Saya yakin sebagian besar dari kita sudah cukup puas dengan aplikasi Gmail yang ada di ponsel masing-masing, bahkan termasuk pengguna iPhone sekalipun. Sebagian lain mencoba mencari alternatif yang lebih baik (menurut saya) macam Microsoft Outlook, dan sisanya justru rela keluar biaya demi aplikasi email berbayar yang memberikan nilai lebih.
Di antara aplikasi-aplikasi email berbayar yang tersedia buat Android maupun iOS, Newton adalah salah satu yang paling mencolok. Ketimbang membayar di muka untuk bisa mengunduh aplikasi, konsumen Newton diwajibkan membayar biaya berlangganan. Biayanya pun tidak sedikit; $100 per tahun untuk sebuah email client yang alternatif gratis nan berkualitasnya ada banyak.
Sejak 2016 (ketika itu tarif berlangganannya masih $50), CloudMagic selaku pengembang Newton mengklaim sudah ada lebih dari 40.000 pelanggan. Berhubung CloudMagic tidak mencari pendanaan dari investor, model bisnis Newton ini merupakan tulang punggung utama atas operasional perusahaan berdasarkan penjelasan CEO CloudMagic, Rohit Nadhani.
Sayang semua itu masih belum cukup, apalagi kalau meninjau jangka panjang. Akibatnya, CloudMagic memutuskan untuk memensiunkan Newton per 25 September mendatang. Mereka tidak lagi menerima pelanggan baru, dan pelanggan lama pun otomatis dibatalkan serta diberikan refund.
Secara teknis, keputusan ini didasari oleh pangsa pasar aplikasi email premium yang kecil. Bagaimana tidak, seperti yang saya bilang tadi, mayoritas konsumen sudah merasa puas dengan aplikasi Gmail gratisan, dan di luar sana masih banyak aplikasi email gratisan lain yang berkualitas.
Kabar ini sebenarnya cukup mengejutkan mengingat baru bulan lalu Newton kedatangan fitur anyar yang cukup menarik. Terlepas dari itu, CloudMagic sendiri masih akan tetap beroperasi, dan pasca penutupan Newton, mereka bakal berfokus pada proyek baru, meski sejauh ini belum ada kejelasan mengenai proyek yang dimaksud.