Tak bisa dipungkiri bahwa Android merupakan sistem operasi mobile paling populer di dunia. Secara teori, hal ini berarti para developer aplikasi bisa menjual software racikannya ke jutaan pengguna perangkat Android – sebuah peluang bisnis yang amat menggiurkan.
Google tampaknya akan terus membuat peluang bisnis tersebut makin menarik lagi. Bulan September kemarin, mereka merilis tool bernama ARC (App Runtime for Chrome) bagi para developer. Idenya adalah menyiapkan aplikasi-aplikasi Android untuk bisa dijalankan di berbagai OS desktop melalui browser Chrome, baik itu Chrome OS, Windows, Mac OS X atau Linux sekalipun.
Meski masih dalam tahap beta, ARC sudah terbukti sanggup mengemas aplikasi Android untuk bisa dijalankan di browser Chrome tanpa memerlukan coding tambahan yang rumit dari sang developer. Namun Google telah membawa potensi ARC ke tingkat yang lebih tinggi.
Mereka merilis ARC Welder, sebuah aplikasi untuk browser Chrome yang mampu mengubah aplikasi (APK) Android apapun menjadi aplikasi native untuk Chrome. Aplikasi ini memang ditujukan bagi para developer, dan sejauh ini masih butuh penyempurnaan lebih lanjut.
Info menarik: Aplikasi Android Pilihan Edisi 23 – 29 Maret 2015
Beberapa aplikasi, seperti Twitter dan Candy Crush Soda, sudah bisa berjalan dengan sempurna, tetapi sebagian lain yang bergantung pada Google Play Services belum bisa digunakan. Salah satu contohnya adalah aplikasi yang memerlukan in-app purchase.
Singkat cerita, agar sebuah aplikasi Android bisa berjalan sempurna di Chrome, ARC masih perlu dijejali kompatibilitas dengan Play Services yang lebih lengkap.
Lalu apa arti semua ini bagi para konsumen? Well, salah satunya adalah, ke depannya kita mungkin bisa bermain game Monument Valley – yang hanya tersedia untuk iOS dan Android – menggunakan, misalnya, MacBook Air, atau laptop apapun dengan bantuan browser Chrome dan ARC.
Bagi para developer, ARC memungkinkan mereka untuk membuat sebuah aplikasi Android, yang kemudian bisa didistribusikan ke perangkat desktop apapun yang menjalankan browser Chrome – tidak menutup kemungkinan juga untuk tablet berbasis Windows. Satu aplikasi, untuk hampir semua platform.
Sumber: Ars Technica dan The Verge. Gambar header: The Verge.
keren…, mungkin alasan ini google membeli domain apps hingga milyaran ya mas. wah wah