Dark
Light

APJII dan Mastel Bentuk Koperasi Digital Pertama di Indonesia

1 min read
May 23, 2016
Koperasi Digital berencana memiliki brand perangkat smartphone sendiri yang memprioritaskan aplikasi-aplikasi lokal

Pemerintah Indonesia baru saja meresmikan koperasi digital pertama di Indonesia. Koperasi dengan nama Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM) tersebut telah disahkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM. Koperasi tersebut merupakan gagasan bersama Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan tujuan untuk mewujudkan kedaulatan digital Indonesia dengan pelayanan penggunaan teknologi digital oleh para anggotanya.

Dalam sambutannya Menteri Koperasi AAGN Puspayoga mengungkapkan harapannya agar setelah ini Koperasi Digital untuk menyusun strategi bisnis yang efektif yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya melalui layanan digital tersebut. Sehingga visi yang telah dibangun dapat tercapai.

“Koperasi adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan budaya yang memiliki sifat self-help (menolong dirinya sendiri), sehingga adanya kepentingan ekonomi yang sama dari para anggotanya menjadi dasar kemandirian sebuah koperasi,” ujar Pusayoga.

Ketua Umum Mastel Kristiono seperti dikutip dari laman resmi Mastel mengungkapkan bahwa latar belakang dibentuknya Koperasi Digital ini mendorong kebangkitan kedaulatan ekonomi digital Indonesia.

Menurutnya ada tiga pilar yang menjadi alasan dibentuknya koperasi ini. Yaitu pasar, telenta dan entreprenuership. Untuk pasar, Indonesia dinilai memiliki potensi yang bisa menjadi sebuah kekuatan, sedangkan untuk talenta, Indonesia masih kekurangan untuk merealisasikannya. Semua itu diharapkan turut membantu pertumbuhan entrepreneurship di Indonesia. .

Beberapa waktu lalu  dalam gelaran Public Expose Koperasi Digital Indonesia Mandiri yang diselenggarakan di Jakarta Sekretaris Jenderal APJII  Henri Kasyafi mengungkapkan saat ini Koperasi Digital akan memfokuskan diri pada tiga bidang, yakni perangkat, jaringan, dan aplikasi. Khusus untuk bidang perangkat Henri mengungkapkan Koperasi Digital berencana memiliki brand perangkat smartphone sendiri yang memprioritaskan aplikasi-aplikasi lokal.

Selain itu Koperasi Digital ini akan mengadakan program akses internet dengan kemudahan bayar 1 kali gratis 17 tahun atau  yang akan disebut B1IG-17. Program ini memungkinkan Koperasi untuk meluncurkan satelit sendiri dengan pengelolaan dan pelayanan pelanggan tetap dilakukan oleh para ISP sehingga program ini tidak akan mengganggu bisnis ISP yang sebagian besar adalah UKM.

“Dengan skema ini, kami berharap akan menguasai  30% pangsa pasar ponsel pintar, 70% pangsa pasar aplikasi, dan 50% pangsa pasar satelit sepuluh tahun ke depan,” ujar Henry berharap.

Saat ini, meski sudah diresmikan, Koperasi Digital masih belum menerima anggota karena masih menyelesaikan beberapa kemitraan dengan berbagai pihak. Rencananya Koperasi digital baru akan menerima anggota baru baik secara online maupun offline pada tanggal 1 Juli mendatang. Masyarakat yang ingin menjadi anggota nantinya akan dibebankan membayar simpanan pokok sebesar Rp.100.000 dan simpanan wajib Rp.100.000 per bulan.

Previous Story

Smartphone Project Ara Akhirnya Siap Melenggang dalam Waktu Dekat

Next Story

Bawang Merah dan Bawang Putih Terlihat Kompak dalam Sticker LINE

Latest from Blog

Don't Miss

Survei APJII: Penetrasi Internet di Indonesia Capai 73,7 Persen

Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah
Trafik internet lokal mulai meningkat karena layanan OTT asing mulai menempatkan konten di jaringan lokal dengan konsep "direct peering"

Strategi ISP Mengatasi Layanan OTT “Rakus Bandwidth”

Kisah Telkom dan Netflix memasuki babak baru. Membuka blokir layanan