Dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan SMK, APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK – Ditjen Pendidikan Menengah dan Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melaksanakan program pelatihan bagi para Guru SMK di 20 provinsi. Pelatihan ini mencakup kompetensi serat optik bagi para pengajar SMK.
Dalam keterangan pers yang kami terima, program pelatihan ini di latar belakangi oleh kesulitan para penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk mendapatkan tenaga kerja siap terap dari Sekolah Menengah Kejuruan. Kesenjangan materi di sekolah dan kebutuhan industri menyebabkan para penyelenggara jaringan harus mengeluarkan dana lebih untuk pelatihan calon teknisinya.
Untuk itu APJATEL akan menyelenggarakan program pelatihan bagi para guru dari 90 SMK yang tersebar di 20 provinsi. Rencananya “Train of the Trainer” ini akan berlangsung sebanyak 6 sesi dengan jangka waktu pelaksanaan per sesi selama 10 hari.
Direktur Komersial MNC Play yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kerja Sama Antar Lembaga (Eksternal) APJATEL, Ade Tjendra mengatakan:
“Dengan adanya program ini juga diharapkan tidak ada lagi kesulitan bagi para penyelenggara jaringan telekomunikasi di mana salah satunya adalah APJATEL karena para siswa sudah dibekali oleh pengetahuan akan informasi, teknologi, serta komunikasi yang semakin berkembang oleh para pengajar yang kompeten di bidang ini. Hal ini juga merupakan wujud kontribusi positif APJATEL bagi dunia pendidikan dan dunia kerja di Indonesia.”
Sementara itu Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Drs. H. M. Mustaghfirin Amin, MBA. menjelaskan bahwa program pelatihan ini nantinya akan dilangsungkan secara berkelanjutan di provinsi-provinsi para guru berasal. Sekolah-sekolah mereka juga nantinya akan menjadi training center jaringan IP berbasis kabel serat optik yang dilengkapi peralatannya oleh pemerintah (dalam hal ini Direktorat Pembinaan SMK) dan instruktur dari APJATEL.
Tempat pelatihan pertama yang dipilih berada di lokasi SMKN 4 Purbaratu Tasikmalaya, Jawa Barat dengan pertimbangan prestasi sekolah tersebut yang telah berhasil membuat Meja Networks Simulator untuk jaringan IP Layer 1 sampai Layer 7, dan produknya telah didaftarkan serta memperoleh sertifikat paten dari Kementerian Hukum dan HAM.