Dark
Light

Digiro.in Rilis API, Mungkinkan Pengembang Buat Layanan Pembayarannya Sendiri

1 min read
January 23, 2019
Digiro.in rilis API yang didesain agar pengembang aplikasi dapat membuat sistem pembayarannya sendiri yang didasarkan pada transaksi keuangan berbasis giro.
Digiro.in hadirkan konsep blockchain untuk transaksi keuangan berbasis giro

Digiro.in merupakan platform yang memungkinkan siapa saja mengembangkan aplikasi pembayaran. CEO Corechain (pengembang Digiro.in) Adryan Malindra menginfokan layanannya kini telah merilis API yang bisa dimanfaatkan developer.

Mengingat Digiro.in bisa dibilang proyek blockchain yang dikembangkan dengan Pos Indonesia, hal itu pula yang akhirnya membedakannya dengan platform payment gateway yang sudah ada. Setiap kali pengguna mendaftar Digiro.in, maka akan mendapatkan akun giro Pos.

Giro dapat didefinisikan sebagai sebuah “surat perintah” pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening seseorang ke rekening orang lain. Proses bisnis tersebut yang akhirnya coba diterapkan melalui sistem blockchain oleh Digiro.in.

“Sebenarnya perbedaan dengan payment gateway adalah tiap akun akan diberikan akun giro Pos. Kalau pemilik akun ke kantor Pos mereka bisa langsung (mengambil uang dengan) menyebutkan akun gironya,” ujar Adryan.

Saat ini API Digiro.in dapat mengakomodasi berbagai macam transaksi, mulai dari pembuatan token, pendaftaran akun, cash in/out, cek saldo, transfer giro ke giro, histori dan lain-lain. API tersebut dapat diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman, mulai dari Node.js, Java, Python, PHP hingga Objective-C.

API Digiro.in
Gambaran API Digiro.in untuk pemrograman PHP

Bagaimana sistem blockchain bekerja?

Teknologi blockchain dimanfaatkan untuk pencatatan transaksi. Dalam blockchain, transaksi dari sebuah platform akan dicatat dalam buku besar yang tersimpan dan didistribusikan di seluruh jaringan.

“Nantinya setiap merchant bisa membuat smart contract dengan merchant lainnya. Sehingga tiap pemilik akun (dengan giro) bisa bertransaksi dengan rekanan ainnya. Secara mendasar platform ini programmable, jadi bisa dibangun servis di atasnya,” lanjut Adryan.

Ia turut menyampaikan, Digiro.in saat ini mencoba menargetkan layanan ke pengembang aplikasi. Tujuannya agar mereka dapat leluasa membangun layanan pembayarannya sendiri, tanpa mengikuti aturan payment provider.

Platform Digiro.in saat ini terbagi ke dalam dua kelas, yakni Early Startups dan Enterprise. Pembedanya pada batasan akses dari fitur-fitur yang disediakan.

“Tahun 2019 kami melakukan test market dan harapannya bisa dilanjutkan dengan pengembangan produk sampai seamless. Kami juga menargetkan punya on-board product yang bisa memudahkan integrasi bisnis ke bisnis,” tutup Adryan.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Snapdragon 855 Ternyata Chipset ARM Terkencang Saat Ini

Next Story

OPPO Perpanjang Cashback Rp1 Juta R17 Pro Hingga 31 Januari 2019

Latest from Blog

Don't Miss

Peran Developer Game di Metaverse

Metaverse jadi salah satu topik yang dibahas dalam Consumer Electronics

Sami Kizilbash: Google Indie Game Accelerator Mencari Game Unik dengan Tim Solid

Salah satu kesempatan emas yang datang pada saat diundang ke