Harian Wall Street Journal kemarin mengungkapkan bahwa Nokia sedang mengembangkan sistem operasi berbasis Linux untuk perangkat bergerak di segmen low end yang dimaksudkan untuk menggantikan S40, yang bernama Meltemi. Sementara proyek MeeGo untuk smartphone high end bisa dianggap mati karena adopsi Nokia atas Windows Phone dari Microsoft, Nokia belum mengungkapkan rencananya untuk apa yang mereka sebut sebagai the next billion handsets.
Beberapa waktu lalu kami bertanya-tanya tentang apa rencana Nokia berkaitan dengan pasar yang saat ini dilayani oleh ponsel S40, karena mereka bersikeras mengarahkan para pengembang untuk membuat aplikasi menggunakan bahasa Qt. Qt seperti yang kita tahu adalah lingkungan pemrograman yang digunakan oleh Nokia untuk mengembangkan aplikasi untuk perangkat Symbian dan MeeGo. Dengan kondisi bahwa Symbian akan ditinggalkan dan pengembangan MeeGo dihentikan, kami tentu mempertanyakan masa depan Qt.
Sampai sejauh ini yang kita dengar adalah Nokia sedang berusaha untuk mencapai apa yang disebut ‘the next billion customers’, namun tidak pernah dijelaskan bagaimana hal ini bisa tercapai. Pengembang berhak untuk tahu mengapa mereka diarahkan untuk terus mengembangkan Qt dan tanpa arah yang jelas, mereka tidak memiliki alasan yang kuat untuk itu. Jika berita tentang Meltemi benar, hal ini memberikan para pengembang jaminan yang lebih baik bahwa skill Qt yang mereka miliki tidak akan sia-sia.
Windows Phone mungkin menjadi masa depan untuk smartphone Nokia, tetapi mayoritas pelanggan tidak membeli smartphone. Smartphone cenderung memiliki baterai yang bertahan kurang dari dua hari sedangkan ponsel low end dapat bertahan seminggu dengan hanya satu kali pengisian baterai. Selain itu, pada alasan harga, sepertinya perangkat Windows Phone tidak akan sampai pada segmen ini, yang berarti Nokia perlu memiliki perangkat yang ekonomis untuk memenuhi permintaan di segmen low end.
Menurut Eldar Murtazin, seorang blogger veteran yang membahas dunia mobile, Meltemi dikembangkan oleh tim Maemo Nokia dan akan menggunakan antarmuka yang sama walaupun dengan sebuah kernel yang berbeda, tapi Eldar pesimis tentang masa depan platform ini.
Jika Nokia ingin tetap melayani segmen pasar ini – low end -, mereka perlu untuk terus mengembangkan platform untuk ponsel ekonomis di samping model-model premium.
wah jangan berspekulasi dari statement twitter sob 🙂
Saya sih, pilih main keras saja, sudah waktunya untuk Qt / KDE merambah ke semua platform.