Komunitas startup teknologi di Indonesia tidak membuang waktu dalam menghadapi awal tahun 2012. Awal tahun ini dimulai dengan Boost Asia Conference yang diselenggarakan selama dua hari di Hotel Intercontinental di Jakarta pada tanggal 17-18 Januari 2012. Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara dan panelis dari Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia serta dihadiri oleh hampir 300 pengusaha, investor, orang bisnis lainnya, media, dan bahkan para siswa.
Saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang konferensinya, Rama yang akan berbicara tentang hal itu. Apa yang saya ingin bahas adalah tentang efektivitas dan daya tarik dari konferensi, terutama konferensi industri teknologi seperti Boost atau SparxUp yang dilaksanakan oleh DailySocial sendiri, dan apakah para peserta layak membayar untuk hadir di berbagai acara konferensi ini.
Konferensi melayani dua tujuan. Salah satunya adalah untuk memberikan wawasan, pengalaman, dan pengetahuan dari pemain industri yang telah bekerja keras, yang telah melihat pasang surut dari industri dan tahu tantangan yang dihadapi oleh setiap orang yang ingin memasuki industri.
Pembicara umumnya diharapkan juga untuk mendiskusikan cara-cara dalam menghindari perangkap dan memberikan peringatan akan berbagai bahaya yang mungkin akan dihadapi oleh pemain baru walaupun ada juga memilih untuk memasarkan produk atau ide mereka.
Fungsi kedua adalah sebagai platform untuk membangun, meningkatkan, dan memperluas kontak bisnis dan jaringan serta untuk memperbarui diri dengan berbagai perkembangan yang terjadi di seluruh industri.
Konferensi mungkin satu-satunya waktu di mana ratusan orang dalam sebuah industri dapat berbaur dan berinteraksi secara langsung satu sama lain, tanpa harus mengatur pertemuan dan jadwal mereka.
Sayangnya jadwal yang dikemas dalam acara konferensi sering kali hanya menyediakan waktu untuk berinteraksi selama istirahat dan setelah sesi, itu pun jika acara tidak berlangsung terlalu larut, yang mana akan mendorong peserta lebih untuk memilih beristirahat setelahnya dibandingkan bersosialisasi lebih jauh.
Di sisi lain, karena waktu yang singkat, kadang-karang percakapan yang hadir saat para peserta berbaur lebih mengarah pada percakapan ‘utama’ yang lebih berarti dan cenderung untuk tidak menyertakan pembicaraan-pembicaraan ringan.
Pada sebagian besar acara konferensi, materi dari acara biasanya dapat ditemukan dengan mudah di internet lewat berbagai situs terkait atau dari buku. Bagi mereka yang menjelajahi internet secara reguler, sering kali tidak akan mendapatkan informasi yang bermakna ketika mengikuti presentasi dan talkshow di acara konferensi, kecuali jika para pembicara mengumumkan sesuatu yang baru atau belum diumumkan sebelumnya, baik tentang pengalaman atau cerita lain. Namun di Indonesia, ini jarang sekali terjadi.
Presentasi dan sesi yang ada di acara konferensi sering kali disiarkan atau diberitakan di berbagai situs, yang berarti jika Anda berencana untuk menghadirinya, ada kemungkinan Anda dapat menemukan materi tanpa menghadiri konferensi.
Jadi apakah masih layak membayar biaya cukup besar untuk menghadiri acara konferensi teknologi? Well, hal utama yang bisa diperoleh dari menghadiri acara seperti ini sering kali hadir dalam bentuk kontak dengan orang lain, diskusi dan pengetahuan yang diperoleh dari pertemuan sosial.
Maka mungkin nilai riil dari konferensi adalah kesempatan untuk bertemu para pemain industri yang mungkin tidak bisa Anda temui di tempat lain. ZDNet membahas topik ini tahun lalu dan sampai pada kesimpulan yang serupa: “Ini adalah kesempatan untuk mempererat hubungan dan memperdalam ikatan dengan relasi yang sudah pernah Anda temui”.
top deh
PEMBOHONG TUKANG MAIN ISTRI ORANG, HATI DENGAN INI ORANG