Dark
Light

Apakah Karyawan Anda Siap Diangkat Menjadi Manajer?

3 mins read
October 19, 2016
Apakah Karyawan Anda Siap Diangkat Menjadi Manajer? / Shutterstock

Salah satu orang yang ambisius dalam tim meminta kepada Anda untuk mengangkatnya menjadi seorang manajer. Dalam kesehariannya di kantor, Anda tahu dia memiliki kualitas pekerjaan yang sangat baik, seperti tepat waktu mengerjakan deadline dan mampu mengerjakan apapun tugas yang dibebankan ke dirinya.

Namun, apakah dia adalah sosok yang benar-benar siap untuk memimpin tim? Bagaimana Anda menilai keterampilan dan pengalamannya? Apakah ada cara terbaik untuk mengukur potensinya? Kemudian Anda pasti akan bertanya-tanya lagi, apakah keputusan promosi untuk orang tersebut adalah tepat untuk perusahaan?

Untuk mengatasi pertanyaan tersebut, Linda Hill, profesor Harvard Business School dan penulis buku motivasi mengatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai pemimpin. Menurutnya, dalam mencari sosok pemimpin artinya Anda butuh bukti perilaku talenta yang mampu mengelola dan memimpin tim.

“Jika Anda berhasil dalam tahap evaluasi, Anda akan berada di posisi yang lebih baik untuk mengantisipasi kelemahan orang tersebut sehingga Anda bisa membantu dia ke peran manajemen ketika saatnya tiba,” ujar Hill.

Artikel ini akan membantu Anda apa saja hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menilai karyawan Anda. Berikut rangkumannya:

Ukur ketertarikan

Mengukur ketertarikan seseorang menjadi manajer, menurut Anna Ranieri selaku pelatih eksekutif dan penulis buku motivasi, adalah dengan bertanya langsung ke orangnya. “Apakah Anda tertarik ada di posisi manajemen?”, “Apa pandangan Anda dari penawaran ini?”, “Dan menurut Anda apakah Anda adalah orang yang tepat untuk di posisi ini?”

Kemudian, Hill menambahkan Anda harus memperhatikan apa saja bentuk kontribusi yang sudah dilakukan oleh dia, bukan hanya terpaku dari jawabannya saja. Anda juga perlu mencari tahu apakah orang tersebut memiliki motivasi yang tepat untuk memimpin.

Nilai dari pengalaman

Hill menganjurkan untuk mencari tahu apakah manajemen lain dari tempat yang berbeda pernah memiliki pengalaman yang sama dengan Anda. Dan menanyakan kembali ke calon kandidat, “Bagaimana Anda menghabiskan waktu di luar jam kerja?”. Dari jawabannya, Anda akan tahu bagaimana aktivitasnya apakah dia menjadi relawan atau mengerjakan kampanye non profit.

Hal ini akan memperlihatkan apakah orang itu senang memobilisasi orang lain dan memimpinnya. Bagaimana caranya dalam memimpin suatu tim dan membujuk mereka untuk memberikan hasil pekerjaan yang terbaik. “Punya pengalaman itu jadi kunci penting, tetapi Anda juga butuh cari bukti ucapannya dari hasil pekerjaannya,” sambung Hill.

Uji pengetahuan berorganisasi

Setelah Anda mengetahui calon kandidat mulai dari level ketertarikannya hingga pengalaman masa lalunya, cobalah cari tahu sejauh mana tingkat pengetahuannya dalam berorganisasi. Kemudian, evaluasi intelijen kontekstual atau CQ. Menurut Hill, CQ adalah poin penting dalam kepemimpian. Tanpa itu, Anda akan kesulitan dalam membuat prioritas dan berpikir tentang pekerjaan apa saja yang harus dilakukan oleh tim kerja.

Cari pendapat dari orang lain

Meski keputusan promosi tetap berada di tangan Anda, namun Ranieri menyarankan agar berdiskusi dengan rekan sekerja Anda. Cobalah Anda ajukan pertanyaan ke calon kandidat dengan meminta referensi orang-orang yang bisa Anda ajak diskusi mengenai dia. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan, bukan hanya dari mantan bos nya saja tetapi juga dari rekan kerjanya akan sangat membantu Anda dalam mempertimbangkan apakah dia adalah kandidat yang tepat.

Lakukan observasi

Tak sampai disitu, Anda juga membutuhkan secarik kertas yang berisi laporan apa saja yang telah diberikan oleh calon kandidat untuk kemajuan perusahaan. Ini bertujuan untuk mencari tahu apakah dia memiliki visi untuk perusahaan dan mampu menjangkaunya lebih luas lagi.

Cari tahu kesan Anda terhadap orang itu? Apakah dia penuh rasa penasaran? Tipe pelajar? Ketika ada kemunduran, apakah ada ketahanan yang kuat? Siapa orang yang dia cari ketika butuh bantuan? Apakah dia penyendiri atau punya jaringan?

Jika Anda tidak menemukan jawaban itu, Hill menyarankan untuk memberikan pengalaman kecil guna mengasah kemampuannya dalam peran kepemimpinan. Anda bisa menanyakan ke dia apa inisiatif baru yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam proyek yang sedang ditangani.

Perhatikan lampu merah

Ketika Anda mengevaluasi potensi manajemen dalam satu kandidat, ada beberapa karakteristik yang perlu Anda waspadai. Menurut Hill, waspadalah dengan orang-orang yang tidak terbuka dengan masukan. Pikir dua kali bila ada kandidat yang jarang memperhitungkan pandangan dari orang lain.

“Jika dia adalah orang kaku, menurut saya ini menunjukkan bahwa ia tidak cukup ambisius untuk ada di posisi manajemen.”

Selain itu, hindari kandidat yang tidak murah hati. Menurut Hill, orang yang tidak bekerja baik dengan orang lain dan berpikir dia lebih pintar dari mereka, atau lebih baik, bukanlah orang yang tepat untuk menjadi manajer.

“Anda ingin pemimpin yang memberikan kredit KPI secara bebas, bersedia mengakui prestasi orang lain, tidak menghukum orang karena kelemahannya, dan mau membantu orang lain.”

Percaya kepada keputusan sendiri

Nyatanya, tidak ada orang yang mampu mencetak skor 10 untuk mencapai kesempurnaan. Jangan lupakan fakta bahwa Anda sedang mengukur potensial seseorang apakah mampu jadi bos orang lain. Ini adalah ilmu yang tidak sempurna. Akan tetapi coba ingat kembali ketika Anda pertama kali dipercaya menjadi manajer oleh bos Anda.

“Mengingat masa itu, Anda tahu bahwa kemampuan Anda sedang diuji dan ada seseorang yang percaya Anda mampu mengerjakan tanggung jawab itu. Disamping itu, ketika Anda memutuskan untuk promosikan kandidat yang cukup ambisius tersebut, sudah dipastikan dia tidak akan langsung berani melompat tanpa jaring pengaman. Itu adalah tugas Anda untuk membantu dia berkembang,” pungkas Ranieri.

Previous Story

LG V34, Adopsi Fitur Unggulan V20 Dalam Wujud yang Lebih Ringkas

Next Story

Misfit Phase Adalah Smartwatch Berwujud Seanggun Jam Tangan Tradisional

Latest from Blog

Don't Miss

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Mobile photography adalah salah satu skill penting yang perlu dikuasai

Tips Streetphotography dengan Ponsel 

Kami berbincang dengan mentor dari acara workshop foto Hybrid tentang