Berita yang (tidak) mengejutkan hadir baru-baru ini yang melibatkan Google Play Market, pasar aplikasi milik Google dan salah satu developer mereka, MadFinger. “Dead Trigger” adalah sebuah game zombie yang diterbitkan oleh MadFinger dan tersedia di Google Play seharga $0.99, sama seperti harga game ini untuk versi iOS di App Store.
Setelah beberapa waktu, MadFinger memutuskan untuk merilis ulang game tersebut secara gratis di Google Play namun masih menjual seharga $0.99 di App Store. Alasannya? Tingkat pembajakan versi Android game ini sangat tinggi. Bagi sebagian dari kita berita ini tidak begitu mengejutkan.
Pertanyaan yang muncul adalah, apakah Google peduli jika aplikasi Anda di bajak? Kita tahu Apple peduli, tetapi bagaimana dengan Google dan pemain toko aplikasi lain?
Kita tahu strategi Google di kompetisi smartphone dengan Apple dan Microsoft –> go mainstream! Buat semua orang menggunakan Android, hilangkan semua hambatan dan buat semudah mungkin bagi orang untuk menggunakannya. Ini mengapa Google memutuskan untuk membuat sistem operasi Android tersedia secara gratis, meskipun mereka memiliki asosiasi dari para produsen dan mitra, tentunya Anda harus membayar untuk menjadi anggota. Intinya adalah, Google ingin mendominasi pasar sebelum kompetitor mereka melakukannya.
Dan sepertinya strategi itu berhasil. Menurut laporan terbaru, saat ini Android memiliki 59% pangsa pasar smartphone sementara urutan kedua – iOS memiliki 23% pangsa pasar di seluruh dunia. Yang mana yang menghasilkan uang lebih banyak tentu pertanyaan yang berbeda.
Dengan Google Play Market-nya, Google mengharapkan lebih banyak penggunaan data dan potensi monetisasi untuk penerbit konten, semakin banyak konten relevan berarti semakin banyak potensi pengguna. Tetapi apa yang Apple lakukan dan Google tidak adalah satu hal kecil bernama ‘kurasi’. Inilah pada dasarnya mengapa kita membayar Apple setiap kali kita membeli aplikasi dari Apple App Store, jaminan bahwa aplikasi yang ada baik dan bekerja secara benar berdasarkan standar Apple.
Bagaimana dengan Google? Mereka memiliki standar, tetapi mereka tidak bisa menempatkan batasan standar tersebut terlalu tinggi untuk para pengembang karena hal tersebut akan menjadi sebuah halangan. Anda harus meminimalisir halangan tersebut jika Anda mau mendominasi pangsa pasar.
Ini pada dasarnya mengapa Google memungkinkan orang untuk menginstal aplikasi yang dikembangkan oleh pengembang yang tidak sah dan di luar ekosistem Google Play. Tentu saja setiap strategi hadir dengan sebuah potensi masalah dan resiko, dan dalam kasus Google aplikasi ilegal/tidak sah/tidak terkurasi serta pembajakan. Pada akhirnya ini akan membawa konsumen kecewa dengan berbagai aplikasi yang mereka unduh dari Google Play.
Dalam kasus ini, seperti yang dialami MadFinger. Belajar dari kasus tersebut, kita tahu bahwa hambatan yang kecil, kebebasan yang tidak diatur dan tidak adanya filter adalah baik untuk dominasi pasar, tetapi tidak baik untuk kepuasan pasar baik bagi pengembang maupun konsumen.
Maka kembali lagi ke pertanyaan awal, apakah Google peduli jika aplikasi Anda dibajak atau Google tidak peduli? Saya pikir Google tidak peduli. Tetapi sekali lagi, saya pikir Google tidak harus peduli, toh mereka ingin mendominasi pasar.