Dark
Light

Apakah Emoticon Imut Bisa Membawa Keberhasilan Pada Aplikasi Line?

1 min read
March 6, 2012

Beberapa hari yang lalu saya menemukan aplikasi messaging baru, ya, saya tidak bercanda, nama aplikasi itu adalah Line. Aplikasi ini mungkin hanya aplikasi messaging lain yang tersedia di pasaran, namun fakta bahwa aplikasi ini mendapat 20 juta unduhan, terutama di Korea Utara Selatan dan Jepang, menumbuhkan pertanyaan yang cukup menarik.

Apakah ada ceruk pasar bagi aplikasi messaging seperti Line? Ternyatanya ada.

Line, dikembangkan oleh Naver Japan, anak perusahaan dari Naver, salah satu perusahaan internet paling populer di Korea Utara Selatan. Aplikasi ini menarik banyak pengguna secara masif karena emoticon imut mereka. Setidaknya itu yang teman-teman saya katakan ketika saya menanyakan apa perbedaan dari Line dengan Whatsapp. Jangan salah mengerti, Line juga memiliki fitur panggilan langsung, fitur yang tidak dimiliki oleh Whatsapp. Namun fakta bahwa emoticon atau (stiker) adalah diferensiasi yang paling populer dari Line atas layanan lain, menjadi pertanyaan yang menarik selanjutnya.

Berdasarkan beberapa fakta ini, saya menyimpulkan bahwa masih ada pasar untuk aplikasi messaging seperti Line.

Jika Line bisa mengeksploitasi kebutuhan pengguna akan emoticon yang lucu, ada banyak hal lain yang bisa menarik menarik pengguna yang sebelumnya menggunakan IM seperti Skype. Tentu saja saya membandingkan Line dengan Skype karena beberapa fiturnya yang mirip. Namun Line secara sukses menarik kebutuhkan pengguna dan membuat produk yang menawarkan kebutuhan tersebut, dan mungkin saja ini lebih pada kultur, siapa tahu.

Saat ini, Line tersedia untuk pengguna Android dan iOS namun mereka sedang mempersiapkan ketersediaan aplikasi mereka untuk desktop, dan ini yang tidak banyak dilakukan oleh pesaing mereka. Dengan cara tertentu, ini menempatkan Line menjadi saingan Yahoo! Messenger, namun lebih bagus. Ini mengkonfirmasi fakta bahwa pasar untuk instant messenger masih terbuka luas dan tentunya masih banyak ruang untuk ceruk pasar dan inovasi di segmen ini.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

5 Comments

  1. 20 juta unduhan di Korea Utara dan Jepang? itu yang bener Korea Utara apa Korea Selatan tuh om? kok tumben di Korea Utara sebebas itu aktivitas internetannya… trus domain .kr milik Naver itu bukannya domain Korea Selatan yah? CMIIW

  2. Di jepang iklan Line lagi gencar dan hampr tiap hr nongol di TV, dgn mengusung tema telpon gratis smp pagi

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Data Minat Jadi Modal Usaha Iklan Twitter

Next Story

RIM Siapkan Dana Riset $5 Juta untuk ITB

Latest from Blog

Don't Miss

LINE Potret AI

LINE Luncurkan Fitur Potret AI yang Mampu Hasilkan Foto bak Jepretan Profesional

Mengikuti perkembangan teknologi AI yang sangat pesat dalam beberapa waktu

Faktor Penghambat dan Pendorong Majunya Industri Esports di Jepang

Jepang merupakan pasar game terbesar ke-3 di dunia. Berdasarkan data