Dark
Light

Apakah Aplikasi Facebook Camera Layak Untuk Digunakan?

3 mins read
May 29, 2012

Facebook akhirnya merilis aplikasi foto, yang telah lama menjadi rumor, untuk perangkat iOS, yang dinamakan Facebook Camera. Saat ini, aplikasi Facebook Camera hanya tersedia di App Store tertentu, dengan kata lain, belum tersedia secara luas untuk alasan yang belum diketahui. Saat tulisan ini dibuat, aplikasi ini belum tersedia di App Store Indonesia.

Berita seputar aplikasi ini muncuk tahun lalu ketika TechCrunch mempublikasikan detail tentang aplikasi tersebut beserta beberapa screenshot. Meskipun ketika dirilis aplikasi Facebook Camera ini berbeda dengan tampilan yang dikabarkan sebelumnya, ini hal biasa karena jeda waktu antara kabar tersebut dan tanggal rilis memang cukup lama.

Facebook Camera adalah komponen kedua yang diambil dari aplikasi utama Facebook, yang pertama adalah Messenger. Sebenarnya lebih masuk akal bagi Facebook untuk merilis aplikasi secara terpisah daripada mengumpulkan berbagai fungsi dalam satu aplikasi. Aplikasi jelas berbeda dengan website, di mana Anda dapat mengumpulkan semua layanan dalam satu tempat. Dengan aplikasi, orang sepertinya menginginkan kecepatan dan fokus. Memiliki berbagai layanan yang tidak terkait secara langsung dalam satu aplikasi hanya akan ‘menggembungkan’ aplikasi dan memperlambatnya, meskipun Facebook sepertinya bisa mengatasinya dengan membuat aplikasi utama mereka intuitif dan menarik.

Peluncuran aplikasi Facebook Camera ini memunculkan pertanyaan, “Mengapa Facebook membutuhkan dua aplikasi foto berbeda?” Facebook saat ini masih menunggu izin untuk mengakuisisi Instagram, jejaring sosial berbasis foto, seharga satu miliar dollar. Jika Facebook memiliki Instagram, mengapa masih membutuhkan Facebook Camera?

Untuk memulai membahasnya, pertama-tama pengembangan aplikasi Facebook Camera telah berjalan lebih dari setahun. Facebook telah mengerahkan sumber dayanya untuk menciptakan aplikasi kamera/fotografi yang mandiri jauh sebelum kesepakatan Instagram terjadi.

Ketika Mark Zuckerberg memutuskan untuk membeli Instagram, ia tidak melakukannya karena Facebook membutuhkan aplikasi fotografi, tetapi agar Instagram tidak diambil oleh Twitter. Twitter tertarik untuk mengakuisi Instagram tetapi kedua belah pihak belum menemukan kesepakatan, jadi Mark mengambil alih peluang tersebut dengan menawarkan satu miliar dollar dan menempatkan Instagram di bawah Facebook. Mark berjanji untuk menjaga agar Instagram tetap beroperasi secara independen dan tidak akan mengubah apapun yang membuat aplikasi ini populer. Apakah ia akan menepati janji tersebut, tidak bisa dipastikan. Tentu saja, proses pembelian Instagram belum selesai yang berarti masih bisa dibatalkan.

Matthew Panzarino dari TheNextWeb berspekulasi bahwa pengembangan Facebook Camera dilakukan ketika Facebook mengakuisisi Sofa, perusahaan perancang software asal Belanda. Menurut Matt, aplikasi tersebut memiliki ciri dari Sofa. Hal ini bisa berarti bahwa aplikasi yang sampai di tangan MG Siegler tahun lalu telah digantikan atau dikerjakan ulang secara total oleh tim dari Sofa.

Dengan secara jelas menggunakan nama Camera, Facebook mungkin bertindak sedikit ‘nakal’. Nama yang sama akan membuat sedikit kerancuan dengan aplikasi Camera milik Apple, meski dari sisi tampilan cukup berbeda. Ketika Anda membuka aplikasi kamera Facebook, alih-alih diarahkan langsung ke kamera, Anda akan diarahkan pada stream dari foto yang di-post oleh teman-teman Facebook Anda, jadi Anda harus men-tap satu tombol lagi untuk membuka kamera, satu langkah lebih banyak jika dibandingkan dengan aplikasi kamera Apple. Di sisi lain, orang sudah terbiasa dengan hal serupa pada Instagram dan Path, jadi mungkin kecepatan mengakses kamera tidak menjadi hal yang terlalu penting.

Berbicara tentang Instagram, sementara Facebook Camera menawarkan beberapa fungsi editing termasuk cropping dan pembenahan warna untuk menyaingi aplikasi kamera dari Apple, Facebook Camera juga menawarkan beberapa fitur filter warna, yang menempatkannya sebagai pesaing Instagram. Apakah ini akan berpengaruh atas Instagram memang masih harus diamati namun jika melihat bahwa Instagram telah memiliki fans dan komunitas yang sangat terikat dengan aplikasi ini, sepertinya hal ini tidak perlu dikhawatirkan, setidaknya untuk saat ini.

Aplikasi Kamera dan foto milik Apple kurang memiliki elemen sosial. Tentu, Anda bisa membagikan foto ke Flickr, Twitter, email, MMS, tetapi ini menjadi kegiatan selanjutnya, bukan utama. Tidak ada cara untuk melihat foto yang dimiliki oleh teman yang ada di daftar kontak, tidak ada cara untuk mengomentari atau memberi peringkat. Ketika foto tersinkronasi dengan iCloud, foto tersebut akan diam di sana dan hanya bisa diakses oleh Anda sendiri. Saat ini, iCloud lebih berfungsi sebagai layanan backup daripada sebuah platfrom untuk berbagi. Iterasi sebelumnya dari iCloud, MobileMe, memungkinkan Anda untuk membagikan foto pada website dan orang lain bisa mengikuti perubahan dan penambahan pada album foto tersebut. Dengan iOS 6 yang akan segera hadir dan melihat hubungan mendalam Apple dengan Twitter, mungkin akan ada pengembangan lanjutan dari yang kita lihat di iOS 5.

Dari sisi social sharing, aplikasi fotografi Apple membutuhkan banyak pengembangan, tetapi mereka melakukannya dengan baik dan efisien. Aplikasi Apple sangat berfokus pada apa yang mereka kembangkan, jadi mungkin dengan menambahkan elemen sosial akan membuat fokusnya terpecah. Bagi mereka yang membutuhkan interaksi sosial, Facebook Camera bisa menjadi pilihan. Aplikasi ini lebih praktis juga dalam hal mengambil dan menjelajah foto daripada menggunakan aplikasi Facebook utama. Lagi pula, Facebook adalah layanan berbagi foto nomor satu di dunia yang memiliki lebih dari 70 miliar foto, agak janggal jika mereka tidak memiliki aplikasi foto sendiri.

Jadi sekarang pertanyaannya adalah, apakah Anda akan menggunakan Facebook Camera jika sudah tersedia di App Store Anda?

Previous Story

OFFICIAL: Wego Lakukan Investasi Strategis dengan Situs Travel Valadoo

Next Story

[Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

Latest from Blog

Don't Miss

Dari-Burning-Out-ke-Balance-Laporan-Strava-Ungkap-Tren-Olahraga-Terbaru

Dari Burning Out ke Balance: Laporan Strava Ungkap Tren Olahraga Terbaru

Apa yang membuat orang-orang di seluruh dunia lebih semangat berolahraga
Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat