Di antara sekian banyak aplikasi pesan instan yang bertebaran di Google Play Store, Telegram barangkali salah satu yang “terasa”paling dekat dengan telinga kita. Yap, kata “telegram” memang sudah lama kita kenal dan pakai jauh sebelum Android populer seperti sekarang ini. Telegram dahulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan oleh orang untuk mengirimkan pesan tertulis jarak jauh dengan cepat. Tapi setelah teknologi berkembang cepat, fasilitas ini tergerus dan tak lagi digunakan.
Sekarang nama Telegram “diambil” oleh sebuah startup sebagai julukan untuk aplikasi yang mereka kembangkan. Seperti telegram aslinya, aplikasi ini juga difungsikan untuk mengirim pesan tertulis. Hanya saja dengan fitur, interface dan melalui perangkat smartphone, tablet dan desktop.
Jadi, sebenarnya apa itu Telegram? Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan stiker dengan aman. Secara default, seluruh konten yang ditransfer akan dienkripsi berstandar internasional. Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya aman dari pihak ketiga, bahkan dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks, gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana Anda mengirimkan dokumen, musik, berkas zip, lokasi real-time dan kontak yang tersimpan di perangkat ke orang lain. Asal, orang yang dituju juga mempunyai aplikasi dengan akun Telegram terdaftar di perangkatnya.
Karena ia berbasis cloud, maka penggunanya dapat mengakses pesan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan dan membagikan jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5GB. Berkas ini dapat diatur untuk disimpan di dalam perangkat atau hanya di cloud.
Sejarah Aplikasi Telegram
Aplikasi Telegram diprakarsai oleh dua bersaudara, Nikolai dan Pavel Durov. Keduanya saling berbagi tugas, Nikolai Durov fokus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protokol MTProto yang menjadi motor bagi Telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress.
Setelah digodok dengan matang, Telegram memulai debutnya pada 14 Agustus 2013 ke perangkat iOS. Kemudian ke Android pada tanggal 20 Oktober 2013. Artinya, Telegram baru berumur kurang lebih tiga tahun. Namun prestasi Telegram tak bisa dibilang buruk, justru cenderung memukau. Di bulan Oktober 2013 saja, atau di tahun pertamanya Telegram sudah mengantongi 100.000 pengguna aktif harian. Angka ini melonjak tajam menjadi 15 juta pada bulan Maret 2014 atau kurang dari enam bulan kemudian. Per bulannya, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 35 juta dan terus meningkat ke angka 50 juta pada bulan Desember 2014. Setahun kemudian, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 60 juta per bulan dan merangkak cepat ke angka 100 juta pada bulan Februari 2016. Peningkatan super cepat ini tak lain menandakan bahwa pengguna menerima dengan baik apa yang dihadirkan oleh Telegram.
Dari segi interface, menurut saya pribadi Telegram memang mempunyai tampilan yang rapi dan bersih. Sederhana seperti WhatsApp. Banyak orang sependapat dengan saya, dan mengatakan bahwa Telegram mirip dengan WhatsApp kendati fitur yang dihadirkan selengkap BlackBerry Messenger ataupun LINE.
Fitur-fitur Unggulan Telegram
Secret Chats
Selain fitur pesan teks standar, Telegram juga punya fitur lain yang jadi andalannya, yaitu Secret Chat. Fitur Secret Chat mempunyai tampilan dan juga tool yang sama dengan pesan standar, hanya saja pesan di Secret Chat dienkripsi dengan prosedur client-to-client menggunakan protokol MTProto. Isi pesan ini tidak bisa diakses oleh siapapun di perangkat lain, hanya oleh pengirim dan penerima di perangkat yang digunakan. Selanjutnya isi pesan juga secara prinsip akan dihapus dengan pengaturan waktu yang telah ditentukan.
Nomor Seluler
Seperti WhatsApp, Telegram menggunakan nomor seluler sebagai identitas dan verifikasi akun. Dengan cara ini pengguna dapat dengan mudah menemukan teman. Nomor dapat diubah dan dihubungkan ke perangkat tambahan untuk kemudian diakses dari salah satunya. Tapi asiknya, jika diinginkan pengguna dapat mengatur nama samaran sehingga nomor ponsel tidak akan terekspos oleh orang lain.
Grup
Sebagian besar aplikasi pesan instan mungkin sudah punya fitur grup. Tapi yang membuat fitur grup di Telegram berbeda, ia dapat menampung lebih dari 5.000 orang. Pesan yang dikirimkan oleh anggota grup diklaim juga akan terenkripsi.
Channel
Fitur ini hampir mirip dengan fitur yang dipunyai BlackBerry Messenger. Meski berbeda tipis dengan group, Channel dapat difungsikan untuk kegunaan yang lebih luas, misalnya untuk brand atau perusahaan. Di sana mereka dapat memperoleh anggota yang tak terbatas, menyebarkan informasi terbaru dan menjangkau anggota dengan cepat dan gratis.
Keamanan
Seperti yang sudah disinggung, Telegram handal dalam hal keamanan. Mereka menerapkan skema enkripsi simetrik bernama MTProto yang dikembangkan oleh Nikolai Durov dan tim. Basis skema ini sendiri adalah enkripsi AES 256-bit, RSA 2048 dan Diffie-Hellman.
Cara Download dan Menggunakan Telegram
Aplikasi Telegram tersedia untuk berbagai platform, meliputi Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch dan platform desktop antara lain Windows, OS X dan Linux.
Untuk menggunakan Telegram, kami telah bahas tutorialnya di artikel terpisah yang dapat Anda baca di artikel ini.