Android Brick, Anda tentu pernah membaca atau mendengar istilah ini saat sedang menjelahi dunia maya atau percakapaan teman di suatu tempat. Brick adalah sebuah kondisi dimana perangkat Android tidak berhasil masuk ke sistem atau mati total meskipun sudah dilakukan berbagai cara, misalnya mencopot baterai dan memasangnya kembali.
Smartphone saya jatuh, tidak pecah sih tapi tidak mau hidup. Kalaupun hidup cuma ada tulisan merek saja, apakah itu disebut brick?
Tentu saja tidak, sebab smartphone disebut brick apabila menunjukan tanda-tanda di atas (tidak mau boot ke system atau mati total) tanpa mengalami kerusakan fisik, bukan setelah jatuh, masuk ke air atau kerusakan fisik lainnya.
Berdasarkan gejalanya, Brick terbagi atas dua jenis. Soft brick dan hard brick. Pada dasarnya kedua jenis brick memiliki pengertian yang tidak berbeda. Soft brick bila bertolak dari pengertian Brick itu sendiri merupakan kondisi kegagalan booting yang relatif ringan dan masih dapat diatasi.
Smartphone yang mengalami soft brick biasanya ditunjukkan dengan ciri-ciri mau hidup tetapi hanya menampilkan tulisan merek perangkat, misalnya Samsung, setelah itu beberapa detik kemudian mati. Ciri berikutnya perangkat masih merespon ketika dicolokkan ke pengisi ulang baterai.
Info Menarik: Android 5.0 Lollipop Hadir di Nexus 4
Sementara hard brick merupakan kebalikan dari soft brick, merupakan suatu kondisi brick namun dengan tingkat yang lebih parah. Ponsel sama-sama mati tetapi di kondisi ini perangkat seratus persen mati total, tidak merespon tombol power dan juga pengisian ulang.
Penyebab Android Brick
Baik soft brick maupun hard brick biasanya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Salah intruksi atau gagal melakukan unlocking bootloader
- Gagal flashing firmware
- Kernel corrupted
- Kesalahan ketika mengoprek perangkat (rooting, instal custom rom, instal cmw, dan lain-lain)
Cara mengatasi Android brick
Nah, untuk bagian ini tidak akan dibahas sekarang, TRL akan siapkan hari khusus agar Anda dapat lebih fokus sehingga tutorialnya mengena. Jadi, jangan ketinggalan!
Sumber gambar header Android via Shutterstock.