Masih ingat dengan Android Instant Apps? Fitur yang digagaskan di ajang Google I/O tahun kemarin tersebut sejatinya merupakan jawaban atas terlalu banyaknya aplikasi yang ter-install di smartphone, sekaligus sebagai alternatif yang lebih baik terhadap situs mobile.
Instant App sederhananya merupakan versi sederhana dari suatu aplikasi, bisa dijalankan tanpa mengharuskan pengguna mengunduh apa-apa. Tautan yang sebelumnya akan mengarahkan pengguna ke situs mobile atau halaman aplikasinya di Play Store akan diganti dengan Instant App, memudahkan pengguna sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik.
Sejauh ini sudah ada empat aplikasi yang mengusung fitur Instant Apps, yakni BuzzFeed, Wish, Periscope dan Viki. Instant App dari masing-masing aplikasi ini punya fungsionalitas mendasar yang bisa dinavigasikan oleh pengguna, semuanya berkat upaya masing-masing developer dalam mengubah aplikasinya jadi lebih modular.
Ada banyak sekali manfaat yang ditawarkan Android Instant Apps, utamanya membantu pengguna menghemat kapasitas penyimpanan ponselnya masing-masing. Sederhananya, Anda tidak perlu meng-install aplikasi yang dalam sebulan hanya dipakai satu-dua kali, cukup manfaatkan Instant App saja ketika dibutuhkan. Kalau ternyata pengguna memerlukan fungsionalitas lebih, mereka dapat mengunduh aplikasi versi penuhnya langsung dari tampilan Instant App.
Untuk sekarang, developer lain masih harus menunggu Google merilis SDK (software development kit) penuhnya. Fokus Google sekarang adalah mengumpulkan feedback dari pengguna soal Instant Apps, sekaligus melihat bagaimana prakteknya dalam penggunaan sehari-hari.
Sumber: Android Central dan Android Developers.
