Jika Android ialah seorang anak laki-laki, maka hari ini ia sudah pintar berlari dan bermain papan luncur. Bahkan mungkin telah dimasukkan ke taman kanak-kanak oleh orang tuanya. Tepat 22 Oktober lalu, Android berulang tahun yang kelima. OS Android sendiri telah diperkenalkan pada tahun 2007, namun ia baru benar-benar terlahir di dunia handheld melalui smarthphone Android pertama, HTC Dream.
Pada awalnya, sistem operasi terbuka ini dikembangkan oleh Android, Inc. yang mendapatkan dukungan finansial dari Google. Google kemudian membelinya tahun 2005. Baru lima tahun berlalu, OS Android terbukti menjadi platform terpopuler bagi para developer, digunakan sekitar 71% keseluruhan populasi developer device mobile. Alasannya sangat sederhana, Android menjadi pilihan karena tidak menuntut banyak biaya, mudah dikustomisasi, dan ringan akan kebutuhan hardware. Bukan hanya ditujukan untuk smartphone dan handheld, kini Android juga telah ‘menginfeksi’ platform game, televisi pintar, hingga kamera digital.
Saat ini Android mendominasi 64% pasar mobile, dengan nama besar Samsung di belakangnya. Bulan Juli lalu terhitung 11.868 model device Android berbeda, dan terhitung 48 miliar aplikasi telah diinstal dari Google Play oleh para penggunanya. Berdasarkan data terakhir dari BBC, sebanyak satu miliar perangkat Android telah teraktivasi di awal September 2013.
Saat memulai proyek ini di Palo Alto Kalifornia tahun 2003, keempat pendirinya, Andy Rubin, Rich Miner, Nicks Sears dan Chris White mungkin tidak pernah membayangkan bahwa sistem operasi mereka akan menjadi platform mobile terbesar di bumi sepuluh tahun yang akan datang. HTC Dream, atau dikenal dengan T-Mobile G1 di Amerika Serikat dan sebagian Eropa, berperan besar dalam perkembangannya.
HTC Dream adalah device mobile komersial pertama yang menggunakan OS Android berbasis Linux. Kemudian Android mulai dikembangkan oleh Google dan Open Handset Alliance untuk menjadi kompetitor bagi tiga platform mobile saat itu: Symbian, iPhone dan BlackBerry. Walaupun komentar publik (dan kritik) tentang Dream cukup bervariasi, mayoritas menerimanya dengan cukup baik. Seperti yang banyak dikeluhkan pada sistem operasi baru, saat itu kritik terbesar untuk Android adalah minimnya fungsi dan ketersediaan aplikasi dibandingkan platform lain. Namun ia sangat inovatif, dengan sistem notifikasi dan terintegrasi dengan layanan Google.
Saya akan mengajak Anda bernostalgia dengan menambatkan iklan HTC Dream (T-Mobile G1) waktu ia diperkenalkan lima tahun lalu.
[youtube id=”Ut8ACYCYgSo” width=”620″ height=”320″]
Sumber gambar: Amplify Today.