Bukalapak dan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (“Ashmore”) melalui PT Buka Investasi Bersama (“BIB”) hari ini (25/6) secara resmi meluncurkan aplikasi BMoney untuk investasi reksa dana.
Seperti diketahui sebelumnya, Asmore mengakuisisi 20% saham BIB yang merupakan anak perusahaan Bukalapak pada akhir tahun 2020 lalu. Melalui aksi korporasi tersebut, keduanya sepakat untuk menghadirkan layanan investasi untuk kalangan “underserved” atau mereka yang sebelumnya kurang terlayani produk investasi — mencerminkan sebagian besar pengguna Bukalapak, termasuk pelaku UMKM.
Ada beberapa kelebihan yang coba dihadirkan aplikasi BMoney, seperti bisa berinvestasi mulai dari Rp1.000, proses registrasi yang mudah kurang dari 5 menit, tidak ada biaya transaksi, serta pengguna dapat mengakses BMoney 24/7 di mana saja dan kapan saja untuk mengatur portofolio.
CEO Buka Investasi Bersama sekaligus President Bukalapak Teddy Oetomo menyatakan, “Kolaborasi Bukalapak dan Ashmore melalui BIB dalam aplikasi BMoney ini merupakan realisasi dari kerja sama strategis kita, yang merupakan penggabungan dari infrastruktur teknologi, yang merupakan salah satu kekuatan kunci Bukalapak, serta kemampuan dan pengalaman Ashmore sebagai salah manajer investasi terbesar di Indonesia.”
Lebih lanjut, Teddy kembali menekankan bahwa Buka Investasi Bersama telah memiliki izin APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. BMoney menargetkan untuk mengajak 500.000 pengguna di tahun pertama.
Sementara itu Direktur Utama Ashmore Ronaldus Gandahusada mengatakan,“Ashmore percaya bahwa pertumbuhan di industri aset manajemen dapat diakselerasi melalui strategi digital yang terdefinisikan dengan baik. Aksesibilitas dan kepercayaan terhadap platform investasi merupakan dua hal penting yang harus dimiliki oleh agen penjual untuk dapat terus bersaing di era digitalisasi yang masih terus berkembang.”
Hadirnya BMoney menambah panjang daftar aplikasi digital yang menyediakan layanan investasi reksa dana. Akhir Mei 2021 lalu, Pluang juga baru membuka layanan yang sama. Pendekatannya di balik layarnya sedikit beda dengan BIB yang sepenuhnya [transaksi] dikelola perusahaan, karena Pluang menggunakan Pluang Grow (PT Sarana Santosa Sejati) yang saat ini sudah terdaftar di OJK dan KSEI, untuk menghubungkan investor ritel dengan perusahaan Asset Management.
Pendekatan BIB justru mirip dengan Ajaib yang mengoperasikan produk reksa dana lewat Ajaib Reksadana (PT Takjub Teknologi Indonesia). Belum lama ini mereka membukukan pendanaan seri A dengan total nilai $90 juta dan membuat perusahaan cukup percaya diri bisa melakukan penetrasi pasar secara lebih agresif. Selain reksa dana, mereka juga memiliki Ajaib Sekuritas (PT Ajaib Sekuritas Asia – hasil akuisisinya terhadap Primasia Unggul Sekuritas) untuk investasi saham.
Selain itu aplikasi digital lain yang juga mengakomodasi kebutuhan investasi reksa dana lainnya, seperti disebutkan dalam Fintech Report 2020, adalah Bibit, Bareksa, Raiz Invest, Invisee, IndoPremier, dan Tanamduit.