17 February 2022

by Sean Edbert

Siap Perluas dan Kuasai Pasar, AMD Akhirnya Berhasil Akuisisi Xilinx Senilai Rp700 Triliun

Akuisisi Xilinx oleh AMD ini dikabarkan bernilai sekitar US$49 miliar.

Setelah disalip Intel dengan Alder Lake-nya, AMD ternyata ingin merebut kembali pasar hardware komputer dan meninggalkan bayangan Intel. Siap menguasai pasar kembali, AMD dikabarkan mengakuisisi perusahaan pengembang perangkat SoC ternama, Xilinx. Akuisisi ini awalnya diumumkan ke publik pada 27 Oktober 2020 lalu dan baru diselesaikan pada hari Valentine (14 Februari 2021) kemarin.

Image Credit: AMD

Akuisisi bernilai hingga US$49 miliar (hampir Rp700 triliun) ini bertujuan untuk menciptakan pemimpin baru pada pasar perkomputeran dengan skala market yang lebih luas serta portofolio terkuat dalam produk komputasi, grafis, dan SoC adaptif. Simple-nya, dengan akuisisi ini, AMD akan menawarkan produk-produk komputasi yang lebih bervariasi dan bertenaga, termasuk CPU, GPU, dan FPGA.

"Akuisisi Xilinx menyatukan sejumlah set produk, pelanggan, dan pasar yang saling melengkapi yang dikombinasikan dengan IP berbeda serta talenta kelas dunia untuk menciptakan pemimpin industri komputasi berperforma tinggi dan adaptif." Ujar Dr. Lisa Su, selaku CEO dari AMD, dikutip langsung dari website resmi AMD.

"Xilinx menawarkan FPGA terbaik di industri, SoC adaptif, AI engine, serta keahlian software yang membuat AMD dapat menawarkan portofolio terkuat berisikan solusi komputasi berkinerja tinggi dan adaptif serta meraih share lebih besar di market sebesar US$135 miliar yang kami lihat, termasuk cloud, edge, dan perangkat cerdas."

Victor Peng (Image Credit: Xilinx)

Victor Peng, selaku mantan CEO dari Xilinx, juga akan bergabung dengan AMD dan menjabat sebagai presiden dari Adaptive and Computing Group (AECG). Tugas AEGC berfokus pada mendorong kemajuan FPGA, SoC adaptif, dan roadmap software.

"Membawa AMD dan Xilinx bersama akan mempercepat kemampuan kami untuk mendefinisikan era baru dari komputasi dengan menyediakan portofolio platform komputasi adaptif paling komprehensif yang mampu mendukung berbagai aplikasi cerdas." Ujar Victor Peng.

Image Credit: AMD

Akuisisi ini tentu saja akan membawa banyak keuntungan bagi AMD begitupun sebaliknya. Pasalnya, akuisisi ini membuat mereka memiliki lebih dari 15 ribu insinyur. Namun, apakah tenaga dan pengetahuan ekstra dari Xilinx akan membuat pengembangan produk-produk AMD semakin revolusioner? Tentu saja kita harus menunggu hasil kerja mereka untuk mengetahuinya. Menariknya, menurut forbes, processor pertama AMD dengan teknologi Xilinx akan hadir pada tahun 2023 mendatang.

Satu hal yang pasti, tenaga ekstra ini pasti akan membantu AMD melawan kompetitornya, NVIDIA dan Intel. Karena sampai sekarang, kedua kompetitor AMD ini masih mengembangkan teknologi mereka sendirian. Wah, dunia perkomputeran sepertinya akan semakin seru dengan persaingan tiga perusahaan top ini. Apalagi sebentar lagi Intel akan ikutan terjun ke dunia GPU.

Feat image credit: AMD