Dark
Light

Alasan Menurunnya Penjualan Game dan Mengapa Call of Duty Dalam Bahaya

1 min read
December 18, 2013

Sebelumnya kami di Trenologi telah mempertanyakan mengapa dengan penjualan console next-gen yang meningkat, penjualan game tampak menurun drastis. Banyak orang berpikir hal itu merupakan hal yang wajar. Namun menurut analis pasar Cowen & Company, Activision harus berhati-hati karena penjualan Call of Duty-lah yang anjlok paling drastis.

Bukan lagi rahasia umum, Black Ops II yang dirilis di akhir 2012 merupakan game Call of Duty dengan penjualan paling tinggi. Namun jika dibandingkan dengan pendahulunya itu, game terbaru Call of Duty: Ghost mengalami penurunan hingga 19 persen.

Menurut publisher-nya, penurunan ini memang sudah diperkirakan. Activision waktu itu memperingatkan para investor bahwa banyak sekali gamer yang menunda untuk melakukan pembelian karena mereka mempersiapkan diri untuk ‘bermigrasi’ ke platform game yang lebih baru. Itu artinya dengan penjualan Xbox One dan PlayStation 4 yang tinggi ditambah mereka dirilis dalam waktu yang hampir bersamaan, memang sudah sewajarnya penjualan game turun.

Namun ada hal yang perlu dicermati lebih jauh. Menurut seorang analis Cowen bernama Doug Creutz, angka penjualan Call of Duty: Ghost sebenarnya lebih parah dari asumsi Activision. “Walaupun jarak perhitungan year-over-year antara Ghost dan Black Ops II sejauh ini hanya sebesar 19 persen, angka itu sudah termasuk penjualan selama ekstra dua minggu baik versi Xbox 360 dan PS3. Dibandingkan dengan Modern Warfare yang diriilis tahun 2011 dimana tanggal penjualannya hanya berbeda sekitar satu minggu.”

Mengapa hal ini harus diperhitungkan? Begini, Ghost dirilis tanggal 5 November untuk PC dan platform last-gen. Black Ops II sendiri diluncurkan 12 November tahun lalu sedangkan Modern Warfare 3 dirilis di pasar tanggal 8 November 2011. Itu menunjukkan bahkan dengan waktu penjualan yang lebih panjang, Call of Duty: Ghost tidak bisa menyusul kedua pendahulunya.

Hal yang terparah adalah bahkan setelah Xbox One dan PlayStation 4 dirilis, angka penjualan Ghost tidak kunjung naik, dan Doug Creutz berpikir bahwa mungkin ini adalah awal dari akhir franchise raksasa asuhan Activision tersebut.

Kita tahu dari semenjak diperkenalkan Modern Warfare dirilis pada tahun 2007, seri game shooter ini tampak tidak banyak mengalami perubahan dalam hal gameplay walaupun dirilis tiap tahun. Menurut Activision, mengapa harus diperbaiki jika tidak ada yang rusak? Tetapi ini adalah cara pandang yang salah: mereka pada dasarnya merilis game yang ‘sama’ dengan judul berbeda dan harga yang tinggi.

Gamer mungkin sudah bosan dengan visi minim kreativitas sang publisher. Kini Activision harus benar-benar membuka mata…

Via Venturebeat.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Jelang CES 2014, LG Perkenalkan Desktop Berbasis Chrome OS, LG Chromebase

Next Story

Tokobagus Lampaui Satu Miliar Page View, Ubah Logo, dan Tekankan Jual-Beli Antar Konsumen

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft yakin Sony bisa kembangkan rival Call of Duty dalam 10 tahun

Microsoft: Sony Pasti Bisa Kembangkan Rival Call of Duty dalam 10 tahun

Kemelut Sony dan Microsoft terkait akuisisi Activision Blizzard semakin panjang
Call of Duty PlayStation

Sony Khawatir Microsoft Akan Sabotase Call of Duty di PlayStation

Microsoft sepertinya masih harus berjuang untuk keberhasilan akuisisi Activision Blizzard.