Terlepas dari harga resmi yang nanti akan kita bayarkan untuk satu set Sony PlayStation 4 dan Xbox One saat mereka dirilis di Indonesia, banyak orang membanding-bandingkan kedua console ini dengan harga yang ditawarkannya – karena pada dasarnya kemampuan gaming dua platform yang ‘berseteru’ ini bisa dikatakan hampir serupa.
Banyak orang berpendapat bahwa perbedaan harga US$ 100 di antara mereka adalah karena Microsoft turut membundel Kinect 2.0 dalam Xbox One. Tentu saja tebakan mereka tidak salah, namun ternyata nasib Microsoft tidak jauh berbeda dari Sony dalam mempublikasikan platform game barunya. Sebelumnya Trenologi pernah membahas bahwa harga retail PS4 hampir tidak menutupi biaya produksinya, dan tampaknya Xbox One diproduksi dengan ongkos yang tidak kalah tipis.
Dari data yang dikeluarkan iSuppli, Microsoft membutuhkan uang US$ 471 untuk produksi dan juga biaya bahan-bahan yang ada di dalamnya. Walaupun memiliki APU yang sedikit lebih lambat dibandingkan milik Sony, Microsoft harus mengeluarkan US$ 110. Kemudian tambahkan dengan harga memory (US$ 60), optical drive (US$ 32), hard disk (US$ 37) serta komponen-komponen mekanis dan elektronik lain-lain (US$ 93).
Setelah semuanya dijumlahkan, sebenarnya total harga console utama Microsoft memang lebih rendah dari PlayStation 4. Tapi tunggu dulu: adalah biaya ‘lain-lain’ yang membuat harga Xbox One naik. Selain Kinect 2.0 yang memiliki harga produksi US$ 75, angka ini naik menjadi US$ 125 setelah ditambahkan controller, power supply eksternal dan konten-konten di dalam box lain. Hasilnya, untuk tiap unit yang ditawarkan seharga US$ 499, Microsoft hanya mengambil laba US$ 28 – sedikit lebih tinggi dari Sony: US$ 18 untuk sebuah PS4.
Sang senior principal analyst dari IHS, Steve Mether, menerangkan, “Baik untuk Microsoft dan Sony, penjualan hardware console video game terbaru mereka tidak menguntungkan di awal perilisan, dan perusahaan terpaksa harus mensubsidinya. Namun begitu, mereka akan segera mengganti kerugian ini melalui penjualan game yang tinggi. Sementara itu, saat ongkos produksi terus menurun berdasarkan dinamika industri elektronik, perusahaan-perusahaan bisa memotong harga retail – atau menumpuk keuntungan. Dari waktu ke waktu, Microsoft akan menurunkan harga retail Xbox One untuk menjaga momentum penjualan.”
Komentar dengan tema berbeda dinyatakan oleh Andrew Rassweiler selaku senior director IHS, “Sangat menarik melihat AMD yang kini menjadi pemasok utama baik CPU dan GPU baik untuk PlayStation 4 dan Xbox One. Dan walaupun tiap chip dibuat unik untuk kedua console, ‘penampilan’ mereka hampir sama. Keduanya dibuat dengan proses geometri 28-nanometer, memiliki jumlah core CPU yang sama, memiliki bagian silikon yang sama dengan fungsi dan daya proses yang sama. Kedua console tersebut tentu saja bukan hasil klon, namun sangat mirip.”
Saya sedikit meringis melihat IHS yang tidak memberikan celah pada kedua produsen console tersebut untuk menyembunyikan informasi.
Via TechRadar. Gambar header: MyGaming.co.za.