Konotasi negatif mengenai game, terutama di Indonesia, perlahan-lahan hilang berkat usaha berbagai pihak. Setelah perjalanan panjang, eSport diakui pemerintah, lalu asosiasi gaming kompetitif internasional semakin terpanggil buat melaksanakan turnamen besar di nusantara. Upaya lain juga dilakukan oleh seorang gamer cantik yang belakangan sering tampil di televisi.
Monica Carolina, gadis dengan panggilan akrab Nixia di kalangan gamer ini kembali memberikan DailySocial kesempatan untuk mengintip kehidupannya. Di tanah air, Nixia punya peran yang sulit disamai: ia adalah kombinasi unik antara gamer hardcore dan selebriti, lalu karena Nixia tidak asing di ranah eSport, beberapa orang juga menganggapnya sebagai gamer profesional.
Beberapa hal pertama yang umumnya sering ditanyakan orang saat berkenalan dengan Nixia ialah, apa alasannya ia memilih hidup sebagai gamer dan bagaimana caranya? Jawabannya mungkin mengejutkan Anda, perjalanan karier Nixia dimulai dengan angan-angan seluruh gamer: mendapatkan dukungan buat mengerjakan hobinya dan berkesempatan menghasilkan uang dari sana.
Awalnya, Nixia sendiri tidak pernah membayangkan untuk jadi gamer terkenal, bertanding di event besar dan mendapatkan bayaran. Ia hanya suka ber-gaming serta mengulas hardware, dari mulai kartu grafis sampai periferal. Seperti kita, Nixia bermimpi buat berkesempatan memiliki produk-produk canggih, dan merasa sangat senang jika diberi pinjaman perangkat high-end. Pertemuannya dengan Johnathan ‘Fatal1ty’ Wendel dan terbukanya peluang mengikuti lebih banyak turnamen-lah yang memicu Nixia mendirikan tim gaming all-female NXA Ladies.
Nixia sendiri merasa sedikit risih pada istilah pro-gamer yang mau tak mau melekat di dirinya. Sang gamer girl memang sudah lama mengumpulkan prestasi, namun Nixia mengakui bahwa ia masih belum pantas disebut gamer profesional. Baginya, masih ada banyak orang yang lebih layak memperoleh titel ini. Dengan rendah hati, Monica hanya mendeskripsikan dirinya sebagai ‘gamer berpenghasilan’.
Kesuksesan Nixia juga tidak jarang menimbulkan anggapan negatif, biasanya berbunyi: ‘enak sekali dia padahal hanya modal sponsor saja’. Sang gamer bilang, sebetulnya lebih mudah membeli sendiri hardware buat di-review ketimbang mendapatkan sponsor. Berbeda dari keadaan sekarang, dahulu vendor sangat selektif dalam memberikan barang, bahkan produk murah sekalipun. Kesempatan mendapatkannya sangat kecil jika Anda belum dikenal. Untuk Nixia, diberikan kepercayaan bernilai lebih tinggi dari uang.
Di titik ini pun, Nixia tidak berpikir untuk mencurahkan tenaga dan pikirannya menyelami ranah gaming kompetitif dan menjadi pro-gamer sejati. Ia masih menganggap dirinya gamer hardcore biasa, dan tidak pernah menuntut tim NXA Ladies untuk serius di gaming kompetitif – hanya menekankan mereka buat bermain secara serius tapi tetap ‘for fun‘.
Nixia menjelaskan ada perbedaan antara menjadi profesional di gaming dengan gamer profesional. Di Indonesia, industri gaming terus berevolusi dan belum menunjukkan wujud matangnya. eSport memang maju, tapi ketatnya persaingan juga menyebabkan peluang memperoleh pendapatan dari sana kian menyempit. Kita turut menyaksikan sendiri kemunculan YouTuber-YouTuber gaming terkenal, dan faktanya, penghasilan mereka jauh lebih tinggi dari rata-rata atlet eSport Indonesia.
Lalu dalam begitu luasnya lini gaming, di mana posisi Monica Carolina berada?
Influencer mungkin merupakan deskripsi yang paling pas. Ada banyak sekali selebriti dan YouTuber di luar sana, tetapi hanya sedikit yang bisa memberikan pengaruh pada fans serta viewer.
Terlepas dari hal itu, Nixia menekankan bahwa tiap tim dan individu punya peran penting untuk mengembangkan industri ini. Beberapa tim eSport bisa memajukan ranah gaming Indonesia lewat partisipasi mereka di kompetisi internasional, sedangkan diliput media-media mainstream dan jadi bintang tamu di beragam acara talk show adalah cara Nixia memasyarakatkan video game bukan hanya dari sisi kompetitif. Marcom-nya game ialah sebutan yang ia pakai.
Sulit bagi Anda untuk merasakan anggapan buruk mengenai game jika hanya tinggal di ibukota. Di luar Jakarta, informasi mengenai potensi eSport sampai efek positif dari permainan video mungkin cuma bisa sampai ke mata dan telinga khalayak melalui media cetak serta elektronik mainstream. Berdasarkan jam terbang, Nixia boleh dibilang merupakan gamer yang paling sering tampil di sana.
“Saat hadir dalam event di luar kota, saya pernah kehadiran tamu yang jauh-jauh datang ke venue hanya untuk mengucapkan terima kasih, karena dengan munculnya Nixia di televisi, ia bisa tahu banyak soal game,” kenang Monica. “Banyak orang tua juga bersemangat mengantarkan anak-anaknya buat bertemu tim NXA Ladies, lalu pengunjung ada yang bilang bisnis warnet-nya maju setelah banyak orang menonton Nixia dan kawan-kawan di TV.”
Buat Monica ‘Nixia’ Carolina, kepopularitasan dan uang hanyalah bonus. Hal terpenting baginya ialah terus menjalani aktivitas sebagai hardcore gamer dan influencer.
–
Terima kasih Nixia dan seluruh tim NXA Ladies atas kesempatan ini.