CEO Microsoft, Satya Nadela hadir dalam pertemuan pemegang saham yang secara rutin digelar guna melaporkan berbagai perkembangan perusahaan. Dalam kesempatan tersebut, Nadela mengklaim bahwa Windows 10 kini telah terpasang di lebih dari 600 juta perangkat di seluruh dunia. Sebuah pencapaian yang mengesankan tentunya, tapi masih jauh dari target yang sebenarnya.
Di awal kemunculan Windows 10, Microsoft punya ambisi besar dengan menetapkan target penggunaan Windows 10 di angka 1 miliar perangkat sampai akhir tahun 2018. Artinya, Microsoft punya waktu 12 bulan untuk mendapatkan tambahan 400 juta lagi guna menggenapi capaian terkini. Sebuah misi yang cukup berat, dan kemungkinan besar Microsoft butuh waktu lebih lama untuk menuntaskan misi tersebut.
Tapi mari kita napak tilas perjalanan Windows 10 dari sisi angka. Di empat minggu pertama peluncurannya, Windows 10 terpasang di 75 juta perangkat PC. Setelah 10 pekan, angkanya melonjak ke 110 juta kemudian naik 200 juta di enam bulan pertama. Dua bulan kemudian, naik ke 270 juta dan tembus 300 juta ketika memasuki usia sembilan bulan. Di bulan ke-11, Windows 10 mencatat rekor 400 juta perangkat tapi adopsinya kemudian melambat dengan kenaikan hanya sebanyak 100 juta perangkat dalam waktu 10 bulan berikutnya.
Dengan asumsi terdapat peningkatan sebanyak 100 juta instalasi baru, maka untuk mendapatkan 400 juta sisanya, Microsoft membutuhkan waktu empat tahun dari sekarang. Artinya, target 1 miliar perangkat baru bisa dicapai pada tahun 2022.
Pun demikian, bila dilihat dari kecepatan adopsinya, Windows 10 merupakan sistem operasi paling sukses di sepanjang sejarah Windows. Berbeda dengan para pendahulunya, Windows 10 diperlakukan bukan hanya sebagai sebuah OS, tapi lebih sebagai sebuah layanan. Windows 10 memberikan pembaruan secara berkala, bukan hanya sebatas menghadirkan perbaikan tapi juga fitur-fitur baru. Sejauh ini, Microsoft sudah menggulirkan empat pembaruan besar, antara lain November Update, Anniversary Update, Creators Update dan Fall Creators Update.
Sumber berita Geekwire, Venturebeat dan gambar header ilustrasi Pixabay.
