Aplikasi Baru Adobe Content Authenticity Bantu Kreator dan Lawan Manipulasi AI

2 mins read
April 25, 2025
Adobe-Content-Authenticity-1

Adobe meluncurkan alat baru yang memudahkan para kreator untuk mendapatkan pengakuan yang sah atas karya mereka. Bahkan, jika karya tersebut hanya berupa tangkapan layar yang diunggah ulang di internet.

Aplikasi web baru bernama Content Authenticity ini, kini tersedia dalam versi beta publik. Memungkinkan penyematan metadata tak terlihat dan tahan manipulasi ke dalam gambar dan foto, guna mengidentifikasi pemilik aslinya.

Aplikasi ini pertama kali diumumkan pada Oktober lalu dan merupakan pengembangan dari sistem atribusi Content Credentials milik Adobe. Melalui aplikasi ini, para seniman dan kreator dapat menyematkan berbagai informasi langsung ke dalam karya mereka.

Informasi tersebut termasuk tautan ke akun media sosial, situs web, serta atribut lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi mereka secara daring. Aplikasi ini juga mampu melacak riwayat pengeditan gambar, sekaligus membantu mencegah penggunaan karya mereka untuk pelatihan AI.

Adobe-Content-Authenticity-2

Untuk keamanan tambahan, Adobe menyediakan opsi verifikasi identitas melalui LinkedIn dalam aplikasi Content Authenticity dan platform portofolio Behance yang juga dapat disematkan ke dalam Content Credentials. Hal ini bertujuan untuk mempersulit pihak yang ingin mengaitkan kredensial palsu ke profil palsu.

Menurut Adobe, aplikasi Content Authenticity saat ini gratis selama masa beta, meskipun belum ada kejelasan apakah status ini akan berubah setelah rilis penuh. Pengguna hanya memerlukan akun Adobe tanpa perlu langganan Creative Cloud aktif untuk mengaksesnya.

Adobe-Content-Authenticity-3

Menariknya, gambar yang ingin Anda beri Content Credentials tidak perlu dibuat atau diedit dengan aplikasi Adobe lainnya. Meskipun aplikasi seperti Photoshop sudah mendukung penyematan Content Credentials, aplikasi web ini memberikan kontrol lebih besar terhadap informasi yang ingin disematkan, serta mendukung penandaan massal hingga 50 gambar sekaligus.

Saat ini hanya format JPEG dan PNG yang didukung. Namun. Adobe berjanji akan menambahkan dukungan untuk file yang lebih besar dan jenis media lain, termasuk video dan audio, dalam waktu dekat.

Para kreator juga bisa menambahkan tag khusus yang menandakan bahwa karya mereka tidak boleh digunakan untuk pelatihan AI. Ini jauh lebih efisien dibandingkan proses opt-out manual ke masing-masing penyedia AI, yang umumnya memerlukan proteksi pada setiap gambar secara individu. Meski begitu, tidak ada jaminan bahwa semua perusahaan AI akan mematuhi atau menghormati tag tersebut.

Adobe menyebutkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan para pembuat kebijakan dan mitra industri untuk “membangun mekanisme opt-out yang efektif dan ramah bagi kreator, dengan dukungan Content Credentials.” Untuk saat ini, ini hanyalah salah satu bentuk perlindungan yang bisa digunakan para kreator, bersama sistem lain seperti Glaze dan Nightshade.

Menariknya lagi, aplikasi Content Authenticity tidak hanya ditujukan untuk para profesional kreatif. Siapa pun dapat menggunakannya untuk memeriksa apakah gambar yang mereka temui di internet telah dilengkapi Content Credentials, mirip seperti ekstensi Chrome Content Authenticity yang dirilis tahun lalu.

Alat inspeksi dalam aplikasi ini dapat memulihkan dan menampilkan kredensial konten, bahkan jika platform hosting gambar telah menghapusnya. Riwayat pengeditan juga akan ditampilkan, dan dapat mengungkap apakah alat AI generatif digunakan dalam pembuatan atau manipulasi gambar tersebut.

Keunggulan lainnya, ekstensi Chrome dan alat inspeksi ini tidak bergantung pada dukungan pihak ketiga, sehingga autentikasi konten tetap bisa dilakukan di platform-platform yang sering kali menampilkan gambar tanpa atribusi. Dengan semakin mudahnya akses ke aplikasi pengeditan berbasis AI yang bisa menyamarkan manipulasi secara halus, alat autentikasi konten dari Adobe ini juga berpotensi membantu masyarakat menghindari penipuan akibat deepfake yang kian meyakinkan.

Sumber: TheVerge

Previous Story

Indeks IBM X-Force 2025: Pencurian Kredensial Meningkat, Taktik Siber Makin Terselubung

Latest from Blog

Don't Miss

AI Agent

AI Agent: Menguak Tuntas Agen Kecerdasan Buatan dan Dampaknya di Era Digital (2025)

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, istilah AI Agent atau Agen
Para-Kreator-Merapat,-Instagram-Luncurkan-Aplikasi-Editor-Video-Baru-Bernama-Edits

Para Kreator Merapat, Instagram Luncurkan Aplikasi Editor Video Baru Bernama Edits

Meta akhirnya resmi meluncurkan Edits, aplikasi editor video untuk kreator