Dark
Light

AdaKerja Hubungkan UKM dan Korporasi dengan Calon Pekerja Kerah Biru

1 min read
June 8, 2020
AdaKerja Lowongan Perkera Kerah Biru
Sebelumnya lowongan pekerjaan informal lebih banyak dipublikasikan secara manual melalui poster cetak maupun di media sosial / Unsplash

Satu lagi platform job marketplace yang mencoba mengakomodasi kesempatan pekerjaan kerah biru (blue collar) dikenalkan ke publik. Bernama AdaKerja, memiliki misi untuk menyederhanakan proses perekrutan tenaga kerja secara efisien lewat teknologi.

Seperti diketahui, perkerjaan blue collar hampir dibutuhkan di setiap bisnis, mulai dari UKM sampai korporasi. Contohnya tenaga kerja keamanan, kebersihan, kurir, SPG, dan lain-lain.

AdaKerja sudah didirikan sejak tahun 2019 oleh Ashwin Tiwari. Dalam operasionalnya, mereka sudah mendapatkan pendanaan awal dari Beenext, investor yang juga berinvestasi awal di startup seperti Amartha, Dekoruma, hingga Tokopedia.

“Dengan rata-rata UMR wilayah Jakarta adalah sebesar 3 juta Rupiah, mengindikasikan bahwa mayoritas pekerja adalah sektor tenaga terampil atau sektor blue collar, namun belum ada medium yang menghubungkan perusahaan atau pengusaha dengan tenaga kerja terampil secara langsung. Kami berharap kehadiran AdaKerja mampu memberikan akses kemudahan untuk para UKM maupun perusahaan dalam merekrut tenaga kerja tersebut,” ungkap Ashwin.

Mudahkan pekerja buat CV

Layanan AdaKerja turut dilengkapi chatbot berbasis Facebook Messenger untuk memudahkan pekerja dalam membuat profil dan CV. Pendekatan ini dirasa lebih memudahkan alih-alih pengguna harus menyusun sendiri dokumen CV secara manual. Karena bagaimanapun CV menjadi salah satu komponen penting untuk “memasarkan” keterampilan para pekerja tersebut.

“Saat ini sudah ada lebih dari 300 ribu pekerja terampil terdaftar di AdaKerja, serta ada 7 ribu lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan yang ditawarkan. Kami melihat perubahan mulai terjadi. Sebagian besar perusahaan yang telah menggunakan AdaKerja untuk keperluan rekrutmen adalah UKM yang merupakan merchant dari platform online seperti Tokopedia dan GoFood,” imbuh Ashwin.

Pemain makin banyak

Startup di bidang HR-tech yang menyasar pekerja kerah biru sudah ada beberapa di Indonesia. Salah satunya Job2GO, minggu lalu mereka baru mengumumkan perolehan investasi tahap awal dari jaringan angel investor BANSEA. Sama seperti AdaKerja, daftar perkerjaan yang ada ditawarkan untuk gig workers, pilihannya seperti tenaga penjualan, merchandising, SPG, staf pemasaran, staf administrasi, dan lain-lain.

Kepada DailySocial, Founder & CEO Job2GO Kurniawan Santoso mengatakan saat ini pengguna aplikasi Job2GO sudah mencapai 15 ribu orang, dengan 500 perusahaan yang menawarkan berbagai lowongannya.

Pemain lain yang tawarkan layanan serupa adalah Heikaku, tawarkan opsi pekerjaan serupa namun fokus memfasilitasi pelaku bisnis UKM. Berdasarkan data yang dibagikan, lowongan kerja yang paling banyak dibuka adalah admin, sales, drafter, telemarketing, marketing, SPG dan lainnya. Sekitar 87% pelamar adalah lulusan SMA/SMK. Selain itu masih ada beberapa pemain lainnya yang beroperasi di Indonesia, misalnya Kromo dan Workmate.

Sebelumnya lowongan untuk pekerja kerah biru banyak didistribusikan secara manual – misalnya dengan selebaran yang ditempel di tempat umum seperti papan lowongan kerja di Kantor POS atau dalam bentuk poster digital di media sosial. Sebenarnya layanan job marketplace yang sudah ada sebelumnya, sebut saja Jobstreet, juga akomodasi publikasi lowongan pekerjaan seperti itu. Hanya saja dengan adanya platform khusus, selain lebih memudahkan calon pekerja, juga membuat pemberi kerja memiliki sistem yang lebih tertata melalui dasbor mitra yang disediakan.

Previous Story

NetEase Buka Sakura Studio di Jepang, Fokus ke Game Konsol Next-Gen

Merger SIRCLO dan ICUBE
Next Story

SIRCLO dan ICUBE Lakukan “Merger”, Berambisi Jadi “E-commerce Enabler” Komprehensif

Latest from Blog

Don't Miss

Pendanaan Awal Olsera

Startup POS Olsera Terima Pendanaan Awal 35,8 Miliar Rupiah dari Kejora-SBI Orbit Fund

Startup pengembang platform point-of-sales (POS) Olsera hari ini (07/1) mengumumkan
Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan