Untuk menggantikan dua CEO yang meninggalkan perusahaan, aCommerce menunjuk Snorre Larstad dan Hadi Kuncoro sebagai CEO dan COO aCommerce Indonesia yang baru. Mereka akan memegang peranan penting untuk memimpin fase pertumbuhan berikutnya karena aCommerce berencana untuk mencari pendanaan Seri B senilai $30 juta di akhir tahun untuk membiayai ekspansi. Indonesia adalah kawasan operasional terbesar aCommerce secara regional.
Snorre yang berasal dari Norwegia memiliki pengalaman dua puluh tahun, yang kebanyakan dihabiskannya di Asia. Posisi terakhirnya adalah Chief Strategy Officer Morris Group dan ia membantu perusahaan manufaktur Tiongkok tersebut menjadi perusahaan global. Dia mahir berbahasa Mandarin. Hadi sendiri membantu pendirian Zalora Indonesia dan layanan e-commerce fashion Muslim Saqina.
“Kami melihat pertumbuhan yang sangat besar di pasar Indonesia yang juga merupakan pasar paling penting dan strategis dalam peta bisnis kami,” kata Group CEO aCommerce dan Chairman Ardent Capital Paul Srivorakul.
Ia melanjutkan, “Dengan pengalaman Snorre menangani berbagai bisnis retail berskala besar dan kompleks dan kesuksesan Hadi dalam membangun operasional ecommerce yang besar di Indonesia, kami percaya bahwa duo kepemimpinan ini dapat mengimbangi pertumbuhan kami yang pesat dan bahkan membawa kami memasuki tahap baru perkembangan komersial di Indonesia.”
Co-CEO sebelumnya, Hadi Wenas dan Adrian Suherman, sekarang terlibat dalam operasional Grup Lippo. Hadi menjadi CEO layanan e-commerce O2O MatahariMall, sedangkan Adrian akan menjabat posisi eksekutif di dalam grup tersebut.
Indonesia adalah adalah bagian terbesar aCommerce di Asia Tenggara yang memiliki 360 karyawan dan fasilitas pergudangan seluas hampir 10 ribu meter persegi di dua lokasi. aCommerce Indonesia kini melayani MatahariMall, L’Oreal, MAP, dan BerryBenka.
Snorre berkomentar, “Ini adalah waktu yang sangat menggembirakan untuk berada di dalam industri ecommerce Indonesia. Dengan posisi ecommerce yang kurang lebih masih satu persen dalam peta industri ritel Indonesia, saya dan Hadi akan terus bekerja sama memposisikan aCommerce sebagai penggerak utama perkembangan industri ecommerce di seluruh nusantara.”
Saat ditanya tentang ekspansi apa yang akan dilakukan untuk operasional di Indonesia, terutama terkait dengan rencana pendanaan baru, Snorre menjawab, “Kami hanya menyentuh permukaan pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menambah fulfillment center menjadi total 9332 meter persegi dalam dua fasilitas. Melihat traksi yang kami miliki, kami mengekspektasikan ekspansi ini terus berlanjut, yang membutuhkan pendanaan untuk ekspansi fisik [gedung] dan teknologi.”
Di Thailand, aCommerce berinovasi dengan meluncurkan inovasi loker Skybox BTS. Ada kebutuhan solusi ini karena booming pasar e-commerce dan marketplace C2C. Snorre berharap layanan seperti ini menjadi bagian pembelajaran saat mengaplikasikan dan melokalisasi solusi e-commerce di Indonesia.
“Menurut kami, industri e-commerce Indonesia akan memasuki tahap pertumbuhan yang cepat. Oleh karena itu kami akan menggerakkan aCommerce menjadi yang terdepan dalam menyediakan solusi bagi berbagai tantangan yang muncul dalam perkembangan industri e-commerce di Indonesia,” tutup Snorre.