Sejak kuartal ketiga tahun 2020, MediaTek menyalip Qualcomm dan menjadi pabrikan chipset smartphone terbesar di dunia. Ia juga berhasil mempertahankan kepemimpinannya atas Qualcomm di sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan laporan terbaru tentang pasar smartphone global dari lembaga riset IDC yang dikeluarkan April 2022 yang diungkap oleh MediaTek dalam acara bertajuk “MediaTek Virtual Coffee Session” pada tanggal 12 Agustus lalu. Pangsa pasar MediaTek pada kuartal keempat 2021 mencapai 41%. Secara keseluruhan, pangsa pasarnya di tahun 2021 meningkat dari 32% (2020) menjadi 42% dan sekitar 50,6% smartphone di 2021 ditenagai chipset MediaTek.
Ya, tak diragukan lagi performa smartphone kelas menengah ke atas yang ditenagai chipset 5G Dimensity Series dari MediaTek, terbukti mampu bersaing dengan sangat baik dengan smartphone yang menggunakan chipset Qualcomm. Namun di segmen premium flagship, Qualcomm dengan Snapdragon 8 Series masih dengan solid mendominasi.
Berdasarkan data Counterpoint Research pada tahun 2021, smartphone yang paling banyak menggunakan chipset MediaTek merupakan seri entry-level yakni di bawah US$99 dengan penguasaan 62%. Diikuti US$100-199 sebanyak 55%, US$200-299 46%, US$300-399 25%, US$400-499 22%, dan US$500-599 hanya sekitar 7%. Mulai dari harga di atas US$300, masih didominasi oleh Qualcomm.
Untuk bersaing di segmen premium flagship, MediaTek memiliki Dimensity 9000 dirilis November 2021 dan MediaTek 9000+ pada Juni 2022 lalu. Serta, Dimensity 8000 dan 8100 yang diungkap pada MWC 2022 lalu.
Beberapa smartphone yang mengadopsi chipset flagship Dimensity 9000 antara lain OPPO Find X5 Pro (US$900), Xiaomi Redmi K50 Pro (US$470-630), vivo X80 (US$565-745), dan vivo X80 Pro (US$915-1020). Menurut MediaTek, masih akan datang lebih dari enam model smartphone bertenaga Dimensity 9000/9000+ yang diharapkan dirilis pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2022.
Sebagai informasi, yang terbaru Dimensity 9000+ menggabungkan arsitektur CPU ARMv9 dengan proses teknologi 4 nm. CPU di dalam Dimensity 9000+ masih mengadopsi desain tiga cluster dengan pengaturan 1+3+4. Inti utamanya disebut Ultra-Core berbasis Arm Cortex-X2 dengan kecepatan clock yang meningkat dari sebelumnya 3,05 GHz menjadi hingga 3,2 GHz.
Sementara, smartphone dengan Dimensity 8000/8100 yang sudah dirilis meliputi Xiaomi Redmi 50 (US$380-440), realme GT Neo3 (US$315-455), dan OnePlus 10R 5G dengan Dimensity 8100-MAX (US$510-560). Diharapkan akan ada lebih dari sepuluh smartphone tambahan dengan Dimensity 8000/8100 pada kuartal kedua atau ketiga 2022.