50 Tahun Sennheiser MKH 416, Kisah Mikrofon Shotgun Ikonik yang Menjadi Standar Industri

3 mins read
April 30, 2025
50-Tahun-Shotgun-Sennheiser-MKH-416,-Kisah-Mikrofon-Shotgun-Ikonik-yang-Menjadi-Standar-Industri

Di dunia audio profesional, hanya sedikit mikrofon yang mampu bertahan dalam ujian waktu seperti Sennheiser MKH 416 P48. Tahun ini, mikrofon shotgun legendaris ini merayakan ulang tahunnya yang ke-50, setengah abad menjadi pilihan utama para penyiar, filmmaker, pengisi suara, hingga kreator konten.

Dikenal karena kemampuannya menangkap suara dengan kejernihan tinggi dan presisi arah yang tepat, MKH 416 tetap menjadi standar industri, baik di studio maupun di lokasi syuting. Dirancang untuk bekerja tanpa mengganggu visual, mikrofon ini kerap dipasang di boom pole, stand, atau langsung pada kamera, memastikan suara terdengar optimal meski tak pernah terlihat.

Melintasi Waktu ke Tahun 1970-an

Manfred Hibbing adalah sosok penting dibalik lahirnya mikrofon ikonik ini, nama yang tak terpisahkan dari sejarah MKH 416 P48. Saat bergabung dengan Sennheiser sebagai engineer muda, tugas pertamanya adalah merancang MKH 416 P48 berdasarkan model sebelumnya, MKH 415 T.

Hasilnya adalah MKH 416, mikrofon shotgun pertama Sennheiser yang menggunakan phantom power (P48), sementara semua model sebelumnya masih mengandalkan AB power. Pada masa itu, AB power lebih disukai dalam dunia penyiaran karena ketahanannya terhadap tegangan ripple, namun phantom power sudah mulai menjadi standar di lingkungan studio.

Berusia 50 Tahun, Tetapi Tetap Relevan

Keterlibatan Manfred menjadi anugerah bagi pengembangan mikrofon kondensor RF MKH 416, karena ia memiliki keahlian dalam bidang elektroakustik dan teknologi RF. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2023, Manfred mengungkapkan bahwa mengoptimalkan interaksi antara transduser elektroakustik dan electronic circuit adalah tugas favoritnya dalam merancang MKH 416.

Masa pakai yang panjang dari MKH 416 P48 membuat sang engineer merasa bangga: “Selama ini, desain MKH 416 hanya mengalami dua kali revisi. Pertama untuk menyesuaikannya dengan SMD mounting dan kedua untuk memperbaruinya dengan teknologi transduser yang lebih canggih.”

Manfred-Hibbing-bersama-MKH-416.-Foto-ini-diambil-pada-tahun-2023.
Manfred Hibbing bersama MKH 416. Foto ini diambil pada tahun 2023.

Standar di Studio dan di Lapangan

Salah satu alasannya adalah karena MKH 416 menggunakan prinsip kondensor RF. Dalam konteks ini, RF (radio frequency) tidak berkaitan dengan wireless, melainkan mengacu pada tegangan frekuensi tinggi pada kapsul dan rangkaian elektronik di dalam mikrofon tersebut.

Keunggulan utama dari desain ini adalah ketahanannya terhadap kelembaban. Berbeda dengan mikrofon kondensor “standar,” model kondensor RF dapat digunakan di outdoor, baik cuaca panas dan lembab maupun dingin dan berkabut. Mikrofon MKH telah terbukti mampu merekam audio dengan andal di berbagai lokasi ekstrem, mulai dari gurun, Kutub Utara, hingga hutan hujan.

Mikrofon Kondensor RF

Salah satu faktor utama kesuksesan MKH 416 adalah directivity yang dihasilkan dari prinsip acoustic interference dari mikrofon ini. Kapsul mikrofon ini dikombinasikan dengan interference tube di bagian depannya.

Tabung ini memiliki celah-celah yang tersusun rapi dan dilapisi kain yang memiliki certain impedance tertentu untuk mencegah refleksi dan standing wave di dalam tabung. Jika suara datang langsung dari depan, interefrence tube tidak memberikan efek apapun.

Namun, ketika suara masuk dari samping, gelombang suara akan melewati berbagai celah dengan panjang jalan yang berbeda menuju transduser, berdampak pada adanya perbedaan waktu tempuh. Bergantung pada sudut datangnya suara, beberapa komponen suara akan saling membatalkan.

Efek ini semakin kuat pada frekuensi tinggi, dimana mikrofon lebih banyak menangkap suara yang datang dari depan. Hal ini sangat penting untuk kejernihan suara, karena speech formant direkam dengan lateral interference yang lebih sedikit pada frekuensi tinggi dibandingkan dengan mikrofon standar.

MKH_416_product_shot_A4V_17
MKH 416 menghadirkan perpaduan sempurna antara directivity yang presisi dan desain tahan terhadap berbagai kondisi cuaca

Semakin panjang mikrofon shotgun, semakin jauh prinsip interferensi ini meluas hingga ke frekuensi yang lebih rendah. Namun, ukuran yang lebih besar juga akan membuat mikrofonnya lebih sulit digunakan.

MKH 416 menjadi begitu populer karena meskipun berukuran relatif pendek, produk ini tetap menawarkan arah fokus (directionality) yang sangat efektif. Bagaimana ukuran yang ideal ini bukanlah kebetulan dan membawa kita kembali ke pendahulunya, MKH 415 T.

Gergaji Besi dan Mikrofon

Dr. Griese, Technical Manager
Dr. Griese, yang saat itu menjabat sebagai Technical Manager Sennheiser, adalah seorang engineer jenius yang humoris

Pada tahun 1970, mikrofon shotgun MKH 415 yang baru dirancang menjadi kebanggaan para development engineer Sennheiser. Mikrofon ini lebih tahan terhadap gangguan angin dan suara letupan, memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap noise, dan memiliki
directivity yang sangat baik.

Dengan mikrofon baru di dalam tas kerjanya, Dr. Griese, technical manager Sennheiser yang penuh semangat, melakukan kunjungan ke berbagai stasiun radio dan televisi. Para pelanggan menunjukkan minat yang besar pada mikrofon shotgun baru tersebut, namun mereka juga tidak dapat menahan diri untuk mengkritiknya. Mereka berpendapat bahwa efek shotgun yang begitu kuat sehingga membuat mereka harus terus mengarahkan mikrofon untuk mengikuti pergerakan para pembicaranya.

Dr. Griese mendengarkan masukan dari para pelanggan, lalu meminta gergaji besi. “Seberapa besar directivity yang Anda inginkan?” tanyanya kepada para observer yang terkejut. Tanpa ragu, ia mulai memotong sebagian tabung mikrofonnya. Para pelanggan terdiam. Dr. Griese kemudian mencoba mikrofon yang telah diperpendek itu sekali lagi dan, yang membuat semua orang terkesima, hasilnya sempurna.

Sejak saat itu, MKH 415 dan juga MKH 416 yang mengadopsi desainnya, menjadi sangat populer sebagai mikrofon pilihan para vokalis, tim pembuatan film, dan reporter. Industri media pun turut terkesan, dengan Funkschau atau “unusually short length” dari mikrofon shotgun tersebut.

MKH 416 tetap menjadi bintang di jajaran mikrofon shotgun kami, meskipun kami telah meluncurkan berbagai model yang lebih baru sejak lama,” ujar Kai Lange, Product Manager Sennheise. “Sungguh luar biasa memiliki legenda seperti MKH 416 dalam portofolio kami, sebuah mikrofon yang serbaguna, tahan lama, dan berkinerja tinggi. MKH 416 adalah mikrofon yang semuanya sempurna sejak awal.”

Berikut sejarah singkat mikrofon shotgun dan kondensor RF Sennheiser.

Previous Story

Smartcom Resmi Beroperasi di Indonesia, Tawarkan Solusi Push-to-Talk Mission-Critical Berbasis Telco

Latest from Blog

Don't Miss

Panduan-Lengkap-Tips-Memilih-Mikrofon-Nirkabel-untuk-Bikin-Konten-2025

[Panduan] Tips Memilih Mikrofon Nirkabel untuk Bikin Konten 2025

Alasan klasik “tidak punya peralatan” untuk menunda bikin konten kini
Sennheiser-Hadirkan-Profile-Wireless,-Sistem-Mikrofon-Nirkabel-All-in-one-untuk-Para-Kreator

Sennheiser Hadirkan Profile Wireless, Sistem Mikrofon Nirkabel All-in-one untuk Para Kreator

Kreatif itu butuh fleksibel, termasuk soal audio. Saat membuat konten,