Dark
Light

5 Tren UX untuk Situs Startup dan UKM

3 mins read
September 13, 2016
Menentukan UX suatu situs memerlukan timbal balik dari banyak pihak dan usaha berkelanjutan / Pixabay

Untuk sebagian orang awam, istilah desain UX mungkin masih terdengar sangat asing. Desain memang identik dengan seni, warna dan keindahan, namun jika kita gali lebih dalam lagi, pengertian desain secara umum dapat diartikan sebagai perancangan untuk membangun suatu obyek.

Bagaimana Dengan Desain UX?

Desain UX (User Experience) bukan hanya berbicara tentang desain dan keindahan. UX berbicara tentang bagaimana kita membuat suatu produk yang bermanfaat, mudah dan nyaman digunakan.

Dengan teknologi smartphone dan tablet yang sudah mendominasi eksistensi desktop, desain website dan UX pun juga harus mampu menyusul perkembangan tersebut. Mulai dari klik sebuah tombol, masuk ke dalam sebuah halaman sampai proses sebuah fungsi yang dibuat terasa flow-nya agar membuat user merasa terikat dengan produk kita.

Tren Desain UX

Apabila Anda memiliki website yang terintegrasi dengan UX yang baik, maka otomatis akan banyak pengunjung yang berpotensi menjadi pelanggan. Terlebih lagi jika pelanggan tersebut puas dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan, besar kemungkinan mereka akan merekomendasikannya kepada orang banyak.

Hal ini tentunya sangat baik untuk impresi user saat menggunakan website dan keuntungan bisnis yang sedang Anda jalankan. Sebelum Anda mulai mendesain, sebagai designer ataupun pebisnis yang ingin memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung website, 5 trend desain UX berikut ini wajib untuk diketahui dan dijadikan referensi.

1. Infinite scrolling layout
Seperti yang sudah kita ketahui, generasi millennial sangat mendominasi angka pengguna internet, oleh karena itu kita juga harus mengetahui perilaku mereka saat mengunjungi sebuah website.

Mereka lebih suka mencari scrollbar yang biasa terdapat di sisi kanan layar dan tidak akan sungkan untuk tetap scrolling sampai halaman paling bawah hanya demi mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Dengan begitu pengunjung akan mendapatkan informasi lebih cepat dan secara tidak langsung Anda juga sudah mendapatkan engagement mereka.

Contoh desain bertipe infinite scrolling
Contoh desain bertipe infinite scrolling [speckyboy]
Website yang menggunakan tampilan infinite scrolling juga memiliki keuntungan teknis. User dapat dengan mudah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan tanpa harus berpindah-pindah halaman, yang biasanya memakan banyak waktu untuk loading.

Beberapa contoh website yang menggunakan infinite scrolling layout: tumblr, 9gag, flickr, dan behance.

2. Ubah tampilan slider/carousel menjadi hero shot
Pernah melihat gambar bergerak dan berubah-ubah seperti animasi atau flash saat mengunjungi sebuah website? Itulah slider/carousel. Meskipun terlihat bagus, menarik dan cool, studi dari ConversionXL menunjukkan bahwa fitur tersebut mengganggu kenyamanan pengunjung bahkan berdampak buruk untuk SEO.

Daripada memperberat loading website dengan slider, akan lebih baik jika Anda menggunakan hero shot. Mungkin banyak dari Anda yang belum familiar dengan istilah ini. Hero shot adalah sebuah gambar yang membantu pengunjung website untuk membayangkan hasil dari produk yang Anda tawarkan.

Seperti gambar wanita cantik dengan rambut indah dan bergelombang pada website Luxury Hair berikut.

Contoh tampilan hero shot
Contoh tampilan hero shot [Klientboost]
Secara otomatis pengunjung website tersebut bisa dengan mudah mengerti manfaat dari produk yang ditawarkan.

Sudah banyak website yang menggunakan tampilan ini karena terbukti tidak memperlambat browser seperti slider/carousel.

3. Jangan berfokus pada gambar wajah (lihat buktinya dengan studi eye-tracking)
Dalam mendesain UX, tentunya kita diharuskan untuk fokus dalam menganalisa apa yang ada di dalam pikiran pengguna agar menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dengan begitu strategi dalam mendapatkan engagement dari mereka akan berjalan dengan mudah.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminta live feedback dari pengguna website yang aktif melalui studi eye-tracking. Anda bisa menggunakan heat maps dengan SumoMe atau CrazyEgg untuk mengetahui di mana letak pengguna banyak menghabiskan waktunya di halaman website Anda.

Eye-tracking dapat menunjukkan kita seberapa efisien fitur dan konten yang di dalam sebuah website.

Sebagai gambaran, Anda bisa melihat studi kasus di bawah ini.

Bagaimana orang melihat suatu tampilan situs
Bagaimana orang melihat suatu tampilan situs [StartupBisnis]
Studi tersebut menunjukkan kepada kita bahwa pengguna website lebih suka melihat teks headline atau search bar dibandingkan gambar wajah yang mencolok.

Anda boleh saja menggunakan wajah seseorang untuk menarik perhatian user, namun yang terpenting adalah memiliki headline yang dapat memikat hati mereka untuk menggunakan produk atau jasa Anda.

4. Ask (and answer) questions
Mengerti maksud dari pengguna saat mengunjungi website Anda sangatlah penting ketika mendesain UX. Setelah mengetahui prospek-prospek apa saja yang membawa mereka mengunjungi website Anda, langkah selanjutnya adalah memberikan teks headline dalam bentuk pertanyaan (sekaligus jawabannya) pada homepage website, seperti yang dilakukan perusahaan agency Interactive Strategies ini:

Tampilan berbasis ide dan jawaban
Tampilan berbasis ide dan jawaban [Wordstream]
Dalam teks tersebut, agency Interactive Strategies paham betul pertanyaan paling umum yang dilontarkan para pengunjung websitenya, yakni “Apa yang membedakan agency ini dengan agency lainnya?”.  Itulah sebabnya mereka menanyakan hal tersebut di halaman homepage sekaligus memberikan jawaban yang terbaik.

Dengan mengetahui persoalan yang ada di dalam pikiran user, website Anda akan memiliki connection yang kuat dengan pengunjung sehingga potensi visitor to be customer pun akan terealisasi.

5. Implementasi AI (Artificial Intelligence)
Hidup pada era big data yang melaju pesat seperti sekarang ini sangat mempermudah kita untuk mengetahui behavior masing-masing pengunjung website. Jika Anda tidak mengambil data tersebut, Anda akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan engagement mereka.

Sebagai contoh, Anda bisa kunjungi website Netflix. Salah satu cara mereka mendapatkan engagement yang sangat baik kepada user adalah dengan mengoptimalkan sistem AI untuk mengumpulkan data mengenai masing-masing user.

Tiap kali user menonton sebuah film, otomatis film tersebut masuk ke dalam database dan film dengan judul terkait akan muncul pada halaman berikutnya.

Tampilan Netflix yang berbasiskan implementasi AI
Tampilan Netflix yang berbasiskan implementasi AI [filmtrooper]
Goals Netflix adalah memastikan user untuk selalu memiliki film-film yang cocok dengan interest mereka.

Kesimpulan

Jika Anda ingin tim lain ikut terlibat dalam project pembuatan desain website (copywriter dan marketer), pastikan terlebih dahulu desain yang akan dihasilkan sesuai dengan kesepakatan awal bersama designer dan ambilah data valid dari pengunjung serta user. Dengan begitu pembuatan desain website akan berjalan lancar dan Anda akan mendapatkan banyak happy clients.


Disclosure: Artikel tamu ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan Sribulancer

Anda bisa memanfaatkan agensi yang sudah berpengalaman atau jasa pembuatan website dan marketing online yang ditawarkan oleh ratusan freelancer profesional di Sribulancer.

Previous Story

Instagram Kini Dilengkapi Fitur Moderasi Komentar Berbasis Kata Kunci

Next Story

Tesla Maksimalkan Kinerja Radar pada Autopilot Lewat Software Update

Latest from Blog

Don't Miss

Web3 penulis

Kepenulisan dan Penulis dalam Blockchain

Nawala dan portal informasi tertulis kian menjadi sarana distribusi informasi

Mencermati Tempat NFT Di Industri Musik

Tak lama setelah lulus kuliah, saya sudah bekerja di industri