Hingga akhir tahun 2015, DailySocial mencatat beberapa pendiri startup perempuan mulai bermunculan. Sebut saja co-founder dan CTO NulisBuku Aulia Halimatussaidah, founder dan CEO HijUp Diajeng Lestari, co-founder dan CEO Berrykitchen Cynthia Tenggara, dan lainnya. Hal ini membuktikan founder perempuan di Indonesia sudah mulai cerdas melihat potensi yang ada, menargetkan pasar yang sesuai, dan membuat produk yang baik.
Dalam tips DailySocial kali ini, founder Blooming Founder, sebuah jaringan khusus untuk entrepreneur perempuan di London, Lu Li berbagi lima tips ampuh yang bisa Anda terapkan sebagai calon entrepreneur perempuan.
1. Mencari bisnis yang sesuai
Banyak yang mengatakan menemukan bisnis yang tepat sama saja dengan mencari pasangan hidup. Awalnya boleh terkesan manis dan menyenangkan namun untuk menjaga hubungan tersebut diperlukan kesabaran dan kerja keras. Begitu juga dengan membangun bisnis, diperlukan keyakinan serta pengetahuan yang jelas tentang apa yang ingin Anda kerjakan.
Yang paling mudah tentunya adalah menjalankan bisnis yang Anda sukai, mengerti, dan bisa menghasilkan. Tidak ada salahnya untuk melakukan pivot ketika model bisnis awal tidak dapat berjalan dengan baik. Selama Anda bisa dengan cepat menemukan model bisnis yang baru, perusahaan akan dapat bergerak maju menemukan target pasar, mengembangkan produk yang baik, hingga akhirnya menghasilkan.
Berikut ini adalah contoh diagram yang menggambarkan menemukan happy place terhadap bisnis yang akan digarap.
2. Menerima timbal balik dan validasi
Yang perlu diperhatikan ketika model bisnis sudah ditemukan adalah membuat rencana bisnis dan kemudian mulailah keluar untuk melakukan validasi produk. Hal ini penting dilakukan di awal agar dapat mengumpulkan sebanyak-banyaknya feedback hingga validasi. Ketika produk yang ditawarkan bisa diterima oleh pelanggan potensial, langkah selanjutnya yang akan ditempuh menjadi lebih mudah dan tentunya jelas.
Jangan pernah takut bahwa ide bisnis Anda nantinya akan diketahui atau bahkan ditiru oleh pesaing lainnya. Cobalah membuat produk dengan kualitas lebih baik, menjadi pendengar yang baik untuk pelanggan potensial Anda, dan menerima semua feedback yang ada.
3. Mendahulukan pelanggan, baru kemudian investor
Melakukan penggalangan dana dari investor adalah hal yang wajar dilakukan oleh startup. Namun demikian, perlu diingat bahwa kesuksesan yang datang di perusahaan Anda bukan hanya berasal dari investor, melainkan porsi besar berasal dari pelanggan dengan adanya pemasukan (dan ujung-ujungnya profit).
Di awal merintis startup, habiskan waktu lebih banyak untuk pelanggan Anda, kemudian jika waktunya tepat baru penggalangan dana bisa dilakukan. Kunci keberhasilan penggalangan dana adalah ketika perusahaan Anda telah mendapatkan cukup banyak uang dari pelanggan. Hal ini akan memberikan nilai lebih kepada startup Anda ketika mulai melakukan pertemuan dengan para investor.
4. Memperluas jaringan
Founder yang sukses adalah founder yang secara cerdas bisa menempatkan diri mereka dengan baik di publik. Perluas jaringan Anda dengan mengikuti kegiatan yang positif untuk startup Anda, bergabung dengan komunitas startup, dan acara lainnya. Mintalah bantuan kepada sesama pendiri startup, pakar, ahli, mentor, konsultan, dan lainnya yang bisa memberikan kontribusi kepada startup milik Anda.
5. Menyiapkan diri
Menjadi seorang entrepreneur memerlukan keberanian dan kreativitas untuk menciptakan peluang baru. Jangan pernah ragu atau takut ketika kesempatan hingga tawaran-tawaran mulai datang menghampiri. Coba pelajari dan mulai kerjakan semua kesempatan yang ada sebaiknya.
Jika bukan sekarang Anda memperlihatkan kemampuan Anda sebagai founder, mengembangkan produk yang dimiliki, dan tim yang ada, kemungkinan besar akan sulit bagi Anda bergerak maju bersama perusahaan. Sebagai seorang founder, Anda dituntut untuk bisa melakukan semua. Pastikan Anda siap, memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, dan tentunya memiliki produk yang baik untuk ditawarkan ke pasar.