5 Hal yang Diharapkan dari Smartphone Premium Ultra-Slim

2 mins read
September 18, 2025
5-Hal-yang-Diharapkan-dari-Smartphone-Premium-Ultra-Slim

Samsung merilis smartphone flagship Galaxy S Series setiap satu tahun, pun demikian dengan iPhone dari Apple. Namun, tidak setiap generasi membawa perubahan besar, melainkan peningkatan performa dan menjalankan sistem operasi baru, serta berbagai perbaikan minor (penyempurnaan) dari yang sudah ada.

Satu tahun memang relatif singkat untuk pengembangan inovasi baru, tetapi kita sebagai konsumen menuntut lompatan besar setidaknya setiap beberapa tahun. Kali ini, trend baru yang sedang dibentuk adalah smartphone premium ultra-slim. Langsung saja, mari bahas lebih lanjut.

Apa yang Diharapkan dari Smartphone Premium Ultra-Slim

1. Babak Baru Trend Smartphone Tipis Premium

Gelombang trend baru smartphone premium ultra-slim dimulai dari Samsung yang secara resmi memperkenalkan Galaxy S25 Edge pada bulan Mei lalu. Apple akhirnya bergabung lewat iPhone Air atau agar lebih mudah anggap saja sebagai “iPhone 17 Air”.

Dengan dua pemain besar yang sudah masuk, harapannya dapat mendongkrak trend dan memotivasi pabrikan lain untuk segera merilis smartphone premium ultra-slim. Menariknya, belum lama ini Tecno turut memeriahkan dengan Pova Slim dan Spark Slim yang ditargetkan untuk kelas menengah.

2. Tipis Tetapi Tangguh

Inilah-Keunggulan-Apple-iPhone-Air,-iPhone-Baru-Setipis-5,6-mm

Untuk yang satu ini, sebetulnya sudah terpenuhi terutama pada Galaxy S25 Edge dan iPhone Air. Meski tipis dan ringan, Galaxy S25 Edge memiliki rangka titanium tangguh dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot 163 gram.

Bagian depan, Samsung memasang lapisan pelindung kaca keramik baru yakni Gorilla Glass Ceramic 2 dengan kekuatan ekstra. Sedangkan di area belakang, mengandalkan Gorilla Glass Victus 2.

Sementara itu, iPhone Air memiliki ketebalan bodi hanya 5,6 mm dan bobotnya 165 gram. Apple mengklaim struktur iPhone Air dirancang tahan lama, berkat lapisan pelindung keramik yang membungkus bingkai titanium.

Bagian belakang iPhone Air dilindungi dengan Ceramic Shield, yang memberikan ketahanan 4 kali lebih baik terhadap retakan dibandingkan model sebelumnya. Sedangkan lapisan depan menggunakan Ceramic Shield 2, dengan ketahanan gores 3x lebih baik dan peningkatan anti-reflection guna mengurangi silau.

3. Performa Maksimal

Aspek yang satu ini juga sudah terpenuhi oleh keduanya. Galaxy S25 Edge tetap menghadirkan performa maksimal dengan penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite seperti jajaran Galaxy S25 Series lainnya.

Apple juga tak main-main, dengan membenamkan tiga chip terbaru termasuk Apple A19 Pro, N1, dan C1X pada iPhone Air. Secara singkat, Apple A19 Pro dilengkapi CPU 6-core baru dan GPU 5-core yang 3 kali lebih cepat dari sebelumnya.

Sementara itu, Apple N1 adalah chip konektivitas yang membawa dukungan Wi-Fi 7, Bluetooth 6, dan Thread yang meningkatkan fitur seperti Personal Hotspot dan AirDrop. Sedangkan C1X adalah model seluler 5G yang dua kali lebih cepat daripada C1.

4. Daya Tahan Baterai yang Lebih Baik

Baterai di smartphone belum ada lompatan teknologi yang signifikan. Ditambah keterbatasan ruang internal demi mengejar bodi tipis juga mengorbankan kapasitas baterai. Berkat optimasi chipset dan sistem operasi terbaru yang efisien, kedua perangkat di atas diklaim mampu memberikan masa pakai baterai sepanjang hari.

Hal itu memungkinkan, dengan catatan untuk pemakaian wajar dan lebih banyak menangani tugas-tugas ringan. Namun sebagai smartphone flagship, mereka memiliki rangkaian fitur canggih yang jika dioptimalkan akan menguras daya lebih cepat. Contohnya perekam video 4K 60fps,
tugas multitasking produktivitas atau kreativitas yang intensif, hingga bermain game berat dengan pengaturan grafis mentok rata kanan.

5. Konfigurasi Kamera Lebih Komplet

Selain ada kompromi pada daya tahan baterai, konfigurasi kamera belakang juga disesuaikan. Samsung memang masih berhasil membekali Galaxy S25 Edge dengan kamera utama 200MP seperti model Ultra dan kamera ultrawide 12MP, tetapi harus rela mengorbankan kamera telephoto. Sementara itu, Apple hanya bisa memberikan satu kamera belakang 48MP.

Kesimpulan: Bukan untuk Semua Orang

Posisi Samsung Galaxy S25 Edge berada di tengah, mengisi celah antara smartphone flagship model dasar dan Ultra. Sama halnya dengan Apple iPhone Air, yang ditempatkan di antara iPhone 17 reguler dan iPhone 17 Pro Series. Untuk mendapat perangkat dengan desain ultra-tipis ini, kita harus merogoh kocek lebih dalam, meski fiturnya masih berada satu tingkat di bawah model tertingginya.

Dengan kata lain, setidaknya untuk saat ini, smartphone premium ultra-slim belum bisa dibilang cocok untuk semua orang. Meski tampak begitu menggoda, untuk penggunaan sehari-hari saya pribadi akan lebih mengandalkan model Ultra atau Pro yang menawarkan paket fitur lebih lengkap.

Tren smartphone tipis diperkirakan akan semakin ramai pada tahun depan. Produsen asal Tiongkok pun hampir pasti tidak akan tinggal diam, mengingat mereka juga memiliki kemampuan untuk menghadirkan perangkat serupa.

Previous Story

Samsung Galaxy Buds3 FE Under 2 Juta dengan ANC dan Integrasi Gemini AI

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung Galaxy Buds3 FE Under 2 Juta dengan ANC dan Integrasi Gemini AI

Samsung Electronics Indonesia meluncurkan Galaxy Buds3 FE pada 17 September

Samsung Solve for Tomorrow 2025: 80 Tim Lolos Semifinal dengan Fokus Sport-Tech

Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025 mengumumkan 80 tim semifinalis