5 Crypto yang Bisa Digunakan untuk Beli NFT

Di artikel ini, kita akan membahas 5 aset kripto populer yang bisa digunakan untuk membeli NFT, sekaligus di mana Anda bisa mendapatkannya

Non-fungible token, atau biasa disebut NFT, terus menjadi topik perbincangan hangat dalam beberapa bulan terakhir. Awalnya cuma dikenal di kalangan crypto enthusiast, NFT perlahan mulai mendapat sorotan dari publik yang lebih luas, terlebih semenjak media massa banyak memberitakan soal Ghozali Ghozalu, pemuda asal Semarang yang mendadak tajir setelah sukses menjual koleksi swafotonya sebagai NFT.

Buat yang kurang familier, NFT sejatinya merupakan token digital yang merepresentasikan kepemilikan atas sesuatu. Sesuatu di sini bisa apa saja, meski yang paling umum sejauh ini adalah karya seni digital. Ada banyak alasan mengapa orang membeli NFT, dan tidak semuanya berkaitan dengan keperluan investasi. Beberapa NFT bisa memiliki nilai utilitas ekstra, seperti misalnya sebagai akses masuk ke suatu acara eksklusif.

Seperti halnya cryptocurrency, NFT juga mengandalkan infrastruktur blockchain. NFT pada umumnya hanya bisa dibeli menggunakan aset kripto, dan jenis token crypto yang digunakan berbeda-beda tergantung tempat masing-masing NFT-nya dijual (marketplace). Di artikel ini, kita akan membahas 5 aset kripto populer yang bisa digunakan untuk membeli NFT, sekaligus di mana Anda bisa mendapatkannya.

5 crypto yang bisa digunakan untuk membeli NFT

Dari sekian banyak jenis mata uang crypto, Ether (ETH) mungkin adalah yang paling populer di kalangan kreator dan kolektor NFT. Pasalnya, ETH adalah mata uang resmi Ethereum, blockchain yang menjadi rumah untuk sebagian besar NFT. Dengan kata lain, untuk membeli NFT yang dibuat di jaringan Ethereum melalui marketplace seperti OpenSea, Rarible, SuperRare, atau Foundation, Anda memerlukan ETH.

Berikutnya ada SOL yang merupakan mata uang dari blockchain Solana, yang belakangan kian bertambah populer di kalangan komunitas NFT. Solana kerap menjadi pilihan para kreator dan kolektor NFT yang ingin terhindar dari problem kepadatan jaringan (congestion) serta tingginya tarif transaksi (gas fee) di blockchain Ethereum. SOL adalah mata uang yang Anda perlukan untuk membeli NFT di marketplace seperti Magic Eden, Solanart, maupun Solsea.

Aset  kripto yang selanjutnya ialah ADA dari blockchain Cardano. Seperti Solana, Cardano juga dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih efisien ketimbang Ethereum, dan itu turut menjadi salah satu alasan mengapa Cardano juga banyak dipakai oleh komunitas NFT. Bagi yang ingin menelusuri koleksi NFT di marketplace seperti CNFT.io, JPG Store, atau FreeRoam, jangan lupa siapkan ADA di crypto wallet Anda.

Mata uang crypto lain yang juga dapat dipakai untuk membeli NFT adalah Tez (XTZ). XTZ merupakan mata uang resmi dari Tezos, blockchain yang juga memiliki komunitas NFT yang cukup besar, sekaligus yang terbilang sangat populer di kalangan kreator dan kolektor NFT lokal. Jika Anda hendak membeli NFT dari marketplace seperti Objkt, Teia, maupun FxHash, pastikan Anda punya stok XTZ terlebih dulu.

Terakhir, ada mata uang crypto bernama MATIC yang dipakai di jaringan Polygon. Tidak seperti tiga blockchain yang disebutkan sebelumnya, Polygon terhubung langsung ke blockchain Ethereum, sebab ia merupakan protokol Layer 2 yang pada dasarnya berfungsi untuk memperluas jaringan Ethereum. Alhasil, Polygon pun juga banyak terlibat dalam aktivitas harian para kreator dan kolektor NFT. MATIC bisa digunakan untuk membeli NFT di marketplace yang mendukung jaringan Polygon seperti OpenSea, PlayDapp, ataupun di marketplace NFT musik lokal seperti Netra.

Menukar rupiah menjadi aset kripto untuk membeli NFT

Cara termudah untuk mendapatkan lima aset kripto yang sudah disebutkan tadi adalah dengan menukarkan rupiah di platform cryptocurrency exchange. Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah Zipmex, platform asal Singapura yang sudah mendapat izin beroperasi secara resmi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2021.

Tercatat ada sekitar 115 token crypto yang dapat diperjual-belikan di Zipmex saat ini, termasuk halnya 5 yang sudah disebutkan tadi (ETH, SOL, ADA, XTZ, MATIC). Satu kelebihan yang cukup menarik dari Zipmex adalah, pengguna juga dapat dengan mudah menginvestasikan aset kripto yang dibelinya. Fitur ini sangat berguna ketika pengguna mendapati ada sisa crypto di wallet usai membeli NFT.

Layanan investasi ini dinamai ZipUp+, dan sejauh ini telah mendukung token ETH, SOL, dan ADA, di samping beberapa token crypto lain seperti BTC, USDC, USDT, maupun LTC. Bunga yang ditawarkan ZipUp+ cukup tinggi: untuk ETH misalnya, pengguna bisa mendapatkan bunga hingga 6% per tahun, tergantung seberapa tinggi tier atau level pengguna. Untuk meningkatkan tier, pengguna cukup menyimpan dan mengunci ZMT (token crypto bawaan Zipmex) dalam besaran tertentu.

Bunga di ZipUp+ bersifat compounding (tidak hanya ditentukan dari nominal awal) dan akan dibayarkan setiap hari. Ini berarti pengguna dapat dengan bebas menarik simpanan aset crypto-nya (withdraw) kapan saja mereka mau, menjadikan ZipUp+ sebagai opsi investasi yang fleksibel. Layanan ini pun juga tidak memberlakukan batasan jumlah minimum aset yang disimpan untuk bisa mendapatkan bunga, sehingga seperti yang saya bilang, crypto sisa 'jajan' NFT pun bisa dialokasikan menjadi aset berbunga.

Penutup

Itu tadi 5 aset crypto yang dapat digunakan untuk membeli NFT di beragam marketplace, sekaligus di mana Anda bisa mendapatkan kelimanya. Artikel ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjadi panduan investasi, melainkan sebatas referensi bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh mengenai dunia cryptocurrency dan NFT.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Zipmex.