Bulan Februari 2017 adalah momen penting bagi Verizon. Melihat kesuksesan para raksasa teknologi di ranah wearable, perusahaan telekomunikasi Amerika itu tergoda untuk turut berkecimpung di bidang penyediaan smartwatch. Akhirnya, Wear24 resmi diperkenalkan sebagai perangkat Android Wear 2.0 pertama mereka, dijual secara eksklusif di gerai retail Verizon.
Namun impian Verizon untuk menyaingi produk-produk populer seperti Apple Watch dan Galaxy Gear S tak akan jadi kenyataan. Hanya empat bulan setelah diluncurkan (atau tujuh bulan sejak diperkenalkan), Verizon memutuskan untuk menghentikan produksi smartwatch-nya. Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Android Police berdasarkan jawaban singkat Verizon terkait lenyapnya page Wear24 dari website mereka, dan sudah dikonfirmasi secara terpisah oleh The Verge.
Tidak ada lagi informasi terkait produk di laman Wear24. Jika mencoba mengunjunginya sekarang, Anda akan dialihkan ke support page. Yang menariknya ialah, sejauh ini Verizon belum mengumumkan penyetopan produksi Wear24 secara formal. Sang produsen juga belum menjelaskan alasan mereka melakukannya, tapi ada kemungkinan langkah tersebut berkaitan dengan respons konsumen yang kurang antusias.
Verizon Wear24 merupakan smartwatch berpanel bundar, memiliki layar AMOLED 1,4-inci 290ppi, dicantumkan pada tubuh berdiameter 42mm dengan tebal 13,5mm. Serifikasi IP67 memastikan smartwatch ini siap mendukung gaya hidup aktif (anti-air hingga kedalaman 1m selama setengah jam), lalu Wear24 turut dilengkapi RAM sebesar 768MB dan baterai 450mAh yang bisa diisi ulang via metode wireless charging.
Seperti perangkat Android Wear 2.0 lain, Wear24 dibekali Complications (miniatur widget dan shortcut app) serta mempersilakan Anda mengustomsasi watch face. Device juga mendukung Google Fit, terintegrasi ke GPS built-in di dalam, memungkinkan smartphone menghitung jumlah langkah, jarak yang ditempuh, serta pembakaran kalori saat berolahraga. Sayangnya, untuk sebuah produk seharga US$ 300 (plus kontrak selama dua tahun, atau full price di US$ 350), Wear24 belum mempunyai sensor detak jantung.
Absennya sensor detak jantung, ditambah desain yang kurang menarik, wristband berkualitas rendah serta buruknya mutu speaker membuatnya medapatkan kritik dari pengguna dan media. Selain itu, Wear24 mendorong user untuk menggunakan app Verizon Messaging, namun problemnya, kata-kata yang dituliskan di sana secara otomatis diubah jadi tautan ke iklan. Tidak heran jika masalah-masalah ini membuat penjualan jadi lesu.