Telah terpilih 3 nama startup untuk program inkubasi bagi para pengembang game dari inisiasi Telkom Indonesia bersama Agate dan Nuon dengan nama program Indigo Game Startup Incubation (IGSI).
Setelah tahap seleksi yang ketat, akhirnya program IGSI telah mengumumkan 3 nama finalis yang berhak masuk babak selanjutnya. Berikut 3 nama startup yang berhak lolos ke babak IGSI selanjutnya, antara lain:
1. Strayflux (Bandung)
Studio Strayflux mengumumkan game bertajuk “As I Began to Dream”, merupakan game PC dengan genre puzzle-platformer 2D, studio beranggotakan 10 orang ini berhasil lolos ke program alpha incubation Indigo.
Game “As I Began to Dream”, akan mengusung konsep atmospheric puzzle yang mengangkat wacana “five stages of grief” dengan audio yang menenangkan dan kumpulan puzzle yang menantang.
Pada game ini Anda akan bermain sebagai seorang gadis kecil bernama Lily, yang terjebak di dalam dunia mimpinya disebabkan oleh trauma yang dialaminya.
Anda akan membantu Lily keluar dari mimpinya yang terus berulang-ulang dengan serangkaian puzzle yang harus diselesaikan.
2. Berangin Creative (Pekalongan)
Berikutnya adalah Berangin Creative, yaitu startup yang beranggotakan 8 orang tersebut sukses lolos ke program Indigo dengan membawa project game “Kejora”.
Kejora sendiri mengusung konsep game environmental puzzle dengan gaya penggambaran terinspirasi dari Ghibli. Story telling yang kuat disajikan dalam cut-scene beranimasi unik, apalagi menggambarkan serangkaian anak dengan mengatasi berbagai rintangan.
Konsep game puzzle platformer dari Kejora bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Kejora yang dikejar-kejar oleh makhluk menyeramkan setelah menemukan suatu rahasia yang mengerikan.
3. Mushroomallow (Bandung)
Terakhir ada tim Mushroomallow Studio yang beranggotakan 8 orang dengan proyek game mereka yaitu Wonder Wandelier.
Judul game garapan Mushromallow tersebut mengusung konsep game shop-keeping dengan mengangkat universe wand-maker yang unik. Gaya yang ditonjolkan menggunakan anime artstyle chibi dengan warna cerah.
Wonder Wandelier adalah gabungan antara item shop simulation dan dungeon crawling dengan mekanik crafting/cooking.
Para pemain akan diajak menjelajahi dungeon untuk mendapatkan material craft tongkat-tongkat ajaib. Setelah itu, Anda akan melakukan tawar-menawar dengan para pelanggan untuk menjual tongkat-tongkat ajaib tersebut dan hasilkan keuntungannya digunakan untuk menyelamatkan toko tempat pemain bekerja.
Langkah Penting Pengembangan Industri Game Lokal
Dari tahap sebelumnya, terdapat 6 tim yang diinkubasi dalam program IGSI batch 5. Namun hanya ada tiga studio pengembang game yang resmi lolos dan berhasil lanjut ke tahap inkubasi Alpha.
Tahap Alpha sendiri merupakan fase ketika gameplay yang dikembangkan dalam program inkubasi telah berhasil dimainkan—meski belum 100% selesai.
Tahap inkubasi dilakukan dalam waktu 8 bulan sejak awal tahun 2022. Para peserta memperoleh fasilitas mulai dari pendampingan hingga infrastruktur penunjang yang dibutuhkan.
Setelah memperbaiki bug dan issue dalam tahap Alpha, para peserta akan mengikuti tahap berikutnya bernama Beta untuk penyelesaian progres konten sampai dengan 100% atau bisa dibilang selesai.
Selanjutnya akan ditutup dengan tahap akhir yakni Gold sebelum game akhirnya bisa dirilis ke pasar luas.
“Telkom melalui program IGSI mendukung dan membantu startup game lokal untuk bisa bersaing di kancah global yang harapan ke depannya dapat meningkatkan perekonomian digital Indonesia,” ucap Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid dalam keterangannya.
Berdasarkan keterangan di laman resmi Indigo, program tersebut sudah digelar sejak tahun 2020 dan menawarkan investasi lanjutan hingga Rp2 miliar bagi para pengembang yang telah berhasil merilis jajaran judul game miliknya.
Beberapa contoh judul game yang sukses dikembangkan lewat program Indigo, antara lain:
- My Ex’s Wedding dari Ginvo Studio.
- Where Is My Cat? dari Slab.
- Rendezvous dari Pendopo Studio.