Penambahan kata ‘gaming‘ pada nama periferal PC tampaknya sangat efektif dalam meningkatkan derajat produk di mata konsumen. Hal ini dilakukan banyak perusahaan, besar atau kecil, baru hingga brand yang sudah lama berbisnis di ranah penyediaan hardware komputer. Namun jauh sebelum gaming gear sepopuler sekarang, satu perangkat Microsoft telah lama jadi pilihan gamer.
Sudah mengalami beberapa kali update, IntelliMouse Explorer 3.0 (2003) adalah penjelmaan terakhir dari periferal IntelliMouse yang diperkenalkan secara perdana di tahun 1996. Explorer 3.0 mewariskan sejumlah keunggulan yang membuatnya istimewa dibanding produk kompetitor: penerapan desain ergonomis lewat tubuh asimetris, fokus pada kenyamanan via lekukan-lekukan untuk mengistirahatkan jari, serta dukungan sensor optik yang akurat.
Dan melalui blognya, Microsoft mengumumkan peluncuran kembali Classic IntelliMouse. Di sana, sang produsen mencoba mengombinasikan aspek tradisional yang membuat mouse ini jadi favorit pada pengguna dengan teknologi modern. Menariknya, Microsoft memusatkan perhatiannya pada aspek perfoma, dan tidak mengikuti tren populer di kalangan produsen buat berlomba-lomba mencantumkan pencahayaan RGB.
Dari sisi perancangan, Micosoft mengadopsi penampilan IntelliMouse Explorer 3.0. Devices Design Director Microsoft, Simon Dearsley, beranggapan bahwa varian tahun 2003 itu menyajikan kulminasi dari aspek desain produk. Tak banyak orang tahu, banyak di antara mouse gaming menggunakan IntelliMouse sebagai kiblat desainnya, dan bisa Anda sadari begitu menyandingkan IntelliMouse dengan produk gaming modern.
Lihat saja fotonya, wujud Classic IntelliMouse benar-benar merepresentasikan desain mouse modern terlepas dari usianya yang mencapai 22 tahun (atau 15 tahun jika Explorer 3.0 yang menjadi tolak ukurnya).
Meski penampilannya tak berubah, bagian dalam IntelliMouse mendapatkan upgrade besar-besaran. Dalam proses produksinya, Microsoft memanfaatkan mekanisme baru demi memastikan strukturnya lebih kuat dari versi terdahulu. Produsen kembali mengusung switch Omron di tombol kiri dan kanan, lalu membenamkan tiga switch Kaith di scroll wheel serta tombol sisi. Khusus side button, Microsoft memastikannya agar mereka mampu memberikan sensasi ‘renyah dan tajam’ begitu ditekan.
Sebagai sensornya, Microsoft memilih sensor optik BlueTrack yang bisa melacak gerakan hingga 1.000 kali dalam sedetik, dengan tingkat DPI (dots per inch) mencapai 3.200. Berdasarkan laporan situs PC World, spesifikasi ini menyerupai mouse Microsoft Surface Precision.
Classic IntelliMouse kompatibel dengan PC-PC bersistem operasi Windows, dari mulai 7 sampai 10. Microsoft juga membanderolnya di harga yang masuk akal, yaitu US$ 40. Mouse ini sudah mulai dipasarkan melalui Microsoft Store dan sejumlah toko resmi.
Sumber: Blog Windows.