Untuk mengenal lebih jauh profil hingga latar belakang pendiri dari berbagai startup di tanah air, DailySocial memiliki segmen liputan #DScussion. Dalam beberapa kesempatan tersebut, #DScussion telah melakukan wawancara dengan CEO startup seperti Jurnal, Muslimarket hingga RedDoorz.
Berikut ini adalah rangkuman, top 10 liputan #DScussion DailySocial, berdasarkan jumlah view dari channel Youtube DStv.
1. RedDoorz
Hotel budget menjadi suatu segmen niche baru di sektor travel, seiring dengan makin digemari kebiasaan traveling kaum millennial yang mencari akomodasi dengan harga terjangkau. Salah satu pemain di vertikal ini adalah RedDoorz.
Dalam wawancara kali ini, kami berbincang dengan COO RedDoorz Rishabh Singhi tentang bisnis hotel budget dan bagaimana trennya di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
2. Blanja
Didukung Telkom dan raksasa e-commerce eBay, Blanja mencoba memperkuat posisinya sebagai salah satu layanan e-commerce terdepan di Indonesia. Di tahun 2017 ini Blanja akan melakukan rebranding untuk menjangkau lebih banyak pelaku UKM dan pengguna di Indonesia.
Dalam edisi #DScussion berikut ini, CEO Blanja Aulia Marinto mengungkapkan keunikan dan rencana Blanja. Ia juga bercerita soal cara kepemimpinannya yang mendukung inovasi.
3. PopBox
Sebagai startup yang menyediakan layanan logistik secara digital melalui lokernya, PopBox telah melakukan kemitraan yang cukup beragam. Mulai dari kerja sama dengan layanan e-commerce seperti MatahariMall dan Asmaraku hingga Pertamina. Sering disamakan dengan kategori layanan logistik lokal, PopBox mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dari sisi klien hingga target pasar.
Dalam #DScussion kali ini, CEO PopBox Adrian Lim mengungkapkan beberapa rencananya tahun 2017 ini.
4. Jurnal
Sebagai layanan SaaS yang menyasar kalangan UKM, Jurnal memiliki fokus sebagai layanan yang mengedepankan sistem finansial sekaligus menjadi enabler bisnis terkait lainnya.
Dalam sesi #DScussion kali ini, CEO Jurnal Daniel Witono menjabarkan tren dan potensi layanan SaaS di Indonesia serta bagaimana tanggapannya soal bisnis SaaS yang dianggap “kurang seksi” dibanding vertikal populer seperti e-commerce. Simak wawancara lengkapnya berikut ini.
5. Brilio (bagian 1)
Dalam edisi #DScussion kali ini, DailySocial berbincang-bincang dengan CEO Brilio Joe Wadakethalakal. Berkiblat pada gaya Buzzfeed, Brilio bisa dibilang menjadi media hiburan terdepan untuk kalangan millennial Indonesia.
Bagaimana pandangan Brilio tentang topik favorit millennial Indonesia, apakah mereka akan menyusul Buzzfeed mengembangkan topik longform, dan bagaimana pandangan mereka soal platform user generated content? Simak perbincangan kami berikut ini.
6. Brilio (bagian 2)
Melanjutkan #DScussion edisi sebelumnya, CEO Brilio Joe Wadakethalakal kembali berbagi cerita dan pengalaman seputar menjalankan media online di Indonesia.
Brilio memiliki komitmen untuk fokus ke native ads sebagai sumber pendapatan hingga 100%. Hal ini berbeda dengan banyak media online yang lebih banyak mengandalkan kegiatan offline untuk mendapatkan pendapatan. Ke depannya Joe memprediksi native ads akan lebih banyak didominasi publisher besar di Indonesia.
Menutup DScussion, Joe memberikan tips agar bisa survive sebagai platform media online.
7. Muslimarket
Sebagai salah satu fashion commerce yang membidik target pasar kalangan muslimah di Indonesia, Muslimarket mampu bertahan dengan menghadirkan inovasi hingga private label sendiri bernama Suqma. Menyadari pentingnya bagi fashion commerce untuk memiliki brand sendiri juga toko fisik untuk menghadirkan skema online-to-offline di Indonesia, Muslimarket fokus kepada kepuasan pelanggan dengan memberikan produk pilihan baik dari sisi desain juga kualitas produk.
Dalam edisi #DScussion kali ini, CEO dan Founder Muslimarket Riel Tasmaya berbagi tips dan prediksi, seperti apa tren fashion commerce busana muslim di tahun 2018.
8. Kofera
Berawal dari pengalaman pribadi bekerja di perusahaan sebelumnya, CEO Kofera Bachtiar Rifai mulai mengembangkan teknologi otomasi khusus untuk layanan iklan digital yang menyasar layanan e-commerce dan korporasi.
Dalam sesi #DScussion kali ini, CEO Kofera Bachtiar Rifai juga memaparkan prediksinya untuk perkembangan teknologi otomasi di Indonesia.
9. Cermati
Sebagai salah satu layanan financial technology (fintech), Cermati terus mendorong edukasi kepada orang banyak terkait layanan fintech dan inklusi finansial. Mengapa Cermati memilih mengembangkan layanan fintech di sektor perbandingan produk? Bagaimana rencana pengembangan ke depannya?
Berikut bincang-bincang #DScussion dengan Co-founder dan CEO Cermati Andhy Koesnandar.
10. Lyke
Lyke adalah aplikasi fashion commerce yang ingin menjadi jembatan antara merchant, layanan e-commerce, dan konsumen di Indonesia. Masih menjadi bagian keluarga Rocket Internet, Lyke dengan sejumlah teknologinya, seperti deep learning dan artificial intelligence, membantu proses discovery yang lebih menyenangkan di segmen ini.
Ingin tahu lebih banyak soal Lyke dan kesulitan yang dihadapi Founder dan CEO Lyke Bastian Purrer mendirikan usahanya di sini? Berikut adalah wawancara kami di DScussion berikut ini.