Menulis CV (curriculum vitae) atau sekedar profil kerja di LinkedIn itu gampang-gampang susah. Di satu sisi, kita hanya perlu mendeskripsikan bakat maupun keunikan diri masing-masing. Di sisi lain, keunikan itu tidak lagi terdengar istimewa saat jutaan orang lain mengungkapkan hal yang sama persis.
Berdasarkan data yang diambil dari 3 juta pengguna LinkedIn di Indonesia, ada tiga kata deskriptif yang tergolong paling sering digunakan: passionate, motivated dan creative. Ketiga kata tersebut menduduki tiga posisi teratas dalam daftar 10 kata paling pasaran/populer di LinkedIn.
Lalu apa masalahnya jika kita memakai kata-kata tersebut untuk menggambarkan kelebihan kita masing-masing? Seperti yang saya sebutkan tadi, kita tidak lagi terlihat spesial di mata para penyedia lapangan pekerjaan. Yang membedakan satu orang dari yang lainnya hanyalah wajah dan postur fisik, bukan keunikan talenta atau karakter masing-masing.
Info menarik: Aplikasi LinkedIn Versi Mobile Kini Lebih Ramah Bagi Pengguna Indonesia
Nah, berhubung bulan Januari belum habis, tidak ada salahnya apabila kita merevisi cara membangun image profesional kita. Dalam pemanfaatan LinkedIn sebagai ajang promosi diri, sebisa mungkin kita harus menghindari kata-kata yang telah disebutkan tadi.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam membenahi profil LinkedIn kita. Tetapi siapa yang bisa memberi saran yang lebih baik ketimbang LinkedIn sendiri? Berikut adalah saran-saran yang kami sadur langsung dari blog LinkedIn.
Yang pertama, benahi summary Anda. Fungsi summary adalah memberikan ringkasan keunikan dari diri Anda. Mengatakan Anda seseorang yang motivated memang singkat, akan tetapi apakah motivasi Anda ini bisa berujung pada hasil yang optimal? Anda perlu memberikan contoh bagaimana motivasi Anda bisa memberikan dampak yang positif pada suatu perusahaan.
Langkah yang kedua amatlah sederhana: benahi foto profil. Dalam prakteknya, foto profil dapat meningkatkan kemungkinan profil Anda dilihat sebanyak 14 kali lipat. Maka dari itu, foto profil Anda haruslah menyebarkan aura profesional dari diri masing-masing. Fokus pada postur kepala dan bahu, kenakan pakaian yang formal dan jangan lupa berikan senyum terbaik.
Yang ketiga yang perlu kita benahi adalah headline. Di sini Anda harus bisa menuliskan headline yang kuat untuk menarik perhatian orang lain agar mereka mau mengenal Anda lebih jauh. Sebagai contoh, “Glenn Kaonang: mengatasi problema remaja lewat puisi” akan jauh lebih menarik perhatian ketimbang “Glenn Kaonang: Pujangga.”
Info menarik: LinkedIn Mengajak Anda Membenahi Profile Agar Tampil Lebih Optimal
Langkah keempat adalah menunjukkan sisi baik dari diri kita. Asumsinya, jika kita memang benar memiliki motivasi yang tinggi, kita pasti mempunyai pengalaman dalam kegiatan sukarela. Berdasarkan hasil survei LinkedIn di Amerika Serikat, 41 persen pemberi kerja mempertimbangkan kegiatan sukarela sebagai pengalaman penting dalam mengevaluasi kandidatnya.
Kelima, cantumkan sederet keahlian Anda. Mencantumkan keahlian akan meningkatkan kemungkinan profil Anda dilihat sebanyak 13 kali lipat. Keahlian-keahlian yang kita miliki ini bagaikan rangkuman dari brand profesional diri masing-masing.
Yang terakhir, mintalah rekomendasi dari rekan-rekan kerja Anda. Tidak perlu memaksa, Anda hanya perlu mengingatkan mereka akan proyek-proyek yang Anda kerjakan bersama yang sukses membuahkan hasil positif bagi perusahaan.
Harapannya adalah melalui revisi sederhana ini, kita bisa menempatkan diri masing-masing pada status ‘kandidat istimewa’ di mata penyedia lapangan pekerjaan. Jadi, tunggu apa lagi? Segera buka profil LinkedIn masing-masing dan terapkan langkah-langkah mujarab tadi.
Gambar header: LinkedIn.