Tahun 2016 diperkirakan akan menjadi tahun bagi startup yang bergerak di bidang Finansial Teknologi (fintech) untuk mulai merangkak naik ke permukaan. Menciptakan startup yang berurusan dengan keuangan bukan hal yang bisa disepelekan. Menurut venture partner Satander InnoVentures Pascal Bouvier ada 10 kesalahan umum yang harusnya bisa dihindari agar startup fintech yang didirikan tidak berujung pada kegagalan.
Berikut adalah 10 kesalahan umum yang sering dilakukan pendiri pemula ketika memulai startup fintech menurut Pascal:
Tidak memikirkan perizinan yang tepat
Memulai sebuah perusahaan teknologi bukan hanya tentang membangun perangkat lunak. Bila model bisnis yang dianut adalah B2C, maka besar kemungkinan bisnis tersebut perlu beberapa jenis lisensi. Menurut Pascal, bicaralah pada regulator setempat atau minta saran pada firma hukum yang khusus bekerja mengurusi regulasi. Meski kadang menjengkelkan, namun melakukan pekerjaan di muka sebenarnya dapat menghemat waktu dan uang di kemudian hari dan bisa membantu dalam merencanakan bisnis lebih cerdas.
Tidak memikirkan apa yang diperlukan untuk memperoleh pendanaan dari investor strategis
Bila memutuskan untuk meraih pendanaan dari bank, perusahaan asuransi atau lembaga keuangan lain yang mapan, ingatlah bahwa mereka adalah entitas yang telah diatur ketat. Jadi, disarankan Pascal untuk coba tanyakan apa saja yang dibutuhkan, seperti jenis pelaporan yang dibutuhkan. Mereka bekerja di bawah aturan yang berbeda, jadi coba sadari perbedaan budaya yang ada dan bagaimana cara berinteraksi dengan pemagang saham masa depan tersebut.
(Baca juga: Jenis-jenis Permodalan)
Mengabaikan kepatuhan dan menganggapnya sebagai gangguan
Mengabaikan kepatuhan dalam sektor keuangan bisa menjadi hukuman mati bagi perusahaan, apalagi bila Anda sebagai pendiri telat mempekerjakan compliance officer atau mengembangkan buku peraturan kepatuhan. Jadi, cobalah untuk lebih cerdas. Menurut Pascal, menyadari kepatuhan bisa menjadi teman Anda dan itu meliputi apa pun yang berhubungan dengan norma-norma, Anti pencucian uang, dan know your customer.
Tidak memilih venture capital (VC) yang punya pengalaman di fintech
Menurut Pascal, salah satu industri yang mementingkan pengalaman yang mendalam dan detil adalah industri jasa keuangan. Jadi, VC yang memiliki pemahaman tentang ruang finansial adalah sesuatu yang tidak ternilai dan menghindari mereka bisa mendatangkan bahaya pada perusahaan.
Berpikir bahwa hukum umum menumbuhkan startup berlaku seragam di fintech
Menurut Pascal, uang adalah konsep yang aneh karena tiap orang akan peduli dengan uang mereka dan di saat yang sama mereka juga tidak terikat terlalu dalam seperti terikat dengan jaringan sosial. Sementara itu lembaga keuangan mapan akan peduli dengan uangnya tapi menolak resiko dan regulator sangat obsesif dengan kesehatan lembaga yang diaturnya.
Jadi, ada baiknya bila pendiri memikirkan kembali untuk menerapkan konsep yang sama seperti di perusahaan teknologi lain, yakni growth hacking dan scaling, karena belum tentu itu bekerja. Memahami perilaku psikologis sekitar uang, kredit, tabungan, dan pembayaran akan jauh lebih baik untuk dipertimbangkan.
Berpikir bahwa bersaing di harga akan memberikan kemenangan
Banyak startup datang dengan rencana bisnis yang menyediakan layanan keuangan atau produk dengan harga lebih murah dengan penerapan teknologi yang lebih baik. Ini tidak baik, karena lembaga yang lebih mapan punya keunggulan yang lebih besar dari segala sisi bila dibandingkan dengan perusahan rintisan. Pascal menyarankan jadilah startup cerdas dan temukan pembeda nyata yang lain dari sekedar biaya lebih murah dan teknologi yang “lebih baik”.
(Baca juga: Menghabiskan Waktu Mengejar Pesaing Bukan Hal Bijak Bagi Startup)
Berpikir bahwa IP (Intellectual Property) mudah dipertahankan
Pascal menyebutkan ada dua hal yang bisa dicatat bila pendiri datang dengan sebuah teknologi yang menurutnya bisa dipertahankan. Pertama, lembaga atau bisnis yang lebih mapan sudah punya teknologi tersebut dalam portofolionya. Kedua, seseorang dapat “mempermainkan” dengan mudah teknologi yang dibangun tanpa banyak usaha.
Pascal menyampaikan, “Aku yakin ini berlaku untuk industri lain. Dalam fintech ini sangat pasti dan jika Anda mendasarkan model bisnis Anda pada IP saja, maka Anda akan mengalami kesulitan.”
“Pembayaran itu mudah” adalah sebuah harapan palsu
Ada banyak startup salah mengartikan yang mudah dimasuki adalah yang dekat dengan pintu kesuksesan. Pembayaran dalam sektor jasa keuangan dianggap seperti itu. Menurut Pascal, pembayaran adalah yang paling sulit untuk dimasuki dalam sektor jasa keuangan.
Pascal menyebutkan, “Pikirkan betapa sulitnya untuk menjual kepada pelanggan di industri apapun. Sekarang, kalikan dengan 2 atau 3 pembayaran. Anda mungkin harus menjual beberapa stakeholder seperti pengguna [ritel atau perusahaan], pedagang, prosesor [pembayaran], bank, jaringan. Lebih baik [Anda] bersiap.”
Mengabaikan aspek legalitas
Pastikan ketika memulai perusahaan teknologi di sektor fintech, Anda dapat menutupi segala aspek hukum agar bisa mengembangkan rencana bisnis. Mengapa? Karena sektor jasa keuangan tertentu biasanya memiliki spesialisasi ketika datang ke dunia hukum. Saran Pascal, coba mulai pikirkan hukum keamanan di pasar modal, pikirkan hukum yang melindungi peminjam, hingga hukum privasi bila diterapkan pada data pribadi.
(Baca juga: Memilih Badan Usaha yang Tepat Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3)
Tidak memperhatikan siklus bisnis
Ketika perekonomian sedang berkembang atau terjadi kontradiksi, itu akan berdampak pada bisnis. Apalagi yang fokus pada jasa keuangan atau fintech. Membangun model bisnis di fintech lepas dari mana suatu siklus bisnis saat ini rasanya adalah tindakan yang kurang bijaksana. Pascal menyarankan untuk mulai pikirkan kemerosotan kredit, memikirkan siklus tingkat suku bunga, memikirkan kebijakan moneter dan mulai perencanaan skenario.
Pada intinya, ketika akan mulai mendirikan perusahaan fintech, lakukan dahulu pekerjaan rumah yang penting. Pelajari ruangnya, cari nasihat dari ahli dan firma hukum yang mengkhususkan diri dalam jasa keuangan, peraturan kerja, dan kepatuhan. Selain itu, pertimbangkan juga untuk menyewa anggota tim spesialis di awal.