Dark
Light

Bagaimana Memulai Startup Menggunakan Konsep Pilot Project

2 mins read
November 2, 2015

Menurut Cosmos Labs, salah satu penggiat dan pengembang teknologi mobile, ketika seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah startup maka sama saja ia sedang memulai sebuah proyek penelitian. Sebuah startup merupakan sebuah kombinasi dari tim hebat dengan sebuah masalah yang diusulkan untuk menjangkau pasar yang besar. Sebuah startup juga memiliki semacam “misi” untuk pembuktian sebuah hipotesis yang berfokus pada sebuah proposisi nilai. Ini penting untuk menjadi sebuah landasan mendasar untuk mendefinisikan alasan, mimpi dan alokasi sumber daya. Startup adalah penelitian, maka langkah yang ada di dalamnya adalah sebuah percobaan atau pilot project.

Saat menjalankan sebuah pilot project maka harus menghasilkan mandat untuk pendanaan

Gunakan rumus X + Y = Z. Ini adalah sebuah amunisi untuk mengubah paradigma yang sering ada di pelaku startup, yaitu meminta investor untuk mengambil banyak kesempatan untuk “driving the business”. Sebaliknya dengan mendefinisikan nilai investasi (X) yang jelas untuk melakukan sebuah tindakan (Y), maka akan dihasilkan sebuah hasil (Z) untuk improvisasi bisnis dengan benar.

Ketika X, Y, Z terdefinisi dengan jelas dan dijalankan dengan benar, setidaknya data dari hasil uji coba ini akan membantu memvalidasi hopotesis yang telah disusun, apakah bisnis akan dilanjutkan, pivot atau bahkan dibatalkan. Selain itu memungkinkan startup untuk lebih memahami tipikal pelanggan, sehingga dapat menyusun strategi secara lebih spesifik. Dan langkah-langkah tersebut turut membuktikan kemampuan founder atau co-founder sebagai seorang pengusaha.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan peluncuran untuk pertama kali

Ini adalah sebuah langkah awal bagi bisnis untuk menjangkau konsumen secara langsung, perlu diperhatikan siasat yang tepat, terutama terkait dengan bagaimana konsumen membayarkan uang untuk sebuah layanan. Cosmos Labs mencontohkan ketika mereka hendak memasarkan sebuah aplikasi mobile dipikirkan betul bagaimana menciptakan produk berbayar dengan keterjangkauan yang mudah di pasar. Sehingga dipilihlah dengan model “pay as you go” atau model berlangganan dan dibayarkan sesuai prosi penggunaan.

Cosmos Labs mengawali langkah peluncuran ini dengan sebuah hipotesis “App-based pricing lebih baik daripada monthly data plan.” Diperlukan juga waktu eksekusi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ini. Termasuk di dalamnya cara untuk memberikan pemahaman kepada pengguna tentang manfaat yang diberikan dari aplikasi dan model berlangganan yang ada. Cosmos Labs memilih medium video berdurasi pendek untuk mendefinisikannya.

Dalam langkah ini sebuah pilot project akan menemui apa yang disebut “kecintaan produk” oleh pelanggan secara kuantitatif. Tentu masih ada beberapa amunisi yang harus disusun hopotesisnya dan divalidasi sebelum menjalankan rumus X, Y, Z.

Tips untuk mengarahkan pilot project pada jalan yang benar

Berikut adalah beberapa tips singkat yang dapat dijadikan sebuah acuan untuk memasikan pilot project startup yang dijalankan bisa selalu dalam jalur yang tepat, dan mencapai target untuk mengasilkan kinerja X, Y, Z:

  1. Mulailah dengan beberapa hipotesis dan tujuan yang jelas. Setiap tujuan perlu didefinisikan dengan detil dan baik.
  2. Semua keputusan didasarkan pada metriks atau data kuantitatif. Data kuantitatif dapat digunakan untuk menyusun sebuah langkah perbaikan dan menghitung poin Y yang disampaikan dalam rumus.
  3. Setiap percobaan yang dilakukan, setiap fitur yang dikembangkan harus benar-benar dipahami perubahan dan dampak yang dihasilkan.
  4. Pemilihan sampel harus memiliki populasi yang cukup dan bervariasi.
  5. Ketika produk sudah dihasilkan lakukan pengujian secara menyeluruh dari berbagai sisi penggunaan.
  6. Akuntabilitas dalam tim menjadi hal yang esensial.
  7. Di awal pelayanan pelanggan dilakukan secara mandiri dapat memberikan masukan secara langsung pada pengembangan produk, namun harus diteruskan dengan visi otomatisasi layanan dengan kumpulan data yang telah dihimpun.
  8. Sebuah pilot project dapat dianalogikan sebagai sebuah corong, artinya tidak perlu semua pelanggan yang mencoba di awal bertahan sampai akhir, setidaknya mampu memfilter kategori terbaik pelanggan dan menemukan karakteristiknya.

Tetap bergerak maju meski baru melakukan kesalahan

Tak jarang sebuah proyek percontohan akan berjalan jauh dari sempurna. Berbagai hipotesis kadang tidak cukup untuk menjadi landasan X + Y = Z. Di sini negosiasi dengan investor, jika pilot project mendapatkan pendanaan dari luar, penting untuk dilakukan untuk meyakinkan visi startup dalam pengembangan bisnisnya. Pembelajaran yang diperoleh (kesalahan) adalah landasan besar untuk langkah berikutnya yang lebih matang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Aplikasi Who’s Down dari Google Bantu Anda Janjian Nongkrong dengan Cepat

Next Story

Ikuti Jejak Snapchat, Instagram Suguhkan Video Event Populer Terkurasi

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.