Tahukah Anda, sekitar 40 persen dari seluruh sensor kamera CMOS yang ada di dalam perangkat elektronik tahun lalu adalah buatan Sony. Saya bukannya mengarang-ngarang angka ini, tetapi ini merupakan hasil riset dari Techno Systems Research.
Boleh dibilang, sensor kamera adalah salah satu produk buatan Sony yang paling populer, meski populernya bukan di kalangan konsumen tapi produsen. Namun demikian, belakangan konsumen juga semakin paham bahwa mayoritas smartphone terkini yang punya kamera jagoan justru mengemas sensor buatan Sony, tidak terkecuali iPhone 6S, Nexus 6P dan sebagainya.
Satu lagi fakta yang mungkin tak diketahui banyak orang adalah, sensor milik kamera DSLR Nikon juga merupakan buatan Sony. Jadi sekali lagi, industri sensor CMOS ini merupakan bisnis penting yang harus dipertahankan sekaligus dikembangkan demi kelangsungan anak-anak perusahaan Sony Group lainnya.
Info menarik: Sejago Apa Kamera Huawei Nexus 6P? Berikut Sampelnya
Dalam rangka mengembangkan bisnis sensor CMOS-nya, Sony berencana merekonstruksi divisi tersebut dan membentuknya menjadi anak perusahaan mandiri bernama Sony Semiconductor Corporation. Tapi buat merealisasikannya, dibutuhkan peningkatan kapabilitas produksi yang cukup drastis. Maka dari itu, Sony pun melirik bisnis sensor CMOS milik Toshiba.
Bukan sekedar melirik, Sony sejatinya sedang dalam tahap negosiasi untuk mengambil alih bisnis sensor CMOS milik Toshiba, membeli seluruh aset, peralatan maupun fasilitas produksi milik Toshiba di prefektur Oita. Sejauh ini memang belum ada nilai transfernya – bisa dipastikan ratusan juta dolar – akan tetapi proses perpindahan tangannya diharapkan bisa selesai pada akhir bulan Maret 2016.
Akuisisi ini jelas akan mendongkrak kapabilitas produksi sensor CMOS Sony secara menyeluruh. Kalau tahun lalu saja dominasinya di bidang ini sudah mencapai 40 persen, angka tersebut bisa meningkat lebih jauh lagi tahun depan, yang juga bisa berarti akan ada semakin banyak smartphone berkamera juara karena ditenagai oleh sensor CMOS buatan Sony. Semoga saja, toh tidak ada salahnya berharap…
Sumber: Sony via The Verge. Gambar header: Sony via Shutterstock.