Mendesain smartphone untuk negara-negara berkembang itu tidak mudah. Berbagai aspek harus dipertimbangkan secara bersamaan; bagaimana caranya memberikan pengalaman terbaik dalam harga yang terjangkau, namun di saat yang sama masih bisa memperoleh keuntungan.
Pertumbuhan pasar smartphone sendiri berlangsung begitu pesat, dan biasanya berpola seperti ini: pengguna membeli smartphone pertamanya yang berharga ratusan ribu, lalu menggaet smartphone berspesifikasi lebih tinggi saat ia sudah cukup paham akan manfaat yang bisa diberikan oleh sebuah smartphone.
Dalam memilih smartphone keduanya ini, pengguna biasanya lebih condong kepada brand seperti Xiaomi. Mengapa? Karena biaya yang harus dikeluarkan tidak begitu besar, namun peningkatan yang didapatkan cukup signifikan. Formula yang diracik Xiaomi dan kawanannya ini terbukti sukses, dan kini ada satu brand baru lagi yang ingin ikut berpartisipasi.
Brand tersebut adalah Obi Worldphone. Ia didirikan oleh John Sculley, mantan CEO Apple di era 90-an. Ya, Obi Worldphone bukan berasal dari Tiongkok. Semua produknya didesain di kota San Fransisco, AS. Tapi target pasarnya adalah negara-negara berkembang di Afrika, Timur Tengah dan Asia, khususnya Indonesia.
Dalam merancang smartphone-nya, Obi Worldphone bekerja sama dengan firma desain Ammunition, yang berjasa atas desain lini headphone Beats. Guna memulai debutnya, Obi Worldphone menghadirkan dua smartphone sekaligus. Keduanya dirancang dengan desain dan spesifikasi premium, namun harga jualnya amat kompetitif.
Info menarik: Dijual $140, Smartphone Tiongkok Smartisan U1 Siap Susul Jejak Xiaomi
Obi Worldphone SF1
SF1 adalah model andalan Obi Worldphone. Bentuknya agak tidak biasa; seperti sebuah iPhone yang dibenamkan ke dalam Microsoft Lumia. Bodinya terbuat dari polycarbonate utuh (unibody), namun ada aksen logam pada bagian atas dan bawahnya sehingga kesan premium masih bisa ditonjolkan.
Smartphone ini mengandalkan layar 5 inci beresolusi 1080p yang dilapisi kaca Gorilla Glass 4. Seperti yang bisa dilihat di gambar, layar ini tampak sedikit timbul dengan bezel yang amat tipis, membuatnya tampak cukup unik ketika disejajarkan dengan berbagai smartphone lain.
Mengotaki SF1 adalah chipset Qualcomm Snapdragon 615 yang disertai prosesor octa-core 1,5 GHz dan RAM 2 GB. Storage internalnya cuma 16 GB, akan tetapi tersedia slot microSD sehingga pengguna bisa memperbesar kapasitasnya hingga 64 GB lebih lagi.
Smartphone ini ditenagai oleh baterai 3.000 mAh yang mendukung teknologi Qualcomm Quick Charge 1.0, dan sudah mendukung jaringan LTE dengan slot kartu SIM ganda. Sebagai bonus, ia juga menyimpan fitur Dolby Audio guna memberikan efek surround sekaligus meningkatkan kualitas suaranya.
Beralih ke sektor kamera, Obi Worldphone tidak mau main-main. Mereka menjejalkan sensor Exmor buatan Sony ke dalam SF1. Sensor beresolusi 13 megapixel tersebut turut ditemani oleh lensa f/2.0, sedangkan di depan, hadir kamera 5 megapixel yang didampingi LED flash. Yup, ada LED flash pada kamera selfie-nya.
SF1 menjalankan sistem operasi Android 5.0.2 Lollipop. Obi Worldphone tidak menyematkan modifikasi yang terlampau banyak, sehingga pengalaman yang didapat pengguna bisa mendekati stock Android.
Tapi pertanyaan terpentingnya, seberapa terjangkau smartphone ini? Ada dua varian yang akan ditawarkan: varian RAM 2 GB dan storage 16 GB seharga $199, dan varian RAM 3 GB dan storage 32 GB seharga $249. Pemasarannya diperkirakan akan berlangsung mulai bulan Oktober mendatang.
Info menarik: Archos Perkenalkan Dua Smartphone Android dan Satu Windows 10
Obi Worldphone SJ1.5
Menemani SF1 adalah SJ1.5, yang dibanderol lebih terjangkau lagi, tepatnya $129. Desainnya tidak jauh berbeda, tapi layarnya tidak timbul seperti SF1. Sebagai gantinya, layar 5 inci 720p-nya sedikit melengkung dan sudah dilengkapi teknologi IPS.
Karena dibanderol lebih murah, SJ1.5 memakai prosesor quad-core 1,3 GHz buatan MediaTek yang lebih pas-pasan. Kapasitas RAM-nya juga hanya 1 GB, dengan storage internal 16 GB yang juga dapat diperbesar dengan microSD hingga 32 GB. SJ1.5 belum membawa dukungan jaringan LTE, tapi kapasitas baterainya tetap melimpah, yaitu 3.000 mAh.
Beralih ke kamera, kamera belakang SJ1.5 dibekali sensor 8 megapixel dan lensa f/2.2. Di depan, ada kamera selfie 5 megapixel, tapi tidak ada LED flash seperti di SF1. Soal sistem operasi, SJ1.5 menjalankan OS Android 5.1 Lollipop – entah mengapa versinya malah lebih baru daripada SF1 yang notabene dijadikan model andalan.