Pabrikan komponen chipset mobile, Qualcomm baru saja mengumumkan diri siap nimbrung ke persaingan wireless charging dengan mengembangkan sebuah inovasi serupa namun dengan konsep dan standar berbeda dengan yang sudah ada.
Berjuluk WiPower, teknologi ini tidak menggunakan standar Qi dan PMA yang sudah sering digunakan oleh sejumlah vendor. Melainkan mengandalkan standar pengisian nirkabel baru yang disebut Rezence. Hasil akhirnya, Qualcomm ingin teknologinya ini dapat disematkan di perangkat yang terbuat dari metal.
Standar wireless charging Rezence sendiri dikembangkan oleh Alliance for Wireless Power (A4WP) dan pernah didemonstrasikan pada bulan Januari lalu.
WiPower bekerja di frekuensi yang lebih toleran terhadap benda-benda yang terbuat dari metal. Memungkinkan perangkat termasuk smartphone yang dibalut metal untuk ter-charge secara nirkabel tanpa membutuhkan kontak fisik.
Info Menarik: Wireless Charger untuk Mobil Listrik? Qualcomm dan Daimler Tengah Mengejarnya
WiPower menggunakan dasar teknologi Near Field Magnetic Resonance yang lebih fleksibel dan tepat diterapkan untuk metode pengisian nirkabel ini. Kelebihan lainnya, standar teknologi ini dapat mengisi beberapa perangkat sekaligus di waktu yang bersamaan.
Wireless charging atau pengisian baterai secara nirkabel sebetulnya bukanlah teknologi yang benar-benar baru, tapi memang belum biasa dipergunakan. Pasalnya baru sedikit perangkat yang ada di pasaran mendukung teknologi ini. Dan juga metode yang dipergunakan oleh vendor perangkat mengharuskan charger tambahan mempunyai standar yang sama. Jika tidak, maka teknologi ini tidak dapat dipergunakan.
Pengembangan WiPower oleh Qualcomm ini menjadi harapan baru untuk meniadakan keterbatasan tersebut, memudahkan pabrikan perangkat menyertakan dukungan wireless charging ke lebih banyak varian.
Sumber berita Qualcomm dan gambar header 360b/Shutterstock.