Sepertinya mustahil bagi seorang gamer masa kini untuk tidak mengenal Dota. Game yang berawal dari custom map untuk Warcraft III ini telah berevolusi dan menjadi pemicu lahirnya genre baru, yaitu MOBA, alias Multiplayer Online Battle Arena.
Saat ini, Dota 2 dan League of Legends (LoL) bukan satu-satunya game MOBA yang digandrungi banyak orang. Blizzard punya Heroes of the Storm, kemudian ada pula Heroes of Newerth yang cukup populer di kawasan Asia.
Kendati demikian, pada umumnya game–game di atas mengusung mekanisme yang sama – kalau tidak, tentu saja mereka tidak pantas disebut MOBA. Nah, sebuah developer bernama Primal Game Studio rupanya ingin mengubah pandangan tersebut. Mereka memodifikasi mekanisme umum game MOBA, kemudian menyisipkan elemen-elemen yang biasa dijumpai di genre Real-Time Strategy alias RTS.
Mendapat dukungan dari publisher Bandai Namco, MOBA berjudul Supernova ini pun akhirnya lahir, dan sudah memasuki tahap alpha release beberapa bulan yang lalu. Melihat namanya, sudah bisa diduga bahwa tema yang diangkat adalah sci-fi, mirip seperti yang ada pada seri Starcraft.
Info menarik: Total Hadiah Turnamen Dota 2 The International 2015 Lewati $15 Juta
Tentu saja, sebagai sebuah game MOBA, Supernova memberikan Anda kesempatan untuk mengontrol satu individu berkemampuan unik yang dijuluki Commander. Misinya pun sama, yakni menyerbu dan membumihanguskan markas musuh, dengan didampingi oleh pasukan ‘kroco’ yang biasa disebut creep atau minion.
Di sinilah letak elemen strategi disisipkan. Pemain bisa memilih tipe unit apa yang ingin dikerahkan, lalu meng-upgrade-nya menggunakan resource tertentu. Resource ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, atau kalau Anda memerlukan resource ekstra, Anda bisa ‘menyembelih’ Commander musuh kapan saja Anda sanggup.
Tipe unit yang tersedia bermacam-macam, masing-masing dilengkapi kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta dibagi berdasarkan kelas: darat atau udara. Salah memilih unit? Pertahanan Anda bisa jebol dalam waktu singkat. Sebaliknya, unit yang tepat bisa membalas serangan pasukan musuh secara efektif sebelum akhirnya menyerang balik.
Yang menarik, ketimbang mewajibkan elemen strategi ini untuk dipelajari oleh semua pemain, pihak developer justru memberikan opsi agar proses tersebut bisa berjalan secara otomatis. Dengan kata lain, Anda bisa memilih untuk berfokus pada sang Commander saja, sama seperti di kebanyakan game MOBA lainnya.
Info menarik: Digarap Bandai Namco, Game Mobile Satria Garuda Bima-X Sudah Tersedia
Selain menyisipkan elemen strategi, Supernova rupanya juga memodifikasi mekanisme paling umum dari game MOBA: last hit. Di game seperti Dota 2 atau League of Legends, kalau Anda ingin membantai musuh, Anda harus jago last hit. Pasalnya, semua resource – dalam kasus ini uang – didapat dari mekanisme ini.
Dalam Supernova, pemain tidak perlu memusingkan mekanisme last hit. Keputusan ini diambil supaya pemain tidak terlalu kebingungan ketika harus membangun pasukan seefektif mungkin. Tidak cuma last hit, Supernova juga tidak menghadirkan item untuk sang Commander. Sebagai gantinya, pemain akan memilih dan mengembangkan Mastery tertentu pada masing-masing Commander pilihannya.
Saya pribadi cukup tertarik dengan konsep yang ditawarkan Supernova, dan saya yakin para pemain Dota 2 atau LoL yang menggemari genre RTS juga akan tertarik dengannya. Kabar baiknya, Bandai Namco telah merencanakan tahap closed beta Supernova pada akhir bulan Juli ini buat para pengguna PC.
Selagi menunggu, silakan simak gameplay trailer-nya di bawah ini.
Sumber: GameSpot.