Esport dan virtual reality, dua hal ini disebut-sebut sanggup membuat kompetisi kartu grafis kembali bergengsi. Memang tidak berarti produsen semisal Nvidia atau AMD merugi, namun melihat kondisi saat ini, pasar butuh gebrakan baru. Ketika device VR menuntut kebutuhan hardware cukup tinggi, gaming kompetitif berada di tingkat yang lebih terjangkau.
Gamer Indonesia boleh berbangga dengan didirikannya IeSPA yang menjadi wadah bagi kegiatan olahraga elektronik di nusantara. Berkatnya, impian untuk mengikuti jejak Danil Ishutin atau Christopher Alesund semakin mudah dijangkau. Mungkin Anda sudah menyimak tips memilih periferal gaming dari tim NXL dan NXA Ladies, tapi sebelum ke sana, hardware PC harus disiapkan lebih dahulu. Dan komponen pendukung visual terpenting ialah kartu grafis.
Tersedia banyak sekali produk GPU di pasar komponen dari berbagai vendor, dengan fitur dan kapabilitas beragam. Seandainya modal cukup besar, saya yakin Anda segera membeli model paling high-end. Namun jika masih mencari kartu grafis yang mendukung game-game kompetitif tapi juga sanggup menjalan judul-judul baru, Trenologi siap membantu Anda.
5. ASUS Radeon R9 280 DirectCU II TOP 3GB GDDR5
AMD R9 280 dari ‘Kubu Merah’ dahulu dihadirkan demi memuaskan kalangan mainstream ke atas. Ia memperoleh sentuhan khusus dari Asus berupa solusi pendingin ampuh dan menyimpan potensi cukup besar buat overclocking. Sistem DirectCU II memastikan kartu grafis beroperasi dengan (30 persen) lebih hening, dibantu fitur tuning real-time. Ia tidak akan kesulitan menjalankan Titanfall di resolusi 1080p 60fps, dan harganya-pun sudah turun semenjak pertama diluncurkan.
Info produk: Asus.com
Info menarik: Nvidia Pamerkan Titan X, Kartu Grafis Tercanggih di Dunia
4. HIS Radeon R9-280X IceQ X2 Turbo
Setia pada AMD, namun Anda sudah tidak sabar menanti mereka mengeluarkan produk baru? Versi IceQ X2 dari HIS menawarkan kualitas dan level stabilitas yang baik, di atas rata-rata produk kompetitor. Performa gaming di 1080p sampai 1200p tergolong prima, bahkan tak masalah sewaktu Anda bermain di 2560×1440. Dibekali memori grafis 3GB dan kecepatan 1050MHz, IceQ X2 beroperasi dengan hening dan tingkat temperaturnya tidak kalah dari teknologi DirectCU II Asus.
Info produk: HISDigital.com.
3. MSI GeForce GTX 960 GAMING 2G
Hening, sejuk, bertenaga, MSI GeForce GTX 960 GAMING 2G menyuguhkan harga kompetitif demi menjalankan judul-judul permainan papan atas di 1080p dan 60fps. Berbicara kecepatan, ia memang sedikit di belakang varian Zotac dan EVGA, tapi banyak orang lebih memilih aspek keseimbangan. Sisi perangkat lunak patut dipertimbangkan karena MSI telah menyediakan paket software mengagumkan, termasuk Gaming App dan Afterburner, ditambah sistem pendingin TwinFrozr V. Penampilannya juga sangat apik.
Info produk: MSI.com
Info menarik: Seri Kartu Grafis Nvidia GeForce GTX 900M Telah Hadir di Notebook Gaming MSI
2. EVGA GeForce GTX 960 SuperSuperClocked
EVGA GeForce GTX 960 meraih banyak pujian dari media dan konsumen, semuanya hampir setuju pada beberapa faktor: Ia sangat gesit (1495MHz, merepresentasikan nama ‘super super clocked‘), pendingannya super-efektif, dan punya level kebisingan rendah. Secara keseluruhan, lebih unggul dibanding merek-merek ‘tenar’. EVGA GTX 960 SSC sempurna buat gamer yang mencari keseimbangan rasio antara harga dan performa, khususnya di kelas full-HD.
Info produk: EVGA.com
1. Digital Alliance GeForce GTX 960 2048MB DDR5 Palit Jetstream 128 Bit
Ketika isi dompet kurang serasi dengan angan-angan, konsumen Indonesia bisa berpaling ke brand Digital Alliance. Banyak para antusias mengaku, DA sanggup menyajikan harga terbaik. DA GeForce GTX 960 luar biasa dalam menangani kebutuhan 1080p di bebagai judul permainan, sudah di-overclock begitu keluar dari bungkusnya, kemudian terdapat sistem pendingin cerdas – kipas akan non-aktif sewaktu PC idle atau menjalankan game ringan. Artinya, ia tak hanya pas ditanamkan dalam komputer gaming, tapi juga model media center atau PC kerja.
Info produk: Palit.biz
Catatan: Anda mungkin berargumen, buat apa kartu grafis mahal-mahal jika cuma untuk menjalankan Dota 2, League of Legends atau CCS:GO? Menurut saya, bahkan gamer paling profesional-pun memerlukan hiburan lain, khususnya permainan-permainan ‘rekreasi’ bervisual cantik.