Dark
Light

Foyage : Startup Singapura Incar Pasar Indonesia

3 mins read
April 6, 2010

First of all, saya bukan pengguna Blackberry. Meskipun begitu saya sadar betul bagaiman adopsi Blackberry di kalangan masyarakat Indonesia sangatlah tinggi, terbukti dari tingginya penjualan handset dan juga fenomena-fenomena lain yang bersumber dari Blackberry.

Tentu saja saya tidak akan mengulas panjang lebar mengenai Blackberry, namun ada sebuah startup asal Singapura yang dimulai oleh Willson Cuaca, seorang entrepreneur asal Indonesia, yang menarik perhatian saya. Startup itu bernama XSago, sebuah mobile developer company yang telah merilis beberapa aplikasi, salah satunya aplikasi  berbasis lokasi bernama Foyage.

Saya pun mencoba berbincang via email dengan Willson Cuaca.

Oh fyi, Willson Cuaca ini juga masuk di East Ventures, the VC company yang invest di Tokopedia. Awesome guy!

Berikut paparan dari Willson :

Sedikit tentang saya, lulusan Binus dan lama berkutat di dunia network infrastructure and Internet security.

Tahun 2008, saya melihat potensi mobile yang sangat besar.

Beberapa factor yang membuat saya yakin harus masuk ke mobile, meninggalkan dunia network and internet security (dengan sertikasi CISSP) :

  • mobile hardware yang semakin powerful
  • internet data plan untuk mobile semakin murah
  • handset yang semakin banyak built in GPS
  • leveled playing field karena masalah distribusi sudah diperbaiki oleh AppStore

Akhirnya saya putusin saya harus masuk ke location based services di mobile.

Terus kebetulan di Singapore sedang gencar2nya mengembangkan startup ecosystem, makanya saya coba buat prototype dan apply funding dari i.Jam dan diterima. Feb 2009, foyage versi pertama untuk iPhone dirilis. Kenapa iPhone ? Karena profile hardware dan technology-nya sesuai dengan tujuan saya masuk ke mobile industry.

Setelah itu momentum dari mobile bener2 terlihat nyata, dan pada bulan yang sama foyage juga masuk ke Android dan dibantu dengan promosi dari Singtel. Dan kebetulan juga Telkomsel merilis iPhone, akhirnya kita juga ikutan di acara launching iPhone di Indonesia. Batara Eto (ed: THE MAN from East Ventures) juga terlibat sebagai technical advisor di Xsago.

Kenapa foyage masuk ke Indonesia. Seandainya saya bukan orang Indonesia, pasti saya juga akan melirik pasar ini. Apalagi sebagai orang Indonesia, pasti saya harus ikut membangun sesuatu. Dengan hanya dengan sedikit research akan kelihat jelas kalau Indonesia itu pasarnya besar sekali. Waktu itu data saya berdasarkan laporan bulanan AdMob. Indonesia selalu di posisi yang kedua setelah USA. Akhirnya memutuskan masuk ke Indonesia dengan aplikasi Blackberry.

Responnya cukup bagus, sampai hari ini sudah ada sekitar 120K unique users dari Indonesia saja.

Apps vs Browser : saya percaya penuh dengan apps. banyak hal yang bisa dilakukan di apps tidak bisa dilakukan di browser, khususnya yang berkaitan dengan user experience.

Untuk business model masih terus dicoba dan diexperimen. Terakhir di foyage sudah dipasang location based banner.

Potensi Internet di Indonesia tentu besar sekali. The pie is big enough for everyone. Justru seluruh ecosystem harus bekerja sama dalam edukasi, lower down the barrier untuk users, mencari business model yang pas and at the end bakal win win buat semua pihak.

Menarik bukan? Pasar internet dan mobile di Indonesia memang sedang dalam puncaknya, dan seluruh dunia mengetahuinya. Bahkan Sarah Lacy dari techcrunch sampai ingin datang ke Indonesia setelah berulang kali Indonesia dengan sukses mencetak trending topics di Twitter.

Kembali ke Foyage, agak absurd bagi saya (yang notabene bukan pengguna Blackberry) untuk berkomentar panjang-lebar mengenai Foyage ini. So, saya coba bertanya ke Kemal Arsjad dari Better-B yang merupakan salah satu perusahaan pengembang aplikasi Blackberry di Indonesia. He’s the one you should ask about anything related to Blackberries <– plural :p

Menurut Kemal, Foyage ini kurang memiliki konten yang “mengikat”, dalam artian tidak ada fitur dan konten yang membuat user bisa kembali dan kembali terus. Aplikasi-aplikasi seperti ini mirip seperti social networking yang memberikan “gimmick” untuk user dan peningkatan engagement user dengan konten. Hal ini masih kurang terasa di Foyage.

Ada benarnya, misalnya seperti Foursquare dan Plurk yang memberikan reward (badge dan karma) bagi pengguna yang aktif dan seolah-olah “memaksa” user untuk terus menggunakan dan berpetualang sembari menggunakan layanan tersebut.

Amir Karimudin, blogger Gadnix.com yang berkutat seputar gadgets berkomentar :

Soal popularitas, foyage menurut gue cukup banyak dapat perhatian di sini, meskipun secara umum gue liat orang lebih impressed sama Domikado, meskipun data yang diberikan tidak sama persis.

So far versi 1.3 ini sudah cukup memenuhi ekspektasi krn sudah menggunakan lokasi berdasarkan GPS utk memberikan suggestion items, misal ATM terdekat. Yg aneh, kenapa kalo change Setting mesti sign in dulu (artinya harus bikin akun).

Yang gue liat Foyage itu terlalu all-u-can-get information-provider app, ada informasi lokasi macam-macam, comment/review utk venue dan traffic information. Somehow gue mikir kenapa ga dibikin 3 app yg fokus utk masing2 purpose. Aplikasi traffic information, seperti infoll di iPhone dan twitter, belum tersedia secara dedicated di BB. Ada app bisa lebih enak utk kasih info traffic berdasarkan lokasi.

Aplikasi comment/review utk venue, misal restoran, secara tidak langsung bisa bersaing dgn Koprol atau foursquare, mungkin yg mirip kayak Etsy atau buUuk. Berarti sisanya tinggal app yg fokus di pemberian info berbasis lokasi. Yg gue perhatiin sih, kalo kyk di US yang model all-in-one gitu ampir ga ada kan?

Hal lain mungkin bisa jadi pertimbangan adalah bikin UI yg lebih fancy. Ga gampang sih soalnya emang ga sekeren iPhoneOS, tapi beberapa app kyk Formula 1 atau BeWeather bisa.

Sepertinya Foyage ini belum mendapatkan momentum yang pas untuk pengguna di Indonesia. Behavior user Indonesia memang jauh berbeda dengan user di Singapura, motivasi memiliki perangkat Blackberry-pun sepertinya juga jauh berbeda.

So, bagi anda pengguna Blackbery, apakah sudah mencoba Foyage? Kami tunggu pendapat anda di kolom komentar.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

8 Comments

  1. Location, location, location. Data, data, data 😀

    What's missing? search, pin point my location manually. Saat ini “we cannot locate your position” hanya menawarkan: jakarta, shanghai, surabaya, etc 😀

    Halo Wilson 😉

  2. nanti bisa jadi bakalan ada satu device khusus untuk location based system integrated sama koprol, urbanesia, 4sq, gowalla, brightkite dan foyage. Hhehehehe

  3. Hati hati dengan orang ini kalau develop applikasi, proyek gak selesai uang dibawa kabur

  4. Hanya berhati-hati mendapatkan Xsago atau Willson Cuaca mengembangkan aplikasi untuk Anda.
    Ia dikenal berhenti berkembang setelah dibayar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Multiply Marketplace Kini Untuk User Asia Tenggara

Next Story

Yahoo Gagal Akuisisi KapanLagi.com

Latest from Blog