Dark
Light

Desain Melingkar BeeRaider Dijanjikan Lebih Efisien Dari Keyboard Biasa

1 min read
May 19, 2015

Salah satu penemuan dengan kontribusi terbesar pada perkembangan dunia modern kerap terabaikan begitu saja. Ambil contohnya layout keyboard yang Anda gunakan buat mengakses TRL, baik keyboard tradisional maupun di layar sentuh. Tahukah Anda, susunan ini tidak banyak berubah semenjak Christopher Latham Sholes mengenalkannya lebih dari 140 tahun silam.

Hingga sekarang, QWERTY masih menjadi layout keyboard (huruf Latin) paling umum dan paling efektif. Ia tersebar luas, diadopsi mayoritas khalayak dan hadir di beragam produk. Memang beberapa orang telah mencoba menyempurnakannya, tapi kiblat selalu terarah ke QWERTY. Jika demikian, masihkah ada ruang buat inovasi? Masih, menurut tim developer perangkat bernama BeeRaider.

BeeRaider dideskripsikan sebagai periferal keyboard abad ke-21 yang dikhususkan buat entry data. Meski rangkaian tuts tetap diletakkan pada sebuah ‘papan’, BeeRaider memang tidak terlihat seperti keyboard biasa. Tim perancangnya mengombinasi desain QWERTY dengan Radial, sehingga tombol-tombol tampak melingkar. Tentu saja penampilan tersebut diusung bukan cuma mengedepankan sisi estetika dan keunikan semata.

BeeRaider 03

Ada beberapa keunggulan desain radial. Penyajiannya efisien, hanya menuntut logika, ergonomis dan padat. Developer beropini, karakter inilah yang dibutuhkan demi mendukung pasar perangkat portable dan pemilik smartphone, tablet, serta notebook. BeeRaider juga sempurna bagi pengguna keyboard komputer awam, dijanjikan mampu mempersingkat waktu pengetikan, dan pada akhirnya meningkatkan level produktivitas.

Info menarik: ErgoDox EZ, Keyboard Mekanik dengan Opsi Kustomisasi Layout

Lalu apa masalahnya dengan keyboard tradisional? QWERTY sebenarnya dihadirkan untuk mengatasi problem mekanisme yang ada pada mesin ketik kuno. Ketika seseorang mengetik terlalu cepat, bagian key-hammer akan menyangkut. Faktanya QWERTY tak diracik secara ‘logika’, bahkan diklaim tidak memadai sebagai aksesori input. Alasannya, butuh jam terbang cukup lama buat menghafal posisi huruf-huruf alpha (sering digunakan).

Sebaliknya, proses adaptasi pemakaian BeeRaider dijanjikan cuma memakan waktu 10 sampai 20 menit. Dan selanjutnya, pengetikan akan berjalan mulus sewaktu otot jari dan ingatan telah ‘sinkron’. Layout-nya sendiri tampil mirip lingkarang bersayap. Huruf D, H, P, Y dianggap sering dipakai dan ditempatkan di area yang mudah terjangkau, diikuti O, C, T, S, G, V, U, I, E, F dan A.

BeeRaider sengaja diciptakan untuk menantang produk keyboard QWERTY umum dan berbagai alternatifnya. Jika respon konsumen terhadapnya positif, ia mungkin akan mengubah arah industri periferal. BeeRaider dapat dipesan via situs resminya seharga mulai dari US$ 105.

BeeRaider 02

Previous Story

Mahasiswa UI Kembangkan Aplikasi Mobile Pushla untuk Mudahkan Donasi

Next Story

Asosiasi Industri Rekaman Indonesia Minta Kominfo Tutup Situs Konten Musik Ilegal di Internet

Latest from Blog

Don't Miss

Corsair-Memperbarui-Keyboard-Gaming-Mechanical-Corsair-K65-Plus-Wireless-untuk-Mac

Corsair Memperbarui Keyboard Gaming Mechanical Corsair K65 Plus Wireless untuk Mac

Keyboard mechanical telah menjadi pilihan favorit bagi banyak pengguna, terutama
Logitech-G-Hadirkan-Keyboard-Gaming-Low-profile-G915-X-LIGHTSPEED-TKL-1

Logitech G Hadirkan Keyboard Gaming Low-profile G915 X LIGHTSPEED TKL

Logitech G telah mengumumkan keyboard gaming terbarunya di Indonesia, G915