Terjawab sudah salah satu misteri terbesar seputar sistem operasi baru Microsoft, Windows 10. Browser baru yang diproyeksikan menjadi suksesor Internet Explorer akhirnya mendapatkan nama resmi, yaitu Microsoft Edge.
Ya, nama tersebut diambil dari rendering engine yang menjadi otak dari browser dengan codename Project Spartan ini. Kalau dilihat dari sudut pandang lain, pemilihan nama ini juga berarti logo berlambang huruf “e” milik Internet Explorer yang sudah dikenal banyak orang tidak akan menjadi sejarah begitu saja.
Di saat yang sama, nama Microsoft Edge juga didasari oleh suatu filosofi yang cukup menarik, dimana di satu sisi (edge) Anda akan mengonsumsi konten melalui browser ini, dan di sisi lain Anda juga akan berkreasi bersamanya.
Info menarik: Microsoft Ajak Kita Berburu Bug di Project Spartan, Janjikan Hadiah Hingga $ 15.000
Namun apalah arti sebuah nama jika tidak ada keunggulan baru yang bisa dipamerkan. Dalam build terbarunya, Microsoft Edge mengemas laman New Tab baru yang menarik dari segi estetika maupun fungsionalitas. Tak hanya menampilkan bookmark dan situs yang sering dikunjungi, laman New Tab ini juga akan menampilkan berita terkurasi berdasarkan ketertarikan pengguna pada topik-topik tertentu yang dipelajari oleh Cortana.
Kartu informasi ala Google Now, yang menampilkan ramalan cuaca dan sejenisnya, juga mendapat ruang khusus pada laman New Tab. Demikian pula halnya dengan rekomendasi aplikasi yang bisa diunduh langsung melalui Windows Store.
Keunggulan lain yang ditawarkan Microsoft Edge ketimbang Internet Explorer adalah fitur web extension. Dalam presentasinya, Joe Belfiore selaku Vice President Microsoft, menjelaskan bahwa extension atau plugin milik Mozilla Firefox dan Google Chrome bisa dihadirkan ke Microsoft Edge hanya dengan sedikit modifikasi kode.
Sumber: Gizmodo.