Pernah dibahas Trenologi lebih dari setahun silam, tampaknya tak banyak orang menyadari terobosan canggih dalam Nevermind. Singkatnya, Nevermind adalah game yang dapat mengetahui rasa takut Anda. Mungkin hal itu disebabkan belum matangnya ide agar game cocok dinikmati sebagai produk mainstream dan terkait soal ketersediaan hardware pendukung.
Proyek Nevermind lebih menyerupai eksperimen ketimbang pengembangan game biasa. Namun premisnya sangat menjanjikan. Ia menantang Anda mengendalikan serta mengelola rasa takut. Saat gagal, Nevermind akan memvisualisasi hal-hal tidak menyenangkan di dalam permainan. Dan semua itu dapat tersaji lancar berkat teknologi Intel RealSense, seperti yang didemonstrasikan oleh Digital Trends dan desainer Erin Reynolds.
Intel RealSense mengusung fungsi layaknya Kinect, dengan jarak lebih dekat dan resolusi lebih tinggi. Sebagai kamera 3D, ia tak cuma mampu membaca gerakan, gesture tangan dan wajah, tapi juga merespons emosi. RealSense mempunyai jarak efektif satu meter, tertanam di frame device laptop atau tablet layaknya web camera konvensional. Tentu kemampuan membaca pixel lebih besar membuat level responsivitas dan akurasi terdongkrak naik.
Info menarik: Nevermind, Game Horor Yang Mengetahui Rasa Takut Terbesar Anda
Nevermind sendiri merupakan permainan petualangan horor dengan konsep ‘biofeedback-enhanced‘. Anda akan berjelajah di dalam pikiran bawah sadar orang lain, yang terkadang kelam dan sangat aneh. Sewaktu pemain mengeksplorasi labirin dan menyelesaikan teka-teki surealis, sensor biofeedback bertugas mengawasi tingkat stres dari waktu ke waktu.
Jika pemain membiarkan rasa takut menguasai pikiran, permainan akan jadi lebih susah. Kini pertanyaannya, mampukah Anda menenangkan diri? Satu contohnya, pemain akan masuk ke ruangan dengan noda darah di tembok. Saat panik atau ketakutan, cairan susu akan menyembur keluar dan pelan-pelan membuat Anda tenggelam. Kuncinya ialah mengontrol emosi.
Art direction permainan tersebut mengingatkan saya pada game Myst dan The Void karena mengangkat tema surreal serupa. Tujuannya tak cuma buat menakut-nakuti. “Ketika Anda dapat mengendalikan keresahan diri di dunia Nevermind, bayangkan apa yang bisa Anda lakukan dalam mengadapi situasi-situasi penuh stres di dunia nyata,” tutur Erin di situs NevermindGame.com.
Buat pemilik hardware sensor biofeedback, versi Early Access Nevermind sudah bisa dimainkan via Steam. Tim developer Flying Mollusk berupaya agar versi retail siap dirilis di bulan Oktober 2015 nanti. Untuk sebuah permainan unik, harga Early Access-nya cukup murah, cuma Rp 170 ribu. Simak demo-nya oleh Markiplier di bawah.