Dark
Light

Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia

1 min read
September 23, 2015

Situs lokal Bridestory untuk pasar Filipina / Shutterstock

Setelah sebelumnya meresmikan kehadirannya di Singapura, portal informasi vendor pernikahan Bridestory baru-baru ini juga mersemikan kehadirannya di Filipina. Sama seperti saat di Singapura, kehadirannya di Filipina ditandai dengan hadirnya website lokal, www.bridestrory.com.ph. Bridestory mengaku bahwa di Filipina kini sudah terdapat lebih dari 200 vendor lokal di direktori situsnya. Bridestory juga baru meresmikan kehadirannya di Australia.

CEO Bridestory Kevin Mintaraga kepada DailySocial menginformasikan bahwa ekspansinya ke Filipina tidak berbasiskan kerja sama khusus dengan partner lokal. Kevin juga menjelaskan bahwa Filipina dipilih dalam rangkaian awal ekspansi karena memiliki pasar yang mirip dengan Indonesia. Orang-orang di Filipina disebut memiliki budaya seperti orang Indonesia, selalu mempersiapkan dana lebih untuk sebuah perta pernikahan.

Menariknya orang Filipina juga tidak asing dengan bahasa Inggris, yang berarti platform Bridestory bisa langsung masuk kendati belum melakukan lokalisasi konten secara penuh. Keuntungan serupa juga didapat saat hadir di Australia.

Kevin mengatakan bahwa model bisnis yang diusung Bridestory adalah model bisnis yang dapat dengan mudah di-scale ke pasar yang lebih luas. Tidak mengharuskan adanya kustomisasi khusus, setidaknya bahasa Inggris yang menjadi bahasa utama layanan sudah cukup memfasilitasinya. Hanya saja perlu ekstra energi untuk meningkatkan populasi vendor lokal penyedia fasilitas acara pernikahan sesuai dengan kategori yang terdapat di portal Bridestory.

Bridestory sendiri tergolong startup yang cukup mujur. Untuk inovasi produk dan pengembangan pasar sejak tahun lalu investor sudah datang silih berganti, dan yang kini sudah masuk ke dalam jajaran penyokong dana termasuk Rocket Internet, Sovereign’s Capital, Fenox Venture Capital, East Ventures, Lippo Digital Ventures, Skystar Capital, dan BEENOS Plaza.

Saat ini secara keseluruhan tedapat 15.000 lebih vendor pernikahan di Bridestory dari seluruh dunia dan 12.000 di antaranya berada di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 150.000 pertanyaan bisnis tercatat selalu diterima oleh vendor yang ada setiap bulannya. Dari data yang dirilis SimilarWeb, Bridestory menjadi situs pernikahan paling banyak dikunjungi pada bulan lalu. Lalu lintas situsnya mencapai 500.000 kunjungan per bulan. Sebagai portal galeri, Bridestory juga memiliki jaringan Instagram pernikahan terbesar yang menjangkau lebih dari dua juta orang di dunia.

Sebelumnya, saat dalam sesi wawancara DScussion, Kevin pernah menyampaikan terkait keyakinannya terhadap bisnis Bridestory untuk bertumbuh, termasuk saat harus berhadapan dengan pangsa pasar yang bisa dibilang niche. Kevin saat ini sudah mulai mewujudkan langkah BrideStory untuk go internasional, dimulai dari negara-negara tetangga.

Previous Story

[Panduan Pemula] Cara Upload Video ke YouTube Melalui Aplikasi Android

Next Story

Microsoft Berharap Office 365 Dorong Produktivitas Pekerja Secara Remote

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru