Dark
Light

Rdio Percaya Harga Perkenalan yang Kompetitif Bantu Mereka Menjangkau Banyak Pengguna di Indonesia

1 min read
June 19, 2015

Kehadiran Apple Music di Indonesia kian dekat. Layanan tersebut tentunya akan menghadapi kompetisi yang sengit dalam usahanya memasuki bisnis streaming musik di Indonesia. Rdio merupakan salah satu layanan yang menawarkan harga yang kompetitif dan mengklaim telah memiliki kebih dari 32 ribu lagu dalam basis datanya. Baru-baru ini kami berbincang mengenai fokus dari Rdio di Indonesia serta bagaimana Rdio mendekati para musisi lokal dengan CEO Rdio Anthony Bay.  

Rdio telah tersedia di Indonesia selama lebih dari satu tahun. Markas regionalnya di Singapura bertanggung jawab atas kegiatan operasional Rdio di Indonesia serta kolaborasi dengan konsultan lokal di Indonesia (dalam hal ini Amity Asia). Bay berujar, “Kami memperkerjakan para konsultan lokal di berbagai negara untuk memastikan bahwa semua pengguna, termasuk mereka yang ada di Indonesia, mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan tren lokal yang tengah terjadi.”

Di antara layanan streaming musik lainnya, Rdio menawarkan biaya langganan bulanan yang sangat rendah. Untuk berlangganan layanan tersebut selama satu bulan, pengguna hanya perlu membayar sebesar Rp 20,000 (atau sekitar $1.5). Kebanyakan layanan lainnya menetapkan minimal $5 per bulan, sementara Apple Music menetapkan $5.2 per bulan untuk akun pribadi.

Mengenai biaya berlangganan yang rendah tersebut, Bay mengatakan, “Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi kami, jadi kami ingin memperkenalkan layanan kami dengan biaya yang rendah. Kami ingin agar para penikmat musik di Indonesia dapat merasakan layanan streaming musik dengan kualitas terbaik, sehingga harga yang kompetitif dapat membantu kami untuk menjangkau lebih banyak pengguna.”

Pertanyaan yang hadir tidak hanya seputar musik global, tapi juga bagaimana sebuah layanan dapat mendekati para musisi lokal. Bay menegaskan, “Kami berkomitmen untuk melokalkan pengalaman menggunakan Rdio di Indonesia, serta terus bekerja bersama para konsultan lokal yang dapat memastikan bahwa musik yang kami tawarkan mencerminkan budaya lokal. Faktanya, baru-baru ini kami mengadakan pertunjukkan musik seorang musisi indie Indonesia. Sebagai tambahan, dengan mengidentifikasi para musisi yang tengah menjadi primadona di Indonesia dan menampilkan mereka dalam Rdio, kami dapat menyampaikan musik lokal tersebut kepada masyarakat dunia.”

Dengan hanya lima persen, maksimal, dari konsumen yang membayar biaya berlangganan, patut ditunggu bagaimana Rdio dapat memanfaatkan kesempatan dari potensi pengguna yang besar di Indonesia dan mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan.

Bay berkata dengan optimis, “Kami melihat Indonesia dan Asia sebagai pasar dengan pertumbuhan yang penting bagi perusahaan, dan kami mendedikasikan sumber daya di kawasan tersebut untuk memastikan bahwa kami merupakan bagian utama dari segmen streaming musik yang sedang bertumbuh. Kami berencana untuk terus memberikan nilai dari layanan berlangganan kami kepada para penikmat musik di kawasan tersebut, dan berharap untuk terus menjaring para pengguna baru.”

Previous Story

Biznet Tambah Jangkauan Biznet Fiber Jawa Bali Sepanjang 1700 Km

Next Story

Rangkaian Lampu Living Things ‘Ditenagai’ Ganggang, dan Bisa Dimakan

Latest from Blog

Don't Miss

[Tekno] Industri Streaming Musik Tumbuh Pesat di 2021, Spotify Masih Jadi yang Terbesar

Industri streaming musik berkembang pesat di tahun 2021. Berdasarkan laporan

[Tekno] Winamp Sedang Dirombak Total, Bakal Jadi Platform Streaming Audio ala Spotify?

Jauh sebelum Spotify eksis, dunia lebih dulu mengenal sebuah aplikasi