Beberapa waktu lalu kami sempat memberitakan tentang rencana adanya Aditif (Asosiasi Digital Kreatif) yang dimulai di kota Yogyakarta. Kemarin, Senin (15/6), asosiasi ini resmi dideklarasikan. Acara deklarasi ini sendiri dihadiri tak kurang dari 35 perusahaan digital yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya.
Aditif ini sengaja dibentuk untuk mewadahi penggiat industri digital yang selama ini masih belum memiliki induk organisasi. Meski berbasis di Yogyakarta, namun asosiasi ini diperuntukkan untuk para pengusaha digital di seluruh Indonesia.
Saga Iqranegara, salah satu inisiator Aditif, seperti dilansir oleh Tribun News mengatakan Aditif dibentuk bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang acap kali menimpa perusahaan digital.
“Di sini kami bergerak untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kan kalau bergerak bersama-sama diharapkan akan lebih mudah mendapatkan solusinya,” ungkap Saga.
Lebih jauh Saga menjelaskan, Aditif ini akan berperan sebagai forum atau sarana untuk menjembatani antara pengusaha digital, pemerintah maupun pihak universitas yang merupakan penghasil SDM di dunia usaha maupun pekerjaan.
Saga juga menceritakan bahwa Aditif ini bisa berperan sebagai penyedia ruang untuk para perusahaan digital menyampaikan aspirasinya, tentang sebuah kebijakan pemerintah maupun universitas sebagai pencetak SDM. Pasalnya menurutnya, kebijakan kurikulum yang berubah-ubah mengakibatkan SDM yang tercetak kurang mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan dan usaha.
“Ada lulusan yang IPK nya tinggi, namun ketika bekerja kurang bisa diandalkan. Hal ini yang membuat kami pun khawatir, karena SDM yang kualitas bisa jadi sulit untuk didapatkan. Karena untuk perusahaan digital sendiri, yang mengerjakannya adalah Sumber Daya Manusia,” ujarnya.
Selain startup seperti Warung Rakyat, Sebangsa, Fitinline, serta startup-starup lainnya, perusahaan besar seperti Gameloft juga tercatat terdaftar sebagai anggota asosiasi ini.
“Kami mencaatat di list kami paling tidak ada 70 perusahaan digital di Yogyakarta ini dan hal itu masih akan terus bertambah mengingat industri digital mengalami laju yang sangat cepat dari tahun ke tahun. Oleh karena itulah kami menggagas pembentukan Aditif ini untuk mewadahi para pengusaha tersebut,” ungkap Saga seperti dikutip dari KRJogja.