Dari riset yang dikumpulkan oleh pihak Dell di lebih dari 200 negara, dirangkum bahwa aktivitas pelanggaran keamanan siber semakin merajalela. Pihaknya mendapatkan laporan sebanyak 37 miliar jenis malware di sepanjang tahun 2014, meningkat nyaris dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Kasus serangan point-of-sale (POS) menyerang industri retail dan mencuri data secara besar-besaran. Jika korporasi besar saja mampu ditembus, keberadaan startup dinilai menjadi jauh lebih rentan.
Tak hanya POS, Dell turut memperkirakan mobile malware akan semakin melonjak ancamannya di tahun 2015 ini. Hal tersebut lantaran adopsi teknologi mobile yang masif di Indonesia turut melebarkan kesempatan bagi para pihak yang tak bertanggung jawab.
Dalam kesempatan berbincang dengan Managing Director Dell Asia Tenggara Matthew (Matt) Johnston hari ini (26/5), turut dipaparkan bahwa ancaman juga menghantui dari sistem enkripsi SSL/TSL dari protokol HTTPS yang banyak digunakan situs-situs besar moderen ini. Hal yang sekiranya dapat menghadirkan keamanan nyatanya tidak serta demikian, pasalnya peretas kini mampu mengksploitasi firewall tradisional yang ada.
“Perihal keamanan di dunia cyber pada dasarnya tidak ada yang baru lagi. Namun tantangan dan polanya saja yang baru, dan itu yang harus kita konsepkan bersama untuk menangkal para peretas,” ucap Matt.
Menurutnya, pendekatan yang paling efektif ialah membangun banyak lapisan keamanan secara sekaligus dan sebuah threat intelligence yang menyajikan data, insight, dan beberapa metode demi mencegah dan menangguli penyerangan. Matthew mewakili Dell memberikan beberapa poin-poin yang patut diberi catatan:
- Mengedukasi para pegawai tentang keamanan secara berkelanjutan
- Memperkuat pertahanan infrastruktur IT
- Mengganti firewall tradisional dengan Next-Generation Firewall (NGFW)
- Menginvestasikan sistem pencegahan penyusup
- Menginspeksi malware yang bersembunyi di balik script SSL/TSL
- Mengimplementasikan solusi keamanan email
- Konsisten memperbarui perangkat lunak
- Mengamankan lingkup kerja jarak jauh dengan cara mensegmentasikan akses router
“Semua pihak menyadari bahwa ancaman-ancaman tersebut nyata dan akibat yang dihasilkan bisa sangat parah, jadi kita tidak lagi bisa menyatakan bahwa serangan-serangan itu berhasil karena kurangnya kesadaran,” kata Director for Security and Endpoint System Management Dell APJ Han Chon.
Perihal keberadaan startup di Tanah Air yang tidak semuanya mampu memberi perhatian pada investasi tersebut, Matthew mengakui membuka kesempatan untuk berdiskusi serta memberikan konsultasi pada startup untuk memberikan apa yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan mereka.